Page 18 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 18


                                    18 BERITAINDONESIA, Edisi 100BERITA UTAMA18persiapkannya dengan cerdas, penuh hikmat dan kebijaksanaan merumuskan dan menyepakati (mufakat) lima nilai-nilai dasar negara, tujuan negara dan konstitusi negara yang diamanatkan dalam Preambule dan UUD yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945. Kemudian disebut Pancasila dan UUD 1945. “Itulah jatidiri Indonesia yang hakiki,” kata Syaykh Al-Zaytun berulangkali.Tapi, keluhnya, jatidiri Indonesia itu telah dilupakan oleh bangsanya sendiri. Syaykh menguraikan bagaimana sejarahnya, bagaimana bangsa Indonesia melupakan jatidirinya yang hakiki tersebut. Mulai tahun 1949 (UUD RIS), tahun 1950 (UUDS), tahun 1955 (kembali ke UUD 1945 tapi diterapkan sebagai Demokrasi Terpimpin, kemudian disebut Orde Lama), tahun 1966 (jargon melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen, disebut Orde Baru, tapi dengan tafsir tunggal penguasa), hingga tahun 1998 timbul gerakan Reformasi, UUD 1945 diamandemen sehingga kehilangan roh dan jatidiri hakikinya.Syaykh Al-Zaytun menjelaskan bahwa jatidiri Indonesia itu terkandung dalam lima nilai-nilai dasar negara (Pancasila, Preambule) dan konstitusi UUD 1945. Saat ini, menurutnya, Preambule sama sekali tidak tercermin (terejawantahkan) dalam isi UUD 1945 yang diamandemen. Maka Syaykh Panji Gumilang menyerukan agar segera dilakukan Sidang Umum MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) untuk kembali memberlakukan UUD 1945 yang asli untuk menzahirkan jatidiri Indonesia yang hakiki.Syaykh Al-Zaytun berharap kedudukan dan fungsi MPR SERUAN SYAYKH: Syaykh Al-Zaytun menyerukan kembali ke UUD 1945 guna menzahirkan jatidiri Indonesia yang hakikiGreen Haverim melakukan salam hormat nasional dengan tamu undangan disaksikan Syaykh
                                
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22