Yang Dikerjakan Tanpa Diperlihatkan
Tentang kekuatan dari hal-hal yang dikerjakan dalam diam.
Orbit Eksistensial-Kreatif
Tidak semua yang berarti harus terlihat. Banyak hal yang mengubah dunia justru dikerjakan tanpa tanda tangan, tanpa tepuk tangan, tanpa saksi.
Kerja sejati tidak butuh penonton. Yang dilakukan dengan kesadaran akan bertahan lebih lama dari yang dilakukan demi dilihat.
Kita terbiasa menilai dari yang tampak. Yang berbicara lantang dianggap pemimpin, yang banyak tampil dianggap berhasil. Padahal, sebagian besar keseimbangan dunia dijaga oleh tangan-tangan yang tak disebut.
Yang dikerjakan tanpa diperlihatkan tidak kalah penting; justru di sanalah keikhlasan diuji. Sebab bekerja dalam diam berarti mengandalkan satu hal: kesadaran bahwa makna tidak bergantung pada pengakuan.
Ada ketenangan yang lahir dari kerja yang tidak perlu dibuktikan. Kita tidak perlu menjelaskan niat, tidak perlu menegaskan tujuan. Cukup tahu bahwa apa yang dilakukan lahir dari niat baik, dan itu sudah cukup menjadi doa.
Dalam Sistem Sunyi, kerja diam bukan pelarian, tapi bentuk disiplin spiritual. Ia tidak menolak dunia, hanya memilih jalannya sendiri: menyelesaikan dengan rapi, menyerahkan dengan tenang, dan membiarkan hasilnya berbicara tanpa suara.
Yang dikerjakan tanpa diperlihatkan melatih jiwa untuk tidak bergantung pada tepuk tangan. Ia mengajarkan bahwa nilai sejati sebuah tindakan tidak ditentukan oleh jumlah yang melihat, melainkan oleh kejujuran niat di dalamnya.
Karena yang bekerja dengan tenang akan meninggalkan getar yang panjang. Tidak terlihat, tapi terasa. Seperti akar yang tak pernah tampak, namun menyangga seluruh pohon dari bawah tanah.
Catatan
Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti
Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh Atur Lorielcide melalui persona batinnya, RielNiro.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro / Lorong Kata – TokohIndonesia.com.
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)







