Page 21 - Majalah Berita Indonesia Edisi 11
P. 21
BERITAINDONESIA, 20 April 2006 21Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko SuyantoPos Pengamanan TNIdi Perbatasan Belum IdealPembangunan wilayah perbatasan Kalimantan denganMalaysia perlu segera dilakukan. Jangan sampai negaraini kehilangan lagi sebagian wilayahnya.Menurut Panglima TNI,Marsekal TNI DjokoSuyanto, pemerintahperlu segera melakukanpembangunan diperbatasan Kalimantan. Sebabjika tidak, kemungkinan puluhan hinggaratusan kilometer wilayah Indonesiasepanjang 3000 kilometer perbatasanKalimantan Timur (Kaltim) hingga Kalimantan Barat (Kalbar) bisa dicaplokmasuk wilayah negara tetangga. Pernyataan itu dikemukakan Panglima dalamkesempatan meninjau pengamanan yangada di perbatasan Kalimantan.Namun, mengenai pembangunan wilayah perbatasan ini Panglima mengakui,tidak bisa hanya TNI yang melakukan.“Berdasarkan Keppres No. 44 Tahun 1994tentang pembangunan perbatasan, harusmelibatkan banyak pihak. Seperti; Departemen Luar Negeri, Imigrasi danDepartemen Kehutanan. Kalimantan inihutannya masih sangat luas, sehinggaperlu keterlibatan pihak Kehutanan,” kataMarsekal TNI Djoko Suyanto di BandaraJuwata Tarakan, usai meninjau pos prajurit TNI di pos pengamanan perbatasanSimenggaris Nunukan, beberapa waktulalu.Menurut Djoko Suyanto, keberadaanpos pengamanan di perbatasan MalaysiaIndonesia belum ideal. Sebab, jumlah posyang ada antara Kaltim hingga Kalbarhanya 39. Padahal, idealnya harus ada 213pos. “Nah, dalam 3 sampai 4 tahun kedepan kita harus bisa merealisasikan 200pos. Mudah-mudahan dananya ada sehingga rencana ini dapat kita wujudkan,”katanya.Menyinggung tentang teknis pengamanan pulau terluar, menurut Panglima,“Eskalasinya tidak sama. Jadi, kita lihatdulu – mana yang dianggap paling rawan,itu yang kita prioritaskan. Kan tidak semuapulau terluar itu rawan,” katanya. “Namun, yang jelas,” lanjutnya. “Untukmengamankan pulau-pulau terluar itu,perlu dana dan dukungan anggaran. Saatini, TNI telah melakukan pengamanan disetiap wilayah yang tingkat kerawanannyatinggi”.Panglima juga mendukung adanya upayapemanfaatan lahan perkebunan di perbatasan untuk menanam kelapa sawit.Rencana pemerintah untuk mengembangkankebun kelapa sawit di perbatasan itu selaindidukung oleh TNI juga Yayasan Maju Kerja(Yamaker). Yayasan Milik DepartemenPertahanan dan Keamanan yang dibentukberdasarkan Keputusan Presiden No. 44Tahun 1992 ini tugas utamanya adalahmenjadi security belt atau pagar pengamanhutan di kawasan perbatasan. Untuk itu,yayasan tersebut mendapat Hak PengelolaanHutan (HPH) seluas sejuta hektare yangterbentang sepanjang 3000 kilometer di garisperbatasan Kaltim dan Kalbar dengan Malaysia. Sebagai pengelola HPH, Yamaker menunjuk PT Jaya Maha Kerta (Jamaker).■ LPS