Yang Menyiram Tanaman Sebelum Hari Mulai
Tentang seseorang yang merawat hidup tanpa perlu terlihat
Di antara cahaya yang masih lembut dan udara yang belum ramai, ada seseorang yang mulai hari dengan cara paling sederhana: menengok tanaman, menyentuh tanah, dan memberi air secukupnya. Tidak ada target besar, tidak ada publik yang menunggu. Hanya kebiasaan kecil yang dijaga agar hidup tetap berjalan pelan.
Setiap pagi, di banyak rumah dengan halaman sempit atau pot di teras kecil, ada ritual yang hampir tak disadari. Seseorang keluar sebelum benar-benar sibuk, membawa gayung atau botol semprot. Ia melihat daun yang mulai layu, mengangkat pot yang terlalu kering, menambahkan sedikit tanah di sudut yang mulai turun.
Tidak ada yang memuji tindakan ini. Tidak ada notifikasi, tidak ada “progress picture”. Tanaman tidak tumbuh setiap hari dengan perubahan yang bisa dilihat. Namun tangan itu tetap bekerja. Hari demi hari. Air mengalir sedikit-sedikit. Tanah basah perlahan. Cahaya menyentuh daun. Dan waktu mengerjakan sisanya.
Dalam Sistem Sunyi, ada sikap yang selalu hadir: merawat sesuatu tanpa tergesa, tanpa tuntutan untuk segera terlihat hasilnya. Orang yang menyiram tanaman setiap pagi berjalan di jalur yang serupa. Ia tidak sedang menunjukkan apa-apa. Ia hanya menjaga hidup yang dipercayakan padanya.
Beberapa hal terasa dekat dengan sikap batin yang menjadi dasar Sistem Sunyi: kedalaman lebih penting daripada sorak, proses lebih jujur daripada deklarasi.
- merawat tanpa perlu diberitahu siapa pun — cukup tahu apa yang harus dilakukan
- konsisten meski tidak ada bukti instan — percaya bahwa perkembangan punya waktunya sendiri
- memperhatikan detail kecil — daun, tanah, cahaya, bukan hanya hasil akhir
- bersahabat dengan perubahan pelan — menerima bahwa pertumbuhan bukan kompetisi
- memberi tanpa mengharapkan balasan — kepedulian sebagai tindakan, bukan proyek
Ada orang yang merawat tanaman bukan untuk pamer hijau atau estetika. Hanya untuk memastikan ada sesuatu yang tetap hidup di dekatnya. Air, tanah, dan waktu menjadi percakapan yang sederhana. Tidak intens, tidak dramatis. Hanya setia.
Di dunia yang sering meminta bukti segera, tindakan seperti ini mengingatkan bahwa hidup tidak selalu bergerak dalam langkah besar. Kadang kebaikan tinggal pada kebiasaan kecil yang tidak pernah diumumkan.
Dan saat menemukan ketekunan seperti ini di dunia luar, kita tidak perlu menamainya sebagai bagian dari apa pun. Cukup dicatat sebagai jejak bahwa keheningan dan perawatan diam masih bekerja di tempat-tempat yang tidak kita perhatikan.
Kutipan
Air sedikit setiap hari, bukan badai sesekali.
Catatan
Tulisan ini termasuk dalam Jejak Sunyi di Luar: ruang observasi ringan untuk mencatat karya atau fenomena yang berada di luar struktur Sistem Sunyi, namun bergerak dalam nada yang sejalan dengan disiplin diam, proses, dan ketenangan batin.
Jejak ini tidak termasuk inti sistem. Ia hanya penanda kecil bahwa kesunyian kadang muncul tanpa nama dan tanpa rencana di tempat lain.
Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber:
RielNiro – TokohIndonesia.com
(Atur Lorielcide / TokohIndonesia.com)



