BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    Lama Membaca: 2 menit
    BerandaSistem SunyiOrang yang Menyingkirkan Daun Pisang Licin dari Jalan agar Motor Lain Tidak Tergelincir
    jejak-luar

    Orang yang Menyingkirkan Daun Pisang Licin dari Jalan agar Motor Lain Tidak Tergelincir

    Tentang mencegah bahaya kecil tanpa menunggu ada yang celaka dulu

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: 2 menit

    Di pinggir jalan kampung, daun pisang kadang jatuh dari kebun atau gerobak sayur. Bentuknya besar, licin, dan hampir tidak terdengar saat mendarat. Banyak orang lewat begitu saja. Tapi ada satu orang yang berhenti, menunduk, mengangkat daun itu, lalu menyingkirkannya ke tepi sebelum melanjutkan langkah.

    Di jalanan kecil, terutama saat hujan baru reda, daun pisang bisa menjadi licin seperti sabun. Motor lewat cepat, roda tipis, aspal kasar. Kadang kecelakaan bermula dari benda sederhana seperti ini. Tapi kebanyakan orang fokus pada jalannya sendiri: menjemput anak, belanja, pulang kerja.

    Orang ini melihat daun itu, lalu berhenti. Tidak banyak pikir. Tidak menunggu orang lain mengambil. Tidak menunggu bencana dulu baru bertindak. Ia angkat, geser ke tepi, memastikan tidak ada yang tergelincir nanti.

    Ia tidak memeriksa siapa yang melihat. Tidak berkata, “Hati-hati ya!” Tidak merasa melakukan sesuatu yang istimewa. Ia hanya tidak ingin ada orang jatuh karena hal kecil yang bisa dicegah dalam satu gerakan.

    Dalam Sistem Sunyi, tindakan seperti ini dekat dengan inti. Bukan teori, tapi praktek: membuat dunia sedikit lebih aman tanpa panggung.

    Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • bertindak sebelum masalah terjadi
    • peduli meski tidak ada nama atau wajah yang ia selamatkan
    • memilih berhenti sebentar daripada membiarkan risiko lewat
    • tidak mengubahnya menjadi cerita, hanya tugas kecil selesai
    • meninggalkan tempat sedikit lebih baik daripada menemukannya

    Tidak ada yang mengucap terima kasih. Tidak ada tepuk bahu. Bahkan mungkin tidak ada yang tahu ia melakukannya. Tapi tidak perlu. Karena tujuan bukan pengakuan. Tujuan hanya agar tidak ada yang jatuh hari itu.

    Kadang, pencegahan adalah bentuk perhatian paling sunyi. Dan sering, dunia tetap aman bukan oleh orang besar, tetapi oleh jeda kecil seseorang yang sempat berhenti.

    Kutipan
    Mencegah jatuh kadang hanya perlu satu tangan yang tidak terburu-buru. Jejak Sunyi di Luar.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Artikulli paraprak
    Artikulli tjetër

    Populer (All Time)

    Terbaru