Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 100
P. 17
BERITAINDONESIA, Edisi 100 17BERITA UTAMAhakiki: Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa. Menurutnya, dalam ‘Proklamasi Kemerdekaan Jatidiri Pertama’ itu dikumandangkanlah lagu Indonesia Raya 3 Stanza, sebagai ekspresi jatidiri, eksistensi, doa, cita-cita dan janji suci bangsa Indonesia.Indonesia RayaIndonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Di sanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan tanah airku. Marilah kita berseru: Indonesia bersatu! Hiduplah tanahku. Hiduplah negriku; Bangsaku Rakyatku Semuanya. Bangunlah jiwanya; Bangunlah badannya; Untuk Indonesia Raya. Indonesia, tanah yang mulia. Tanah kita yang kaya. Di sanalah aku berdiri; Untuk slama-lamanya. Indonesia, tanah pusaka. P’saka kita semuanya. Marilah kita mendoa: Indonesia bahagia. Suburlah tanahnya. Suburlah jiwanya; Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya. Sadarlah hatinya; Sadarlah budinya; Untuk Indonesia RayaIndonesia, tanah yang suci. Tanah kita yang sakti. Di sanalah aku berdiri. M’njaga ibu sejati. Indonesia, tanah berseri. Tanah yang aku sayangi. Marilah kita berjanji: Indonesia abadi. S’lamatlah rakyatnya; S’lamatlah putranya; Pulaunya, Lautnya, Semuanya. Majulah negrinya; Majulah pandunya; Untuk Indonesia Raya.Ref: Indonesia Raya. Merdeka, Merdeka. Tanahku, negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka, merdeka. Hiduplah Indonesia Raya.Syaykh menegaskan bahwa Sumpah Pemuda 1928 dan Indonesia Raya adalah proklamasi kemerdekaan jatidiri Indonesia yang hakiki pertama. Kemudian pada 17 Agustus 1945, secara de jure dan de facto, para bapak pendiri bangsa memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, setelah memBERKIBAR: Upacara pengibaran bendera Merah Putih di halaman Masjid Rahmatan Lil Alamin, Kampus Al-Zaytun dipimpin SyaykhINDONESIA RAYA: Tamu dari Malaysia dan Singapura ikut menyanyikan Indonesia Raya dengan khidmat