Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 04
P. 14
BERITA UTAMA14 BERITAINDONESIA, Oktober 2005Selama genap satu tahun sejakdil a n t i k s e b a g a i orangnomor satu di tubuh PT.Pertamina, Widya Purnamatelah membuat sejumlahgebrakan, baik lewat pernyataan-pernyataan sikapnya maupun melaluikebijakan-kebijakannya membenahimanajemen.Berbagai reaksi dan nada minordengan deras menerpa dirinya.Langkahnya pun kerap terseok-seokbahkan nyaris tersandung oleh batu dankerikil yang menghadang di depannya.Dan, tiga bulan terakhir ini bisa disebutsebagai masa-masa ‘paling kritis’ yangdijalani seorang Widya Purnama. Ibaratnya, dia tengah ‘duduk di kursi panas’.Sebuah kabar santer terdengar dibulan Agustus lalu, jabatan DirekturUtama (Dirut) PT. Pertamina yang baruefektif disandangnya pada 11 Agustus2004 itu bakal ditempati orang lain.Konon, rumors itu terkait erat denganpenolakan Widya Purnama menjalankankonsep anyar perpanjangan kontrakdengan Exxonmobile pengelolaan disumur minyak di Blok Cepu, di Blora,perbatasan antara Jawa Tengah dan JawaTimur.Argumen Widya, konsep itu menyimpang dari keputusan RUPS PT.Pertamina. Dia ingin Pertamina diikutsertakan secara penuh dalam pengelolaanBlok Cepu. Hebatnya, konsisten dankonsekuen dengan kegigihannya mempertahankan sikap, dia mengaku siap jikaharus dipecat.Pada pertengahan September 2005,kinerja mantan Dirut PT. Indosat Tbkbeserta seluruh jajaran direksi BUMNberlogo Kuda Laut itu kembali menjadisorotan tajam berbagai pihak menyusulterbongkarnya jaringan pencuri danpenyelundup bahan bakar minyak (BBM)di seluruh perairan Indonesia, dariKepulauan Batam sampai Laut Arafuru.Tak tanggung-tanggung, pada 9 September 2005, Presiden Susilo BambangYudhoyono (SBY) secara mendadakmemanggil seluruh jajaran direksi Pertamina ke Istana Negara, dan menyoalfenomena pencurian dan penyelundupankeberadaan para pencoleng dalam kasusitu, yang justru orang dalam Pertaminasendiri. Menurut Presiden, potensi kerugian negara mencapai Rp 8,8 triliunsetiap tahun akibat aksi pencurian danpenyelundupan itu.Sehari sebelumnya, setelah rapatkabinet, SBY mengungkapkan terbongkarnya jaringan pencuri dan penyelundupBBM yang melibatkan sejumlah ‘orangdalam’ Pertamina.“Ini jelas suatu kejahatan yang sangattidak bermoral dan merusak,” ucapPresiden dengan nada geram. Apalagi,kejahatan ini berlangsung di tengahjeritan masyarakat yang sulit mendapatkan BBM yang harganya melangit pula.Presiden membeberkan fakta-faktatentang jumlah tersangka yang ditangkapdan barang bukti yang disita aparatkeamanan sepanjang dua bulan terakhir.Setidaknya, masih kata Presiden, ada 58tersangka tertangkap, 18 orang di antaranya ‘orang dalam’ Pertamina. Dari 58tersangka diantaranya ditahan di PoldaMakassar 11 orang, Polda Surabaya (11),Polda Riau (12) dan Polda Balikpapan (12).Bersamaan dengan itu, 17kapal (11 buah kapal kayu T,empat kapal jenis boat dan duabuah kapal tongkang) ditahandengan 6 ribuan ton BBM disita.Jumlah BBM yang berhasil disitaoleh pihak Kepolisian mencapai6.118.315 liter, plus total jenderaluang negara yang terselamatkansebesar Rp 52 miliar.Angka itu sejatinya sangatlahkecil bila dibandingkan denganuang negara yang tak bisa terTARGET TERCAPAI,Banyak jaringan pencurian dan penyelundupanBBM terbongkar. Kinerja direksi Pertamina menjadisorotan.KURSI DIGOYANGWIDYA PURNAMA: WIDYA PURNAMA: Tak putus dirundung WIDYA PURNAMA: «goyangan».PRESIDEN SBY: PRESIDEN SBY: Negara rugi Rp 8,8 PRESIDEN SBY:triliun pertahun.KILANG MINYAK DI BALIKPAPAN: KILANG MINYAK DI BALIKPAPAN: Diselun- KILANG MINYAK DI BALIKPAPAN:dupkan.

