Page 56 - Majalah Berita Indonesia Edisi 05
P. 56


                                    56 BERITAINDONESIA, November 2005BERITA NUSANTARASebuah lokakarya tentangRancangan UndangUn d a n g ( R U U) Pemerintahan Aceh, di Brastagi,Sumatera Utara (8-10/10),telah mencuatkan kristalisasi keinginanmasyarakat Aceh dalam hal pemekaran.Waspada (11/10) melaporkan, sejumlah tokoh masyarakat memintaKantor Gubernur dan DPRD NAD menerbitkan surat persetujuan pembentukan provinsi baru, yang diberi namaAceh Leuser Antara (ALA) dan AcehBarat Selatan (ABAS).Para tokoh yang mewakili11 kabupaten: Aceh Tengah,Aceh Tenggara, Aceh Singkil,Gayo Lues, Bener Meriah,Aceh Barat, Aceh Selatan,Simeulue, Aceh Jaya, NaganRaya, dan Aceh Barat Daya,menegaskan, jika pemekarantak disetujui Pemda danDPRD NAD maka urusanpemerintahan kabupatenkabupaten tersebut akan diserahkan ke PemerintahPusat.H. Cut Agam, mewakilienam kabupaten calon Provinsi ABAS, mengatakaan,konsep untuk melahirkanprovinsi yang membujur daribelahan barat hingga selatan(Aceh Barat, Aceh Jaya, Nagan Raya, Simeulue, AcehSelatan, dan Aceh Barat Daya) itu telah lama muncul danmenjadi pembahasan yanghangat.Sejak Mei 2003 KomitePemekaran ProvinsiABAS telah melayangkan surat kepada Presiden, Mendagri, Menko Polhukam, danpihak terkait lainnya. Aspirasiitu ditanggapi sangat positiflalu mengkristal. Namun begitu Acehmemasuki masa darurat ide pemekaran tertunda untuk sementara. Padahal semua persyaratan yang ditentukandalam peraturan dan perundangundangan telah dipenuhi.Kata Cut Agam yang juga Ketua Komite Pemekaran, Gubernur dan DPRDsudah disurati namun sampai sekarangbelum ada jawaban. Maka itu bila setelahdisurati kembali tetap tak ada jawaban,sehabis lebaran ini masyarakat darikeenam kabupaten sepakat akan mendatangi Kantor Gubernur dan DPRD NAD,serta pemerintah pusat dan DPR danpihak-pihak lain yang dianggap berkompeten.Pohon Tanpa DahanKetua Komite Pemekaran ProvinsiALA (KP3ALA), Dr Rachmatsyah Salam,menggambarkan, konsep satu provinsisatu Wali Nanggroe tak ubahnya sepertisatu batang pohon yang tegak namuntanpa cabang dan dahan.Jadi agar lebih indah dan terasamanfaatnya, satu Wali Nanggroe sebaiknya membawahi beberapa provinsisesuai dengan draft usulan RUU TentangPemerintahan Aceh, yang sedangdibahas-bahas oleh berbagai komponenmasyarakat Aceh.Salam menyebutkan 17 persyaratandari 19 indikator pemekaran provinsi telah terpenuhi. Bahkan pihak DPR telahpula mendesak Menteri Dalam Negeriagar mempercepat proses pembentukanprovinsi ALA.“Yang kita butuhkan saat ini tinggalrekomendasi dari DPRD dan GubernurNAD. Bila secarik kertas itu telah adadalam waktu dekat ALA Insya Allah akanlahir,” ujar Rachmatsyah Salam.Ide Aceh Pase RayaBupati Aceh Timur, DrsAzman Usmanuddin, MM,ikut pula menyuarakan idepemekaran Provinsi AcehPase Raya, yang terdiri wilayah Aceh Tamiang, AcehTimur, dan Kota Langsa.Meski draft RUU TentangPemerintahan Aceh telahdicoba disusun oleh berbagaipihak, upaya untuk menyempurnakan dan mengakomodir kepentingan seluruhmasyarakat Aceh yang terdiriberagam komponen perlu dilibatkan sekaligus diberikankesempatan yang seluasluasnya. Kata Bupati AcehTenggara, Drs H. ArmenDesky, jika tidak demikiandikhawatirkan akan menimbulkan konflik yang lebihluas.NAD terdiri banyak etnisseperti Aceh, Gayo, Alas,Singkil, Tamiang, AneukJame, Kluet, Simeulue,Jawa, dan beberapa etnislainnya.”Hal tersebut harus diperhatikan dan dipertimbangkan,” kata Desky.” SPJALAN MENUJUDamaiBanyak jalan menuju perdamaian abadi di“Bumi Serambi Mekkah”. Caranya, membagiNanggroe Aceh Darussalam (NAD) menjadiempat provinsi.Pemekaran Aceh
                                
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60