BIOGRAFI TERBARU

Continue to the category
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
More
    27.8 C
    Jakarta
    Populer Hari Ini
    Populer Minggu Ini
    Populer (All Time)
    Ultah Minggu Ini
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    Lama Membaca: < 1 menit
    BerandaLorong KataYang Diam Bukan Berhenti

    Yang Diam Bukan Berhenti

    Tentang gerak batin yang tetap hidup dalam sunyi.

    Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi
    “...”
    Lama Membaca: < 1 menit

    Orbit Eksistensial-Kreatif

    Dari luar, tampak seperti diam. Tak ada langkah, tak ada suara. Namun di dalam diri, sesuatu terus bergerak: perlahan, nyaris tak terlihat, tapi pasti menuju terang.

    Inti Makna Tulisan
    Yang diam bukan berhenti; ia adalah gerak batin yang tidak terlihat tapi terus menata arah. Dalam keheningan, manusia belajar bahwa kemajuan tidak selalu berbunyi, dan bahwa yang paling hidup kadang justru tampak paling tenang.

    Kita terbiasa mengukur hidup dari gerak yang tampak: seberapa jauh berjalan, seberapa banyak berubah. Tapi tidak semua perjalanan bisa dilihat. Ada yang berlangsung di dalam kesadaran, di ruang di mana satu pikiran kecil bisa mengubah arah seluruh hidup.

    Diam sering disalahartikan sebagai berhenti. Padahal di balik diam, sering ada proses yang paling sibuk: pergulatan, penataan, penerimaan. Di sana, seseorang belajar bahwa pertumbuhan tidak selalu meninggalkan jejak yang bisa difoto.

    Ada waktu ketika tidak melakukan apa-apa justru tindakan paling berani. Menahan diri untuk tidak membalas, menunggu tanpa memastikan, atau memilih tidak bicara ketika tahu kata-kata hanya akan menambah luka. Diam, dalam bentuk itu, adalah disiplin yang sulit.

    Yang diam bukan kehilangan semangat, melainkan sedang memelihara arah. Ia tidak tergesa menampilkan hasil karena tahu: yang tumbuh di dalam kesadaran tidak butuh pengakuan, hanya kejelasan.

    Setiap keheningan menyimpan getaran kecil yang menata ulang batin. Dalam tenangnya, seseorang belajar membedakan antara berhenti dan beristirahat; antara menyerah dan menerima.

    Dan ketika waktunya tiba, diam itu akan melahirkan sesuatu yang baru. Bukan ledakan, tapi ketenangan yang mantap. Sebab yang tumbuh dari sunyi tidak datang untuk memukau, melainkan untuk meneguhkan.

    Catatan

    Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

    Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.

    (Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)

    - Advertisement -Kuis Kepribadian Presiden RI
    🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (17.6%), Jokowi (14.6%), Megawati (12.2%), Soeharto (10.2%)
    Artikulli paraprak

    Populer (All Time)

    Terbaru