Page 30 - Majalah Berita Indonesia Edisi 08
P. 30


                                    30 BERITAINDONESIA, 10 - 23 Februari 2006BERITA EKONOMIKeinginan Wapres Jusuf Kalla untuk membeli kembalisaham PT Indosat ditindaklanjuti dengan segera olehMenneg BUMN Sugiharto.Rame-rameBELI (LAGI) INDOSATKepada petinggi SingaporeTechnologies Telemedia(STT), Lee Theng Kiat,Sugiharto berkirim suratpada tanggal 14 Desember2005. Isinya, pemerintah berniat membeli kembali (buyback) 40,77% atau 2,17miliar lembar saham Indosat yang kinidikuasai STT.Saham itu dulunya dihargai Rp 12.950per lembar sehingga total mencapai Rp5,62 triliun. Setelah nilai nominal sahamdipecah (stock split) sebanyak lima kali,kini, setiap lembar saham Indosatdiperdagangkan di bursa Rp 5.000-6.000. Apabila 2,17 miliar lembar sahamhendak dibeli maka paling tidak Indonesia harus menyiapkan dana Rp 12triliun.Sebagaimana ditulis harian Bisnis Indonesia (30/12-05), Sugiharto mengatakan rencana buyback dilakukan sehubungan dengan terlepasnya periodelocked-up Indonesia CommunicationsLtd (ICL). ICL adalah wahana khusus32 KONTRAKTOR PUMASUK DAFTAR HITAMDepartemen Pekerjaan Umum (DPU) awalJanuari 2006 mengumumkan nama 32perusahaan kontraktor yang masuk dalamdaftar hitam karena melakukan penyimpangan proyek. Tiga diantaranya terbuktitidak mengikuti lelang proyek pemerintah.Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi(LPJK) akan mencabut sertifikat kontraktordaftar hitam setelah mempelajari tingkatkesalahan masing-masing perusahaan.Kategori penyimpangan berupa kekuranganvolume, pemborosan, dan kebijakan bayar.Kepala Badan Pembinaan Konstruksi danSumberdaya Manusia DPU, Iwan Nusyirwan, menyebut masih memberikan waktubagi 29 perusahan untuk memperbaikikesalahannya.Berdasarkan temuan Itjen PU terdapat 12perusahaan pelaku penyimpangan proyek,yakni PT Riyah Pertama Anugerah, PT SilkarNasional Ltd, PT Hasfarm Dian Konsultan,PT Ciriatama Nusawidya, PT Esti Yasagama,PT Blanticindo Oneka, PT Mitra LingkunganDuta, PT Konsindotama Persasa Loka, PTBintang Timur Terang, PT Putra Fajar Sejati,PT Lesindo Utama Sakti, dan PT PromixPrima Karya.Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)menemukan dua pelaku yakni PT TokyoCons Co dan PT Sinar Cionas Putra UtamaJO, dan Badan Pengawas Keuangan danPembangunan (BPKP) menemukan enamperusahaan PT Waskita Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya,PT Nidya Karya, PT Serdang MandiriParkasa, PT Amarta Karya.BPKP turut mengeluarkan sanksi berupadaftar hitam kepada lima perusahaan yaituCV Griya Pranata, PT Brantas Abipraya, PTPerencana Jaya, PT Hasfarm Dian Konsultan, dan kepada Brantas Abipraya. ItjenPU berdasarkan hasil pemeriksaan khususmerekomendasikan delapan perusahaan kedalam daftar hitam yakni PT Nindya Karya,PT Pembangunan Perumahan, PT WijayaKarya, PT Hutama Karya, PT Adhi Karya,PT Monteleo Perkasa, PT Lesindo Utama,dan PT Solomando. ■ HTbagi STT Communications Ltd dalammenguasai Indosat.Harian yang sama menulis lagi (2/1)pernyataan Jusuf Kalla, yang menyebuttiga sumber pendanaan pembeliankembali saham Indosat berasal daripemerintah, kas internal Indosat, dandari PT Telkom Tbk.Sekretaris Menneg BUMN Said Didumemperkuat pernyataan Kalla, denganmengatakan nilai pembelian saham STTpada Indosat melalui ICL diperkirakanmencapai Rp 12 triliun. Said mengatakan kepada Investor Daily (7-8/1),pemerintah yakin mampu menyiapkandana sebesar itu dari penerbitan suratutang negara (SUN), atau bantuan dariBUMN lainnya, termasuk dari pemerintah dan swasta nasional.Namun Melinda Tan, Juru Bicara STTLtd dikutip Bloomberg menyebutkanIndosat sudah merupakan bagian integral dari strategi bisnis STT. Kata Tan,STT tak hanya fokus pada suksesnyabisnis Indosat tetapi juga pertumbuhanjangka panjang serta persaingan global.Melinda Tan memastikan STT belumberencana mengubah kepemilikan saham pada Indosat.Menkominfo Sofyan Djalil mengakuipemerintah tak bisa memaksa STTuntuk melepas sahamnya, lantaran itutak diatur dalam perjanjian jual belisebelumnya (sales and purchase agreement).Ketua Komisi V DPR RI, yang membidangi telekomunikasi, Ahmad Muqowam dari F-PPP, mengaku heran dengan rencana membeli saham Indosat. Pembelian itu dianggapnyamemboroskan uangnegara.“Dulu kita teriakteriak Indosat dijualmurah,” kata Muqowam kepada majalahTempo. “Sekarangpemerintah mau belilebih mahal.” HT ■1 16 Oktober 2002 13 Investor hadir dalam rapat awal divestasi2 1 November Indosat akan dijual pada harga premium3 4 November Calon investor memasukan penawaran awal4 9 November Empat investor lolos shortlisted5 15 November DPR meminta divestasi Indosat ditunda6 4 Desember Empat investor finalisasi SPA7 13 Desember Penawaran akhir divestasi Indosat8 16 Desember STT memenangkan tender divestasi Indosat9 17 Desember KPPU minta awasi kepemilikan STT10 18 Desember STT mulai transfer dana Indosat11 20 Desember STT memakai ICL menguasai Indosat12 27 Desember Status ICL dipersoalkan13 28 Desember Bentrokan warnai RUPS IndosatKRONOLOGI KONTROVERSI DIVESTASI INDOSATNO KRONOLOGI KETERANGANMENKOMINFO SOFYAN DJALIL
                                
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34