Di tengah dunia yang sibuk menjelaskan segalanya, diam menjadi bentuk pengetahuan yang paling jernih.
Pengetahuan yang diam bukan kehilangan suara, melainkan menemukan keseimbangan antara tahu dan mengerti, antara berbicara dan memahami.
Ia sudah lama terbiasa mencari jawaban. Membaca, menonton, mendengar, menalar. Setiap hari otaknya bekerja seperti mesin yang tak boleh padam. Dan di antara tumpukan buku, layar, dan perdebatan, ia sempat merasa semakin tahu, tapi semakin jauh dari tenang.
Lalu datang masa ketika ia mulai letih bukan karena kurang tahu, tetapi karena terlalu banyak pengetahuan yang tak lagi memberi makna. Ia duduk di ruang kerjanya, dikelilingi catatan dan ide yang berserakan, lalu tiba-tiba sadar: pikirannya bising bukan oleh kebodohan, tapi oleh keinginan untuk selalu menjelaskan.
Dalam diam sore itu, ia menutup laptopnya dan membiarkan cahaya menimpa kertas-kertas di meja. Tidak ada kalimat bijak yang muncul, hanya rasa lega karena tak perlu memahami segalanya sekaligus. Dari situ ia tahu, mungkin pengetahuan sejati bukan tentang menambah jawaban, melainkan tentang belajar menahan diri untuk tidak tergesa menjawab.
Sejak itu, ia belajar menggunakan akalnya seperti napas: mengalir tanpa harus memburu. Ia masih berpikir, membaca, berdiskusi, tetapi tidak lagi berperang dengan pikiran orang lain. Ia mendengarkan lebih lama, menjelaskan lebih sedikit. Dan di tengah percakapan yang ramai teori, ia menyadari: kadang kebijaksanaan justru tumbuh di sela-sela kalimat yang tak diucapkan.
Kini, di dunia yang memuja opini, ia memilih tetap jernih. Bukan karena tak punya pendapat, tapi karena tahu tak semua hal perlu dijelaskan. Ia mengizinkan akalnya beristirahat, agar hati bisa bicara tanpa terganggu kebanggaan logika. Diam bukan kekosongan, ia adalah bentuk tertinggi dari pemahaman.
Tulisan ini merupakan bagian dari Fraktal Sistem Sunyi: pecahan gagasan yang mengurai pola batin dan praktik kesunyian dalam bentuk pendek dan terfokus. Setiap fraktal memantulkan prinsip inti Sistem Sunyi dalam skala kecil, sebagai cara merawat kesadaran yang bertahap dan terus kembali ke pusat.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)
Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.
Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.
Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.
Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.
Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.
Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.



