BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    32.2 C
    Jakarta
    Trending Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaSistem SunyiSeseorang yang Menurunkan Volume Ponsel Sebelum Masuk Ruangan Tenang
    jejak-luar

    Seseorang yang Menurunkan Volume Ponsel Sebelum Masuk Ruangan Tenang

    Tentang menghormati suasana tanpa perlu diberi tahu

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

    ✧ Orbit      

    Lama Membaca: < 1 menit

    Di depan ruangan tenang — perpustakaan kecil, ruang tunggu klinik, atau ruang kerja bersama — seseorang berhenti sebentar. Ia menyentuh ponselnya, mengecilkan volume notifikasi, lalu memasukkan kembali ke saku sebelum membuka pintu. Tidak ada drama. Tidak ada pengumuman. Hanya satu gerakan kecil untuk menjaga hening.

    Di tempat yang butuh ketenangan, gangguan suara sering muncul tanpa niat jahat: dering pesan, notifikasi aplikasi, nada video pendek, atau alarm pengingat. Banyak orang tidak sadar sampai suara muncul, lalu buru-buru meraih ponsel sambil mengucapkan maaf kecil.

    Namun ada orang yang mencegahnya sebelum terjadi. Ia berhenti sebentar, memeriksa nada dering, menurunkannya, bahkan mematikan suara sama sekali. Tidak ada yang meminta. Tidak ada tanda khusus yang mengingatkan. Ia hanya mengerti bahwa ruang bersama juga berhak tenang.

    Tidak ada gestur berlebihan, tidak ada pandangan mencari persetujuan. Ia tidak ingin terlihat sopan. Ia hanya bersikap sopan.

    Dalam Sistem Sunyi, hal seperti ini dekat dengan cara diam bekerja: menjaga ruang tanpa menjelaskan alasan, memberi kenyamanan tanpa mengangkat bendera kebaikan.

    Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

    • menghormati suasana tanpa perlu diberi peraturan
    • mencegah gangguan alih-alih meminta maaf setelahnya
    • menempatkan ketenangan bersama di atas kebiasaan pribadi
    • melakukan hal benar tanpa ingin diketahui
    • menganggap kesunyian sebagai bagian dari kenyamanan orang lain

    Tidak ada yang menyadari momen itu. Tidak ada ucapan “terima kasih”. Tetapi ruangan tetap sunyi. Percakapan tetap pelan. Konsentrasi tetap terjaga. Bukan karena aturan formal, tetapi karena seseorang ingat menurunkan volume.

    Di dunia yang semakin riuh, tindakan kecil seperti ini terasa lembut. Bukan heroik. Tidak perlu. Yang penting, ada ruang yang tetap damai beberapa detik lebih lama.

    Kutipan
    Kadang menjaga hening hanya butuh satu sentuhan di tombol volume.

    Catatan

    Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

    Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    Artikulli paraprak
    Artikulli tjetër

    Populer (All Time)

    Terbaru