Page 55 - Majalah Berita Indonesia Edisi 10
P. 55


                                    (BERITA MANCANEGARA)BERITAINDONESIA, 6 April 2006 55Jika Anda menginginkan cuplikanperubahan dunia, lihatlah fotofoto upacara Mei lalu di Moskowuntuk menandai peringatan ke60 berakhirnya Perang Dunia II. Padapertemuan para pemimpin dunia tersebut, Jerman berjabat tangan denganPrancis, Jepang dengan Inggris, danPresiden Amerika mengajak mitraRusianya berdiri di bawah benderaberlambang palu dan arit, di depanpatung Lenin.Dalam PD II, India merupakan sekutuUni Sovyet. New Delhi dan Washingtonmendukung pihak-pihak yang berbedadi dalam perang kemerdekaan Bangladesh; selama pendudukan Sovyet diAfganistan, di mana AS dan Pakistanmempersenjatai kelompok perlawananMujahidin, India mendukung kebijakanAS mendukung program nuklir sipilIndia, tetapi membawa ke DK-PBBrencana pengembangan nuklirIran.Ingat pengusiran Raja Iran Reza Pahlevioleh pasukan Imam Khomeini yahun 1980-an? Kemenangan Khomeini dan kekalahanPahlevi, berdampak pada penyanderaanratusan warga AS di Iran selama berbulanbulan. Sejak itu AS memandang Iran sebagaimusuh, dan demikian sebaliknya.AS berhasil membujuk negara-negara besaruntuk membawa masalah pengembangantenaga nuklir Iran ke Badan Energi AtomInternasional (IAEA). AS mengabaikan alasanIran bahwa nuklir yang dikembangkannyahanya untuk pembangkit tenaga listrik.Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejadmenegaskan bahwa negaranya berhak mengembangkan energi nuklir untuk tujuandamai. “Negara saya sudah memilih jalannyasendiri. Kami tidak ingin bentrok dengannegara manapun, tetapi kami mampu mempertahankan diri,” kata Ahmadinejad setelahbertemu dengan Perdana Menteri MalaysiaAbdullah Ahmad Badawi dalam kunjungantiga harinya di Kuala Lumpur.Namun demikian Ahmadinejad menambahkan, negaranya terbuka untuk setiapperundingan. Katanya lagi: “Kami siapberunding dalam segala hal. Tetapi kami tidakmau berunding soal hak kami yang tidak bisadiganggu-gugat.”Sikap Iran itu mendapat dukungan Malaysia selaku ketua OKI dan GNB, masingmasing beranggotakan 57 dan 100 negara.“Kami masih memegang prinsip bahwateknologi nuklir untuk tujuan damai sesuaikesepakatan Non-proliferasi masih diijinkan,”kata Menlu Malaysia Syed Hamid Albar.Untuk kasus Iran, ada perbedaan pendapatantara AS dan Uni Eropa, tetapi Malaysiaberharap masalah itu bisa diselesaikan lewatdialog. AP, AFP, IP, SHMoskow di Afganistan. Dan AS mencemaskan percobaan nuklir India tahun1998, di saat New Delhi meledakkan tigabom nuklir di gurun Rajasthani. Kemudian disusul percobaan nuklir olehPakistan, dan AS mengenakan sanksikepada kedua negara.Mantan Dubes AS di India, RobertBlackwill mencatat di dalam pidatoperpisahan di New Delhi, 2003: “Indiatidak dianggap Washington sebagaibagian dari solusi penting dan koperatifbagi masalah-masalah utama internasional. India salah satu dari problemtersebut—pembangkang nuklir yangkebijakan-kebijakannya mengancamkesepakatan tidak menyebarkan senjatanuklir”.Namun di dalam kunjungannya keNew Delhi, pekan lalu, Bush menandatangani kerjasama nuklir denganPerdana Menteri India ManmohanSingh. Mereka menyebutnya sebagaikesepakatan bersejarah yang menjadilandasan kemitraan strategis yang baruantara kedua negara. Kesepakatantersebut merupakan hasil perundinganintensif selama 8 bulan. Kerjasamatersebut sekaligus mencabut sanksiyang melarang India berbagi teknologinuklir dengan negara manapun sejaktiga dekade yang lalu. AS juga menghapus sanksi sementara terhadap Indiayang melakukan percobaan nuklirtahun 1998.Bush akan berusaha memperolehpersetujuan Kongres AS dan 45 negaraanggota Kelompok Pemasok Nuklirsupaya membantu India di dalam teknologi nuklir sipil. Bush mengakuiupaya tersebut bukanlah perkaramudah.Bush meminta pengertian Kongreskarena dengan terwujudnya nuklir sipilIndia juga menyangkut kepentinganekonomi AS. “Tenaga nuklir sipil Indiabisa membantu mengurangi tekananpermintaan energi dunia,” kata Bush.Kunjungan Bush di India mengundang protes puluhan demonstran diMumbai. Kelompok kiri mengeritikkeras kerjasama nuklir India-AS. Karena, kata mereka, kerjasama tersebutmembuka jalan bagi AS untuk mencampuri urusan dalam negeri India.“Hari ini merupakan hari yang sangatmemalukan dalam sejarah India,” kataShambhu Shrivastava, jubir partaisosialis Samata. ■ NEWSWEEK, AP, AFP, SHMARI BERSAHABAT IRAN CARI SIMPATI M’SIAKETIKA PRESIDENGEORGE W. BUSHMENDARAT DI NEWDELHI PEKAN INI,INDIA DAN ASBERHARAPMEMBUKA SEGELPERALIHAN PERANGDINGIN DARI MITRAANTAGONISMENJADI MITRASTRATEGIS.
                                
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59