The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiTetangga yang Mengangkat Jemuran Orang Karena Hujan Mulai Turun
jejak-luar

Tetangga yang Mengangkat Jemuran Orang Karena Hujan Mulai Turun

Tentang rasa berbagi ruang hidup tanpa harus saling mengenal dekat

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: 2 menit

Hujan kadang datang tanpa aba-aba. Angin berubah, langit menggelap, dan titik air mulai jatuh sebelum orang sempat pulang. Di halaman kecil antar rumah, ada jemuran pakaian yang sudah hampir kering. Pemiliknya tidak terlihat. Lalu seorang tetangga keluar, memindahkan pakaian itu ke tempat teduh pelan-pelan, lalu kembali ke rumahnya tanpa mengetuk pintu siapa pun.

Di lingkungan rumah, perhatian sering terbatas pada pagar masing-masing. Orang sibuk, punya urusannya sendiri, dan tidak selalu sempat memikirkan jemuran orang lain. Tapi ada yang berbeda kali ini. Seseorang keluar hanya karena melihat kain bergoyang dan hujan mulai turun. Tidak ada panggilan, tidak ada perintah. Hanya respon sederhana pada situasi.

Ia tidak bertanya siapa pemiliknya. Tidak menunggu konfirmasi di grup tetangga. Tidak menunda dengan pikiran “nanti saja, mungkin ada yang lain”. Ia bergerak seperlunya, memindahkan satu per satu, memastikan kain tidak jatuh, lalu kembali ke ruangnya sendiri.

Tindakan ini tidak tercatat dalam obrolan besar. Tidak jadi bahan cerita. Mungkin pemilik jemuran nanti akan hanya menemukan pakaian sudah aman, sedikit lembab, tapi tidak basah kuyup. Mungkin ia tidak akan tahu siapa yang melakukannya. Dan yang melakukan juga tidak sedang menunggu ucapan terima kasih.

Dalam Sistem Sunyi, ada nilai menjaga tanpa perlu dicatat. Orang ini berada dekat wilayah itu: merawat yang bisa dirawat, meski bukan miliknya, meski tidak akan diketahui siapa pun.

Beberapa sikap terasa dekat dengan dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.

  • mengurangi kerugian kecil orang lain tanpa menunggu permohonan
  • memahami kebutuhan orang melalui tanda-tanda sederhana
  • bertindak meski tidak ada yang akan tahu
  • menahan dorongan untuk mengatakan bahwa ia “sudah bantu”
  • tidak memasukkan kebaikan ke dalam daftar prestasi sosial

Pakaian pun terselamatkan dari hujan besar. Tidak ada deklarasi. Tidak ada rasa “lebih baik”. Hanya orang yang tidak betah melihat kerugian kecil terjadi ketika ia bisa mencegahnya dalam beberapa menit.

Kadang, kebaikan tidak datang dari hubungan dekat. Ia datang dari kebiasaan melihat orang lain sebagai bagian dari tempat tinggal bersama.

Kutipan
Tidak semua perhatian butuh sapaan; kadang cukup satu tangan yang memindahkan pakaian sebelum hujan penuh.

Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.

Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (24.9%), Gusdur (17.5%), Jokowi (16.1%), Megawati (11.5%), Soeharto (10.1%)
Artikulli paraprak
Artikulli tjetër

Ramai Dibaca

Terbaru