Page 57 - Majalah Berita Indonesia Edisi 04
P. 57


                                    BERITAINDONESIA, Oktober 2005 57(BERITA PENDIDIKAN)Rencana besar menjadikan Universitas Indonesia (UI) Jakarta sebagai universitas risetsemakin dekat untuk diwujudkan. UI kini sibukmenambah jumlah guru besar (profesor) baru.Selama bulan September, misalnya, terdapat 35orang profesor baru yang dikukuhkan.Salah satu tonggak penentuan pencapaian UImenjadi universitas riset adalah tahun depan, saatUI sudah harus memiliki 500 orang profesor. KiniUI sudah memiliki 211 profesor, terdiri 165 gurubesar tetap, 9 guru besar luar biasa, 18 guru besaremiritus, dan 19 guru besar penugasan kembali.Rektor UI, Usman Chatib, selalu mengedepankan rencana besar perguruan tinggi berbadanhukum ini menjadi universitas riset. Seperti, ketikaRabu (7/9) lalu mengukuhkan dua guru besar baru,Prof Bachtiar Aly di bidang ilmu komunikasi massadan Achmad ZeinUmar Purba di bidang ilmuhukum internasional.Kata Chatib, sebagai universitas riset UI akanmendorong setiap dosen dan mahasiswa melakukan penelitian. Fokus dosen dan mahasiswa kedepan tak lagi sekedar mengajar dan belajar tetapiada kegiatan penting lain melakukan penelitian.Chatib mengakui untuk menjadi universitas risetkampusnya masih kekurangan banyak guru besar.Untuk mengejar itulah UI harus mendorong parapengajarnya untuk melakukan berbagai penelitianyang bermanfaat. Doktor-doktor muda usia harusmelengkapi kualifikasinya agar bisa mendapatkanpenghargaaan sebagai profesor di bidangnya.Dekan FISIP UI saja, Gumilar Rusliwa Somantri,misalnya, kepada Kompas (8/9) mengaku termasuk salah seorang pengajar yang sudahdidorong-dorong oleh sang rektor agar segeramenjadi guru besar.■ SPilmu pengetahuan lainnya. Sebab hanyadengan berprestasilah bangsa Indonesiatidak lagi tergantung kepada bangsalain. Kalla mengingatkan, prestasi harusdirebut dan diperjuangkan lewat kerjakeras.Siswa Swasta MendominasiKerja keras tuan rumah yang mengemas dan menyuguhkan materi sainsdalam berbagai wujud permainan yangkontekstual, menjadi tidak sia-sia akhirnya setelah Jakarta berhasil tampil sebagai juara umum. Kepala Dinas Pendidikan Menengah/Tinggi DKI Jakarta,Margani Mustar, menilai, ajang Olimpiade yang diikuti siswa dari semuajenjang terbukti mampu menyedot perhatian publik, termasuk pameran pendidikan yang diadakan secara bersamaansebagai rangkaian kegiatan yang takterpisahkan.Sebelumnya pada OSN 2003 di Balikpapan, Kalimantan Timur, provinsi DKIJakarta sudah tampil sebagai juaraumum. Namun prestasi itu disalib olehJawa Tengah yang keluar sebagai juaraumum pada OSN 2004 di Pekan Baru,Riau.Kecenderungan sekolah swasta mendominasi ajang sekelas olimpiade sains ditingkat nasional masih terlihat tahun ini.Sebagai misal, tujuh dari sembilan peraihmedali emas mata pelajaran matematikatingkat SMP berasal dari SMP BPKPenabur Jakarta dan Tangerang, duasisanya direbut siswa SMP YPPK StPaulus Jayapura, Papua, dan siswa SMPMethodist 3 Medan, Sumatera Utara.Dalam kontingen DKI Jakarta sendiri,yang diikuti 106 peserta, para peraih emasumumnya adalah siswa sekolah swasta.Pemenang di tingkat SMA, misalnya,didominasi oleh siswa dari SMA BPKPenabur, SMA Kolese Kanisius, dan SMAIPEKA Bilinguil.Siswa dari sekolah negeri terlihatunggul hanya pada mata pelajaran biologiitupun di tingkat SMP saja, dimana tujuhdari sembilan medali emas yang diperebutkan diraih oleh siswa SMP negeridari luar Jakarta.■ SPBantuan Operasional Sekolah (BOS) resminyasudah disalurkan. Namun sosialisasi siapayang berhak menerima dan berapa besarannya,masihlah belum merata.Sejumlah pengaduan yang masuk ke PoskoPengaduan BOS, yang dibentuk Dinas Pendidikan Kota Magelang sejak Rabu (14/9),mencerminkan kerancuan tersebut.Seperti diberitakan Suara Merdeka (16/9),Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PendidikanKota Magelang, Drs Sumartono, menyebutkan,pengaduan yang masuk antara lain tentanguang titipan bayar sekolah dua bulan sebelumBOS cair, yang belum juga dikembalikan. Jugabelum ada penurunan uang sekolah, tetap sajaRp 40.000 perbulan padahal dana BOS sudahturun.Sumartono mengatakan siswa SD yangbiasanya membayar uang sekolah Rp 15.000perbulan, seharusnya sekarang gratis. Sebabsetiap siswa mendapat dana BOS Rp 19.500perbulan. Untuk siswa SMP dana BOS mencapai Rp 27.000 perbulan. Karenanya setiap siswayang sebelumnya membayar uang sekolah dibawah dana BOS, seharusnya gratis sekarang.Kata Sumartono, kalaupun sekolah membutuhkan tambahan dana maka pungutan hanyabisa dikenakan kepada siswa yang mampu.Itupun harus ditetapkan terlebih dahulu melaluiRancangan Anggaran Pendapatan dan BelanjaSekolah (RAPBS).Sumartono menjelaskan semua sekolah SD,SMP, hingga SMA/SMK di kota Magelang baiknegeri maupun swasta harus sudah menyelesaikan RAPBS-nya akhir bulan September, untukselanjutnya diteliti isinya oleh Dinas Pendidikan.Keputusan tersebut merupakan hasil rapat dinaskepala sekolah dan dewan pendidikan. ■ SPPekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren(Pospenas) ke-3 yang berlangsung di Medan(18-25/9), mengukuhkan posisi Jawa Barat sebagaijuara umum.Provinsi tempat pondok pesantren terkemukayang disetting dalam sistem modern, Ma»had AlZaytun, berada, meraih 25 medali emas, 19 perak,dan 17 perunggu. Posisi kedua diraih Jawa Timur21 emas, 19 perak, dan 11 perunggu, dan JawaTengah di posisi ketiga meraih 16 emas, 9 perak,dan 15 perunggu. Tuan rumah sendiri, SumateraUtara berada di peringkat keenam meraih 5 emas,5 perak, dan 9 perunggu.Menteri Agama, Maftuh Bsyuni, ketika menutupacara dua tahunan ini di Stadion Teladan, Medan,Minggu (25/9) menyebutkan, maksud penyelenggaraan Pospenas bukan hanya untuk mengejarprestasi di bidang olahraga dan seni. Melainkan,yang terutama menjalin ukhuwah Islamiyah danmenciptakan kekompakan di antara para santri danpondok pesantren di seluruh Indonesia.Mengutip pernyataan Maftuh, Waspada (26/9)menulis lembaga pendidikan pesantren bukanhanya diharapkan mampu melahirkan anak didikyang berprestasi, melainkan mampu pula menciptakan atlet nasional.Pospenas I dilangsungkan tahun 2001 di JawaBarat, Pospenas II tahun 2003, dan pada PospenasIII tahun 2005 di Medan. Kali ini cabang olahragayang dipertandingkan meliputi sepakbola, atletik,bulutangkis, bola voli, bola basket, sepaktakraw,tenis meja, pencak silat, panahan tradisional, dansenam santri.Untuk kategori seni diperlombakan qasidah,kaligrafi, pidato tiga bahasa, puisi terjemahan AlQur»an, dan lomba puisi kandungan Al-Qur»an.Pospenas IV tahun 2007 direncanakan akanberlangsung di Kalimantan Timur. ■ HTUniversitas Indonesia (UI) Universitas Indonesia (UI)Tahun Depan Menjadi ≈Universitas Riset∆ Tahun Depan Menjadi ≈Universitas Riset∆Adalah lumrah apabila mahasiswa melakukan demonstrasi mengusung isu-isu aktual. Akan tetapi demo yang dilakukan puluhan aktivis yang menamakan diriKomite Persiapan Serikat Mahasiswa Indonesia (KP-SMI), agak berbeda.Tak jelas apakah tujuan mereka berdemo murni untuk memperjuangkan tuntutan, ataukah sekadar memperkenalkan lembaga baru yang sedang dipersiapkan.Suara Merdeka (16/9) dari Semarang menulis, KP-SMI yang menggelar unjuk rasa di Tugumuda, Semarang hari Kamis (15/9) siang, mengusung isu menolaksegala bentuk komersialisasi pendidikan, menuntut pencabutan UU Sisdiknas dan peraturan-peraturan pendidikan yang tidak berpihak kepada rakyat, sertarealisasikan 20% APBN untuk pendidikan.Koordinator Lapangan (Korlap) KP-SMI, Teguh, dalam orasinya menegaskan saat ini pendidikan sudah mengarah kepada praktik-praktik komersialisasi. Hasilatau out-put dari komersialisasi pendidikan adalah peserta didik yang memiliki pandangan, sikap, dan tindakan yang masa bodoh terhadap lingkungan sosialnya.Teguh juga menyatakan kebijakan pendidikan yang disusun pemerintah sangat jauh dari keberpihakan kepada kepentingan rakyat. Jika ingin menyekolahkanatau mengkuliahkan anak, para orang tua harus membayar dengan harga yang tidak murah.■ SPMAHASISWA DEMO, MENOLAK KOMERSIALISASI PENDIDIKANBantuan Operasional SekolahMagelang Bentuk Posko PengaduanPospenas III Tahun 2005Jawa Barat Juara Umum
                                
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61