Tenang yang Tidak Diam
Tentang gerak halus yang menjaga keseimbangan batin.
Orbit Psikospiritual
Tenang bukan berarti berhenti. Ada gerak yang begitu halus hingga tak terlihat, tapi justru di sanalah hidup bekerja dengan paling sempurna.
Tenang yang sejati bukan diam yang pasif, tapi gerak sadar yang lahir dari pusat batin yang seimbang. Ia adalah cara jiwa tetap hidup di tengah dunia yang berisik tanpa kehilangan kedalaman.
Kita sering mengira diam adalah lawan dari gerak. Padahal, di dalam setiap keheningan yang sejati, ada kehidupan yang terus berdenyut. Jantung tetap berirama, napas tetap keluar masuk, bumi tetap berputar tanpa suara.
Tenang yang tidak diam adalah keadaan di mana seseorang tidak lagi perlu membuktikan apa pun. Ia tetap bekerja, tetap berbuat, tapi dari tempat yang sudah tidak gaduh. Di situ, tindakan menjadi sederhana, tapi maknanya dalam.
Keheningan yang sejati tidak membekukan, melainkan menyeimbangkan. Ia memberi ruang bagi pikiran untuk jernih, bagi perasaan untuk luruh, bagi tindakan untuk kembali selaras dengan niatnya.
Seseorang bisa terlihat diam di luar, tapi batinnya sedang bergerak penuh kesadaran. Ia mendengarkan arah tanpa suara, ia menimbang langkah tanpa tergesa. Ia tidak berhenti, ia hanya berjalan tanpa menimbulkan debu.
Dalam Sistem Sunyi, ketenangan bukan akhir dari perjalanan, melainkan cara berjalan itu sendiri. Ia adalah keadaan batin yang tidak terikat pada hasil, tapi berakar pada kehadiran. Tenang adalah bentuk paling dalam dari gerak, gerak yang sudah tidak melawan.
Mereka yang telah menemukan tenang tidak lagi sibuk mengejar kedamaian. Sebab kedamaian bukan tujuan, melainkan cara. Dan di saat dunia masih berisik mencari arah, yang tenang sudah sampai. Bukan karena cepat, tapi karena utuh.
Catatan
Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti
Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh Atur Lorielcide melalui persona batinnya, RielNiro.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)






