Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 04
P. 55
BERITAINDONESIA, Oktober 2005 55Petinju Leavander Johnson mantan juara bertahan junia tinju kelas berat ringan versi IBF, akhirnya meninggal dunia,Kamis (22/9) petang di Las Vegas, Nevada, hanya lima hari setelah kalah melawan penantangnya, Jesus Chavez.Johnson mengalami kekalahan TKO pada detik ke-38 ronde ke-11, setelah wasit Tony Week menghentikan pertandingan,pada partai tambahan yang berlangsung di Hotel MGM Grand, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu (17/9) waktu setempat.Kekalahan bukan hanya membuat Johnson kehilangan gelar serta sabuk juara IBF, sebab tak lama kemudian ia mengalamirasa pusing di kepala yang tak tertahankan. Bahkan, begitu tiba di ruang ganti petinju berusia 35 tahun ini pingsan pulasehingga harus segera dilarikan ke rumah sakit.Oleh dokter yang merawat Johnson diwajibkan menjalani operasi bedah otak akibat terlalu banyak menerima hantamankeras dari Chavez. Pendarahan pada otak bagian kiri harus segera dihentikan.Dr Bill Smith memerlukan waktu setengah jam untuk menyelamatkan Johnson dengan membuat lubang di tengkorak secarapaksa, untuk mengeluarkan gumpalan darah yang memenuhi rongga otak. “Sejak itu kesadarannya hilang, hingga dia akhirnyameninggal,” ujar Bill, seperti dikutip New York Daily News. ■ SUB, HTLindsay Davenport petenisperingkat dua dunia asalAS, yang menjadi unggulan pertama turnamen tenisputri WTA Tour Wismilak International 2005, mengalahkanpetenis asal Italia FrancescaSchiavone peringkat 28 duniadengan skor 6-2, 6-4. Partai final yang berlangsung Minggu(18/9), di kompleks tenis Hotel Grand Hyatt, Nusa Dua, Balihanya berlangsung 73 menit.Bagi Davenport kemenangandi turnamen berhadiah total225 ribu dolar AS (Rp 2,25miliar) ini, membuat namanyasejajar dengan mantan peteniskesohor dunia Monica Selesyang sama-sama mengantongi27 gelar di lapangan keras, dibawah Steffi Graff (37 gelar)dan Chris Evert (32 gelar).Runner up grand slam Australia Terbuka 2005 dan Wimbledon 2005 ini merebut haLeavander Johnson Meninggaldiah 35 ribu dolar AS (Rp 350juta), sedangkan Schievonekebagian 19 ribu dolar AS (Rp190 juta).Wismilak International 2005adalah gelar keempat bagiLindsay pada tahun ini. Sebelum ini ia sudah menjuaraiturnamen di Dubai, Amelia Island, dan New Haven. Wismilak melengkapi gelar ke-39bagi Lindsay sejak memulaikarir profesional tahun 1993.Kunjungan pertama Lindsayke Bali dianggapnya bertandingsekaligus semi liburan untukmenikmati second honeymoondengan sang suami, JohnLeach seorang bankir yangmenikahinya 25 April 2003 laludi Hawaii. Wanita jangkungberpostur tinggi 189 cm, yangkalau di lapangan selalu mengenakan sepatu kets putihbertuliskan “Mrs Leach” dibagian tumitnya, sangat terkesan dengan Bali.Lindsay menyebutmasyarakat Bali sangat ramah dan bersahabat. Bahkan, kepada Bola (23/9) iamenyebut sudahmempunyai beberapa teman baru di Pulau Dewata itu. Iaberjanji akan kembalilagi ke Bali tahun depan seandainya masih aktif bermaintenis. ■ SUB, HT(BERITA OLAHRAGA)TINJU DUNIA WISMILAK INTERNATIONAL 2005DAVENPORT BERJANJI KEMBALIPasangan ganda putra muda bulutangkis Indonesia,Markis Kidho/Hendra Setiawan, sepertinya terpecutsekali untuk berprestasi sekaligus menjawab keraguanpengurus teras PBSI.Pasangan ini Agustus lalu batal turut diberangkatkanbertanding ke Piala Dunia Bulutangkis 2005, yang berlangsungdi Anaheim, AS. Nah, di Istora Gelora Bung Karno, Senayan,Jakarta Minggu (25/9) lalu Markis Kidho/Hendra Setiawanmenunjukkan keperkasaan dengan menjuarai TurnamenDjarum Super Indonesia Terbuka 2005. Malah, dua pekansebelumnya pasangan ini telah tampil menjadi Juara Asia.Markis/Hendra mengalahkan pasangan senior ChandraWijaya/Sigit Budiarto, yang masih merupakan pasangan terbaiknomor satu Indonesia dengan skor 15-10, 12-15, 15-3.Sebagai juara Markis/Hendra berhak atas hadiah uang tunaisebesar 18 ribu dolar AS (Rp 180 juta).Pasangan Markis/Hendra menyatakan tekadnya siapmenjadi juara dunia. Oktober ini pasangan tersebut akanmelanglang buana mengikuti turnamen Belanda Terbuka (11-16/10), dan Denmark Terbuka (18-23/10). Mereka jugaberobsesi daan siap untuk menjuarai turnamen All England.Kidho, pria kelahiran Jakarta 11 Agustus 1984 dari pasanganDjumharbety Anwar dan Yulasteria Zakaroni, sampai-sampaiberjanji akan tampil konsisten untuk mewujudkan impiannyadengan terus berlatih dan bermain pantang menyerah.Pasangannya Hendra Setiawan bertekad sama pula. Pemudakelahiran Pemalang 25 Agustus, bungsu dari tiga bersaudaraanak pasangan Ferry Yoegianto dan Kartina Christianingrum,ini sangat berharap memperoleh dukungan penuh darimasyarakat Indonesia. Ia ingin bendera Merah Putih dapattetap berkibar di dunia internasional. Untuk itu ia akanmemberikan yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.Ganda campuran nomor satu dunia, Nova Widiyanto/Lilyana Natsir, berhasil pula menjadi juara setelahmenumbangkan sesama pasangan Indonesia sekaligusjuniornya di pelatnas, Anggun Nugroho/Tety Yunita denganskor 15-13 dan 15-1. Gelar ini adalah kali kedua bagi Nova/Lilyana tahun ini setelah menjadi Juara Dunia 2005 di Anaheim, AS, Agustus 2005.■ SUB, HTINDONESIA MANTAPKANPOSISI JAGO GANDADJARUM SUPER INDONESIA TERBUKA