The Journalistic Biography

✧ Orbit      

BerandaSistem SunyiYang Tetap Ada di Tengah Hilang
resonansi

Yang Tetap Ada di Tengah Hilang

Tentang keberadaan yang melampaui bentuk, waktu, dan kehilangan.

Tulisan ini bagian dari sistem kesadaran reflektif RielNiro 📷Sistem Sunyi

✧ Orbit      

Litani Sunyi
Lama Membaca: < 1 menit

Orbit Metafisik–Naratif

Segala sesuatu berubah, bergeser, memudar. Tapi di balik semua itu, ada sesuatu yang tidak ikut hilang. Sesuatu yang tetap diam di tengah arus, menjaga agar hidup tidak benar-benar runtuh.

Nada Dalam
Yang tetap ada di tengah hilang adalah iman yang telah menjadi pusat dari seluruh spiral kehidupan. Ia tidak bergerak, tapi menahan segalanya agar tetap berputar dengan harmoni. Ia adalah sunyi yang tidak lenyap, inti dari keberadaan itu sendiri.

Kehilangan adalah bagian dari tarikan napas semesta. Setiap datang membawa pergi, setiap tumbuh membawa luruh. Namun di sela dua arah itu, ada ruang yang tetap: ruang kesadaran yang tidak tersentuh waktu. Yang hilang hanyalah bentuk, tapi yang memberi makna pada bentuk itu tetap ada.

Kita sering berduka karena kehilangan, padahal yang hilang hanyalah cara sesuatu hadir. Cinta tidak berakhir karena tubuh tiada; ia hanya berganti wujud menjadi keheningan yang menyelimuti ingatan. Doa tidak lenyap ketika mulut berhenti; ia terus berjalan dalam napas semesta, menggetarkan yang jauh tanpa suara.

Yang tetap ada di tengah hilang adalah kesadaran yang telah mengenal asalnya. Ia tahu bahwa kehidupan bukan garis, melainkan lingkar. Bahwa setiap perpisahan hanyalah jeda dari pertemuan yang lebih dalam. Bahwa setiap akhir hanyalah perubahan bentuk dari keberlanjutan yang tak berkesudahan.

Kita tidak perlu menolak kehilangan; cukup menyadari apa yang tidak bisa hilang darinya. Di dalam kehilangan, ada pengingat lembut tentang keabadian. Tentang sesuatu yang tidak pernah pergi. Karena ia bukan benda, bukan waktu, bukan kenangan. Ia adalah inti dari semua yang ada: iman yang tetap menyala bahkan ketika semuanya padam.

Yang tetap ada di tengah hilang bukanlah benda yang bisa digenggam, tapi kesadaran yang belajar menggenggam tanpa tangan. Kesadaran yang diam-diam menjaga keseimbangan dunia, agar setiap yang pergi selalu tahu jalan pulang.

Tulisan ini merupakan Esai Resonansi Sistem Sunyi: bagian dari zona reflektif yang beresonansi dengan inti Sistem Sunyi, sebuah sistem kesadaran reflektif yang dikembangkan secara mandiri oleh melalui persona batinnya, .

Pengutipan sebagian atau keseluruhan isi diperkenankan dengan mencantumkan sumber: RielNiro – TokohIndonesia.com (Sistem Sunyi)

Lorong Kata adalah ruang refleksi di TokohIndonesia.com tempat gagasan dan kesadaran saling menyeberang. Dari isu publik hingga perjalanan batin, dari hiruk opini hingga keheningan Sistem Sunyi — di sini kata mencari keseimbangannya sendiri.

Berpijak pada semangat merdeka roh, merdeka pikir, dan merdeka ilmu, setiap tulisan di Lorong Kata mengajak pembaca menatap lebih dalam, berjalan lebih pelan, dan mendengar yang tak lagi terdengar.

Atur Lorielcide berjalan di antara kata dan keheningan.

Ia menulis untuk menjaga gerak batin tetap terhubung dengan pusatnya.

Melalui Sistem Sunyi, ia mencoba memetakan cara pulang tanpa tergesa.

Lorong Kata adalah tempat ia belajar mendengar yang tak terlihat.

 

Kuis Kepribadian Presiden RI
🔥 Teratas: Habibie (25.4%), Gusdur (16.9%), Jokowi (16%), Megawati (11.7%), Soeharto (10.3%)

Ramai Dibaca

Terbaru