BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaSistem SunyiOrang yang Mengangkat Helm Orang Lain yang Jatuh di Parkiran Motor
    jejak-luar

    Orang yang Mengangkat Helm Orang Lain yang Jatuh di Parkiran Motor

    Tentang merawat yang bukan miliknya, tanpa menunggu siapa pun tahu

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: 2 menit

    Di parkiran motor yang padat, helm kadang jatuh tanpa suara. Hanya sedikit debu yang terangkat, lalu diam. Banyak orang lewat. Ada yang melihat sekilas, ada yang tidak memperhatikan sama sekali. Tapi satu orang berhenti, menunduk, mengambil helm itu, meletakkannya kembali dengan posisi baik, lalu pergi tanpa menoleh.

    Parkiran bukan tempat orang lama-lama. Biasanya hanya lewat, buka kunci, ambil barang, pergi. Helm jatuh? Bukan miliknya. Tidak ada yang menyuruh memperbaiki. Pemiliknya mungkin sedang jauh di dalam gedung. Situasinya seolah tidak penting.

    Tapi seseorang memilih peduli pada hal kecil itu. Ia melihat helm tergeletak, tali menyentuh lantai, sedikit debu menempel. Lalu ia angkat, bersihkan seadanya, dan letakkan kembali di spion atau di atas jok. Tidak ada alasan besar. Tidak ada urgensi moral. Hanya karena melihat sesuatu tidak pada tempatnya dan punya waktu lima detik untuk membereskannya.

    Ia tidak memandang ke kiri atau kanan memastikan ada yang melihat. Tidak merekam. Tidak merasa sedang membuat dunia lebih baik dalam versi heroik. Ia hanya tidak mau membiarkan barang orang lain terjatuh begitu saja.

    Dalam Sistem Sunyi, ada sikap sederhana: melakukan yang benar tanpa menunggu format pujian. Orang ini berada di sisi itu. Tidak perlu jadi “baik” di mata siapa pun, cukup rapi di hati sendiri.

    Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • memungut yang jatuh tanpa menghitung untungnya
    • melindungi barang orang lain meskipun tidak kenal
    • tidak menambah masalah kecil untuk orang lain esok hari
    • bergerak spontan tanpa motif sosial
    • kembali melanjutkan hari seolah bukan apa-apa

    Ketika pemilik helm pulang, ia mungkin tidak sadar ada seseorang yang pernah berhenti untuknya. Dan tidak apa. Karena tidak semua kebaikan butuh tanda.

    Ada tindakan yang selesai pada diri sendiri. Tanpa jejak, tanpa ucapan terima kasih, tanpa cerita.

    Kutipan
    Ada yang menjaga hal kecil agar dunia tidak makin berantakan, walaupun tidak ada yang melihat.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Artikulli paraprak
    Artikulli tjetër

    Populer (All Time)

    Terbaru