BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaSistem SunyiOrang yang Memungut Sampah Kecil di Trotoar Tanpa Komentar
    jejak-luar

    Orang yang Memungut Sampah Kecil di Trotoar Tanpa Komentar

    Tentang kebiasaan merapikan dunia tanpa meminta dunia ikut melihat

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: 2 menit

    Kadang, saat berjalan di trotoar, kita melihat seseorang berhenti sebentar. Tidak untuk mengecek ponsel atau menata pakaian, tapi untuk mengambil selembar plastik kecil atau bungkus permen, lalu membuangnya ke tempat sampah terdekat. Tidak ada kata “ayo jaga kebersihan”. Tidak ada ajakan. Hanya tindakan singkat lalu melanjutkan langkah.

    Sampah kecil sering luput dari perhatian. Kertas kecil, sedotan plastik, puntung rokok. Banyak orang melewatinya tanpa marah, tanpa juga peduli. Bukan karena mereka jahat; kadang hanya karena pikiran sedang di tempat lain, atau merasa itu urusan orang lain.

    Namun ada orang yang memilih berhenti. Ia melihat benda kecil itu, menunduk, mengambilnya, dan membuangnya. Lalu berjalan lagi seolah tidak terjadi apa-apa. Tidak menatap sekitar, tidak berharap ada yang mengangguk bangga. Tidak membuat video “aksi sosial spontan”. Tidak merasa perlu memberi tahu siapa pun bahwa ia peduli.

    Dalam Sistem Sunyi, kita mengenal tindakan yang berdiri tanpa narasi. Orang yang memungut sampah kecil di trotoar melakukannya dalam cara itu. Ia tidak sedang mengkampanyekan apa pun. Ia hanya tidak mau membiarkan sesuatu yang bisa ia bereskan tetap tergeletak.

    Beberapa sikap terasa selaras dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • melihat masalah kecil dan langsung bertindak
    • tidak menunggu petugas atau peraturan
    • peduli tanpa perasaan lebih baik dari yang lain
    • tidak mengajar, tidak menasihati, hanya merapikan
    • percaya bahwa dunia lebih baik dimulai dari tindakan kecil yang sederhana

    Sampah itu mungkin sangat kecil. Tapi justru di sana maknanya. Banyak orang bersedia “ikut aksi besar”, tapi tidak banyak yang mau menunduk untuk benda seukuran jari. Karena tindakan kecil jarang diberi panggung. Dan tidak apa. Orang ini tidak mencarinya.

    Tindakan seperti ini tidak menjadikan dunia bersih seketika. Tapi ia membuat satu sudut kota sedikit lebih baik. Dan lebih dari itu, ia menjaga kebiasaan yang, kalau hilang, dunia perlahan menjadi tempat yang keras.

    Kadang, jejak seperti ini tidak perlu dijelaskan. Ia hanya menunjukkan bahwa kepedulian tidak selalu berbentuk kampanye atau gerakan. Kadang ia berjalan di trotoar, diam, sederhana, lalu hilang dalam langkah berikutnya.

    Kutipan
    Dunia tidak selalu berubah oleh hal besar; kadang dimulai dari satu sampah kecil yang tidak dibiarkan tinggal.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Artikulli paraprak
    Artikulli tjetër

    Populer (All Time)

    Terbaru