Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 05
P. 58
BERITA EKONOMI58 BERITAINDONESIA, November 2005Krisis minyak dunia danBBM dalam negerimemberi hikmah. Pemerintah mulai bersungguhsungguh mengembangkan bahan bakar alternatif (BBA),terutama untuk keperluan rumah tangga, transportasi danindustri.Lantaran harga minyak mentah dunia bergerak di atas 60dolar per barel, Indonesia mengalami krisis BBM. Soalnya,setiap bulan perusahaan minyak dan gas milik negara, PTPertamina harus mengimpor29 juta barel minyak mentahdan minyak olahan (BBM) seharga US$1,5 miliar untukmencukupi konsumsi di dalamnegeri yang terus melonjak.Akibatnya, terjadi tekananberat terhadap defisit anggaran, sekitar Rp 130 triliun didalam APBN-2005. Ini mendorong pemerintah menaikkanharga BBM rata-rata di atas 80persen, 1 Oktober lalu, setelahmenaikkan harga BBM sekitar36 persen, 1 Maret tahun ini.Krisis BBM membuka“mata” pemerintah agar segeramengembangkan BBA. Pemerintah memusatkan diri padapemanfaatan BBA dari batubarat (briket) untuk kebutuhanrumah tangga, dan buah jarakpenghasil biodiesel (setara solar) untuk keperluan transportasi dan industri. (Pikiran Rakyat, 14/10).Wakil Presiden M. JusufKalla, di kantornya (13/10)memimpin rapat koordinasisejumlah menteri yang terkaityang secara khusus membahasmasalah BBA dan kelistrikan.Rapat itu dihadiri oleh MenkoPerekonomian Aburizal Bakrie,Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Menkeu Jusuf Anwar,Meneg BUMN Sugiharto, Meneg Pemberdayaan PerempuanMeutia Hatta, Menhub HattaRajasa, Mentan Anton Apriyantoro, Memperin AndungNitimihardja, Meneg PPN/Ketua Bappenas Sri MulyaniPemerintahMelirik BBAJalan menuju era enerji baru mulai dirintis. Ke depan, negeri initak lagi sepenuhnya bergantung pada BBM untuk memenuhikebutuhan enerjinya.dan Dirut PLN Eddie Widiono.Secara konkrit Aburizalmemberi penjelasan, di sektortransportasi dibahas kemungkinan mengubah secara bertahap penggunaan BBM, mulaidari masing-masing 10 persenkebutuhan solar dan bensin,dengan BBA biodiesel ataucompressed natural gas(CNG). Aburizal memintaMenteri Pertanian bertanggungjawab terhadap produksi bijijarak dan Menteri Perindustrian untuk pengembanganindustrinya.Bahan bakunya difokuskanpada biji jarak yang akan diolahmenjadi biofuel pengganti solar atau bensin. Aburizal mengenyampingkan tebu dan kelapa sawit karena masih dibutuhkan untuk memenuhi konsumsi gula dan ekspor. Jarakjuga bisa diolah sebagai bahanbakar pengganti minyak tanah.Karena itu, pemerintah memusatkan diri pada perkebunan jarak yang akan memasok kebutuhan bahan bakuuntuk ketiga jenis bahan bakarpengganti solar, minyak tanahdan bensin.Tungku BriketPada tahun anggaran 2006,pemerintah memasukkan biayapembuatan satu juta tungkubriket batu bara untuk memasok kebutuhan bahan bakarrumah tangga, menggantikanminyak tanah. Sampai tahun2009 akan dibagi-bagikan 10juta tungku briket. Tahap pertama, produksi baru bisa memenuhi satu juta tungku, danmenurut Aburizal, produksibriket akan ditingkatkan secarabertahap sampai memenuhikebutuhan 10 juta tungku.“Pemerintah sedang memikirkan apakah akan membagikan tungku itu secara gratisatau dijual dengan harga murah,” kata Aburizal kepadapers. Rekan Aburizal di KabinetIndonesia Bersatu, MeutiaHatta, Menteri PemberdayaanPerempuan, memberi dukungan bagi program penggunaan tungku briket secara massal. Pada tahap pertama, kataMeutia, penggunaan tungkubriket akan disosialisasikankepada para ibu rumah tanggadi lima propinsi—DKI Jakarta,Jawa Barat, Sumatra Utara,Barat dan Selatan. Programsosialisasi akan melibatkansejumlah LSM untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan briket batu bara sebagai bahan bakar rumah tangga pengganti minyak.Aburizal menambahkan paramenteri terkait mesti menyelesaikan rencana aksi di bidangnya masing-masing selama sebulan. Misalnya, Menteri ESDM ditugaskan untukmemusatkan diri pada pemasokan briket dan membanguntempat-tempat pengisian BBA.Sedangkan Meneg BUMN bertugas memacu peningkatanproduksi briket baru bara diJawa. Menteri Perindustrianmenyiapkan pembangunanpabrik-pabrik BBA, dan Menteri Pertanian menyiapkanlahan perkebunan jarak. ■ SHBAHAN BAKAR ALTERNATIF: Presiden SBY bersama rombongan membuka gelar DiversifikasiEnergi di Arena Pekan Raya Jakarta.REP. INDO.POS