Page 63 - Majalah Berita Indonesia Edisi 10
P. 63


                                    BERITAINDONESIA, 6 April 2006 63BERITA M (BERITA MEDIA) EDIAEMAS IBUNDADIBOYONG AMERIKAJudul di atas dipilih oleh Majalah Gatra Edisi 11 Maret2006 sebagai judul laporan utamanya. Majalah itumengupas masalah kegiatan eksploitasi PT Freeport.Kontrak kerja yang dinilai berat sebelah mestinyadirombak, karena lebih banyak uang yang mengalirke Amerika meski yang porak poranda dan tercemaradalah tanah Indonesia. Bahkan majalah ini padasampul depannya menampilkan gambar karikatur lempenganemas yang menjulang keluar dari topi berbendera Amerika, yangdiintip oleh seorang bule yang menyerupai Presiden AmerikaSerikat George W. Bush. Boleh dibilang saat ini tiada hari tanpaunjuk rasa atas kasus Freeport, baik itu di lokasi penambangandi Papua maupun di kantor pusat Freeport di Jakarta.Berita lain yang tak kalah menarik yang dikupas Gatra adalahBisnis Katebelece Setneg. Kasusitu menyangkut surat rekomendasi dari Mensekab Sudi Silalahikepada Menlu Hasan Wirayudhaterkait dengan renovasi GedungKBRI di Seoul Korea Selatan.Sementara itu Majalah Tempoedisi 6-12 Maret 2006 dalamlaporan utamanya menulis upayapenyehatan Pertamina. WidyaPurnama akhirnya harus menyerahkan kursinya kepada AriSoemarno yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasarandan Niaga Pertamina.Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono menaruh perhatian besar pada upaya peningkatan kinerja Pertamina yang menggembirakan. Persoalannya sekarangadalah sejauhmana perhatian itu akan bermuara pada pengambilan keputusan yang tepat dan eksekusi yang prima. AriSoemarno akhirnya dilantik oleh Meneg BUMN Sugiharto Rabudua pekan lalu.Dalam persoalan Pertamina, Widya memang dianggap‘mbalelo’ bahkan hingga akhir masa jabatannya dia masih tetappada keinginannya agar Pertamina bisa menjadi operator ladangemas hitam Blok Cepu, Jawa Tengah.Investor Indonesia Edisi 7-20 Maret 2006 menulis laporanutamanya : “Bimantara Takkan Dilepas.”Investor mengupas bagaimana sepak terjang perjuangan HaryTanoesoedibjo yang berhasil menguasai saham PT BimantaraCitra Tbk, yang dibangun oleh Bambang Trihatmodjo tanpa harusmerintis dari awal.Hary secara perlahan dan meyakinkan terus menambahkepemilikan sahamnya di Bimantara hingga kini sudah mencapai39,62%. Kini saham-saham milik keluarga Cendana sedikit-demisedikit mulai terlepas dari genggaman. Berebut ‘mesin uang’Cendana, demikian majalah Investor menulis judul laporanutamanya.Majalah Trust Edisi 7-12 Maret 2006 mengedepankan fokusutamanya mengenai uang 230 juta dolar AS tanggungan SukantoTanoto yang harus dibayarkan kepada BPPN mulai dari masa IGede Putu Ary Suta hingga Syarifuddin Temenggung.Kasus tanggungan Sukanto ini sudah mulai muncul kepermukaan. Dalam sebuah rapat dengar pendapat antara KomisiXI DPR RI dengan BI beberapa waktu lalu, terungkap bahwaSukanto masih memiliki kewajiban berupa wesel ekspor senilai230 juta dolar AS.Menurut Deputi Gubernur BI, jika Sukanto membayarkewajibannya, maka seluruh kewajiban Unibank termasuk 28negotiable certificate deposit(NCD) terbitan Unibank senilai28 juta dolar AS akan bisa dilunasi.Selain berita di atas, Trust jugamenyoroti kedudukan DirekturUtama Pertamina Widya Purnama yang akhirnya benar-benartergeser oleh Ari Soemarno.Majalah berbahasa InggrisNewsweek Edisi 6 Maret menulisRepublik Rakyat China sedangmembangun kompleks nuklirterbesar di dunia.Pengusaha Amerika Edwin deSteiguer Snead berkunjung keChina, mencari masa depan bagipembangkit tenaga nuklir. Diasangat yakin akan menemukannya.“Izinkan saya melihatnya apakah saya bisa menggambarkannya di dalam bahasa Inggris aksen Texas,” kata Snead, 76,seorang pengusaha yang berencana membangun sebuah pusatpembangkit tenaga nuklir di kawasan seluas 25 hektar di Texas.“Saya pikir Amerika akan membeli pusat pembangkit tenaganuklir dari China dalam lima tahun mendatang,” ujarnyamenambahkan.Majalah TIME, Edisi 6 Maret 2006 menulis, Presiden GeorgeW. Bush mendarat di New Delhi pekan ini. India dan AS berharapmembuka segel peralihan perang dingin dari mitra antagonismenjadi mitra strategis.Jika Anda menginginkan cuplikan dunia yang berubah, lihatlahfoto-foto upacara Mei lalu di Moskow untuk menandai peringatanke 60 berakhirnya Perang Dunia II.Pada pertemuan para pemimpin dunia tersebut, Jermanberjabat tangan dengan Prancis, Jepang dengan Inggris, danPresiden Amerika mengajak mitra Rusianya berdiri di bawahbendera berlambang palu dan arit, di depan patung Lenin. ■ SB. SH
                                
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67