Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 10
P. 31


                                    (BERITA KHAS)BERITAINDONESIA, 6 April 2006 31atasi. Misalnya terkait dengan uang yangmeragukan. Atau jika ada soal-soal lain, itusemua tak akan menjadi satu penghalangsepanjang Syaykh masih memiliki danasimpanan di bank.Setelah berkali-kali berkunjung, danbertemu, pertemanan Sriyono dan Syaykhmenjadi sangat akrab. Keduanya seringterlibat pembicaraan serius yang sifatnyalebih jauh. Syaykh menjadi sangat terbukaterhadap Sriyono. Seperti, berbicaramengenai adanya rencana Syaykh mendirikan sebuah yayasan pendidikan.“Syaykh pernah bilang dia punya beberapa rupiah uang. Ada cita-cita uang inimau bikin yayasan pendidikan yang besar.Nah, kira-kira apa saran terbaik dari bankuntuk mewujudkan cita-cita ini denganrupiah yang ada sedikit ini, dia bilangbegitu,” kenang Sriyono.Sriyono kemudian memberikan saranyang terbaik sebagaimana diminta. Yakni,walaupun yang akan didirikan itu adalahyayasan, karena sifatnya pendidikan,apalagi dikombinasikan dengan bisnis,maka Syaykh harus bersikap sepertipengusaha. Karena di situ akan ada biaya,dan ada pula manfaat serta beberapapermasalahan yang sifatnya bisnis. Sriyono mengarahkan lagi, kalau bicarabisnis, sebaiknya jangan menggunakanuang tunai atau uang sendiri. Karena,kalau menggunakan uang sendiri, biasanya kesadaran untuk biaya usaha akankurang. Sebab menganggap, ini bisa beliini dan itu.“Lalu saya sarankan, duitnya ditaruhsaja di bank, tapi Bapak ambil kredit daribank, namanya back to back loan. Kalaupegang uang boleh pinjam, itu biasanyaakan lebih hati-hati, karena kalau salahmenggunakan nanti mengembalikannyaakan dengan bunga yang tinggi.” Saran iniberbuah manis, terpatri menjadi sebuahfalsafah yang mewarnai setiap pergerakanAl-Zaytun.Syaykh setuju saja dan tak lagi ragu.Pada saat itu juga, tahun 1992, dia menaruh sejumlah uang dalam bentuk deposito. Ia juga melakukan pinjaman sesuaiyang disarankan, back to back loan.Jumlah pinjaman disesuaikan dengantingkat kebutuhan. Misal, untuk membebaskan tanah, biaya pengurusan ijinijin, peletakan batu pertama, dan lain-lainhingga akhirnya berdirilah Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) tahun 1993.Semua proses berjalan terus seolah tiadahenti dan tanpa penghalang berarti. Ditahapan ini Bank CIC (sekarangCenturyBank ) selalu dilibatkan.Sejak itu Sriyono menjadi konsultanmanajemen keuangan cuma-cuma bagiYPI. Hubungan tersebut sampai sekarangberbuah bisnis, persaudaraan dan pertemanan yang berlanjut. Boleh dibilangkedua pihak menjalin kerjasama abadiyang saling memberi manfaat bagi keduabelah pihak. “Dari pihak bank merasa mendapatpeluang bisnis yang cukup mapan, dancukup materil,” kata Sriyono, yang mendulang 1.500 hingga 2.000 orang nasabah dari Al-Zaytun. Dari sisi Al-Zaytunsendiri ada kemudahan dalam pengelolaan keuangan, memperoleh semacamnasehat-nasehat bisnis secara tidaklangsung, atau konsultansi penggunaandana untuk melaksanakan misi-misiyayasan.Yang pasti CenturyBank turut memperoleh kontribusi besar, seperti alirandana-dana dari siswa, supplier, guru dankaryawan Al-Zaytun. Sebaliknya,CenturyBank aktif membiayai kegiatanbisnis supplier yang butuh kredit, ataukaryawan yang membuka usaha kecil danbutuh modal kerja.Semuanya menjadi turut berkembangmaju. Apabila CenturyBank mau ekspansimembuka cabang baru selalu melibatkanAl-Zaytun. Sebab di mana cabang barudibuka di sana pasti terdapat umat yangdapat memberikan dukungan sebagainasabah. Sebagai contoh, CenturyBankhendak membuka cabang baru di PekanBaru, Riau atas rekomendasi Al-Zaytunsebab di sana ada banyak santri danorangtua santri.Setiap Al-Zaytun menggelar acara besar,CenturyBank tak pernah absen memberikan bantuan moril, dukungan, sumbang saran atau apa saja yang dibutuhkandari sisi perbankan. Rencana Al-Zaytunmembuka pondok pesantren baru yanglebih modern di Pulau Rupat, Bengkalis,Riau pun sudah melibatkan CenturyBanksejak perencanaan awal, hingga penandatanganan nota kerjasama (MoU) denganPemda setempat. Demikian pula denganpekerjaan proyek. ■ HT, CRS, WE, SH(BERITA KHAS)SYAYKH DR ABDUSSALAM PANJI GUMILANG
                                
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35