The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiMenyatu dengan Sunyi
resonansi

Menyatu dengan Sunyi

Tentang pulangnya kesadaran ke ruang yang tidak lagi membutuhkan penjelasan.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: 2 menit

Orbit Metafisik-NaratifPsikospiritual

Setelah perjalanan panjang mencari, memahami, dan melepaskan, akhirnya seseorang tiba di titik di mana tidak ada lagi yang perlu dibuktikan. Hanya ada diam yang utuh. Bukan karena tak ada yang ingin dikatakan, tapi karena semuanya sudah dimengerti tanpa kata.

Inti Makna Tulisan
Menyatu dengan sunyi adalah bentuk kepulangan batin paling dalam. Saat seseorang tidak lagi memisahkan antara dirinya dan kehidupan, karena ia telah menjadi bagian dari keduanya sekaligus.

Sunyi bukan akhir, melainkan rumah yang selama ini dilupakan. Ia bukan kekosongan, tetapi ruang tempat segalanya kembali pada keseimbangannya. Ketika seseorang menyatu dengan sunyi, ia tidak lagi memisahkan antara baik dan buruk, antara diri dan semesta. Semua menjadi satu napas yang tenang, satu kesadaran yang mengalir tanpa bentuk.

Perjalanan batin yang panjang — dari rasa, makna, hingga iman — adalah cara hidup membawa kita pulang ke pusat. Di sana, tidak ada lagi kebutuhan untuk menjelaskan atau membenarkan, karena hidup tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang harus dimengerti, melainkan dihayati dengan penuh kesadaran.

Menyatu dengan sunyi bukan berarti menarik diri dari dunia, tetapi hadir dengan cara yang lebih lembut: melihat tanpa menghakimi, mencinta tanpa menggenggam, dan bekerja tanpa mencari hasil. Dalam keadaan itu, seseorang tidak lagi digerakkan oleh keinginan, tetapi oleh keheningan yang sadar akan perannya dalam arus kehidupan.

Sunyi mengajarkan bahwa kesempurnaan bukan pada banyaknya hal yang dimiliki, melainkan pada keseimbangan antara diam dan gerak, antara memberi dan menerima, antara ada dan tiada. Dan ketika seseorang mencapai titik ini, ia menemukan bentuk cinta tertinggi. Cinta yang tidak lagi berasal dari keinginan, melainkan dari keberadaan itu sendiri.

Menyatu dengan sunyi adalah saat di mana “aku” berhenti menjadi pusat, dan berubah menjadi bagian dari seluruh yang hidup. Tidak ada lagi batas antara yang mencinta dan yang dicinta, antara yang bertanya dan yang menjawab. Yang tersisa hanyalah kehadiran yang tenang, seperti napas yang mengalir tanpa suara, menghubungkan segalanya dengan lembut.

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (24.9%), Gusdur (17.5%), Jokowi (16.1%), Megawati (11.5%), Soeharto (10.1%)

Ramai Dibaca

Terbaru