Page 36 - Majalah Berita Indonesia Edisi 14
P. 36
LENTERA36 BERITAINDONESIA, 1 Juni 2006Pelaku Didik (Guru)Prof Mahmud Yunus dalam buku panduanpendidikan (al-Tarbiyah wa al-Ta’lim) pernahmengatakan bahwa sistem maupun metode lebihpenting dari pada materi ajar, namun guru danpendidik lebih penting dari keduanya. Tidak siapapun yang mengerti pendidikan meletakkan gurusebagai unsur pendidian yang tidak bermakna,dari zaman ke zaman guru menjadi pemegangperanan terpenting dalam proses pendidikan.Guru dapat mengantar suasana belajar menjadifavorable.Guru mesti dihargai dan dihormati dalam artiseluas-luasnya. Namun dalam menetapkan gurusebagai pelaku didik harus melalui proses seleksiyang jelas, berdasarkan cita-cita dan tujuanpendidikan. Sebab, kalau tidak, dari guru jugaakan dapat menciptakan berbagai aktivitas yangkontraproduktif terhadap makna dan tujuanpendidikan. Berbagai kejadian sering kitatemukan dalam pengalaman mendidik keseharian dalam sekolah maupun kelas.Guru dalam kegiatannya sebagai pelaku didik,akan meningkat kualitasnya jika selalu tampilsebagai the facilitator dalam elemen dasar actionlearning, pada pembimbingan tim (grup pesertadidik) dalam menghadapi problem belajar,menciptakan tim yang mampu bertanya danberproses merefleksi problem, memfasilitasi timuntuk memiliki kebulatan tekad (resolusi)mengambil tindakan, dan memfasilitasi teamagar selalu memiliki komitmen belajar yangtinggi.Belakangan ini, di zaman kebebasan danreformasi, guru justru dapat menciptakansuasana kontraproduktif dalam pelaksanaanproses belajar mengajar. Guru dapat menciptakan libur total pada hari-hari yang mestinyauntuk belajar, hanya karena dorongan kebebasanmenyampaikan pendapat berbentuk demonstrasiyang memakan waktu lama dan melibatkanseluruh guru dan murid dari segala lapisan yangada dalam satu wilayah pemerintahan daerah.Biasanya guru, dalam memecahkan problem,selalu tampil dengan metode pendidikan yangelegan, baik berupa tekanan maupun dukunganterhadap orang lain yang dihadapi, namunkenyataan yang berjalan di sebuah wilayahdaerah di Indonesia yang sedang terjadi adalahpemogokan proses belajar mengajar, bahkanmendapat dukungan dari berbagai pihak yangmestinya ikut menyelesaikan persoalan yangsedang terjadi. Semoga semua itu dapat dijadikanpelajaran bagi semua pihak, dan “peradaban””theend justifies the means tidak merasuk ke dalamtataran kehidupan unsur pokok pengembanpendidikan.Keseimbangan DanaDalam menghadapi Indonesia modern, tuntutan masyarakat terhadap pemerintah semakinmeningkat, dalam bentuk peningkatan anggaranpendidikan. Memang idealnya anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah harussetinggi mungkin. Namun jika itu dilaksanakanjuga, akan menjadi satu dilema. Sebab untukmemenuhi anggaran belanja dan pendapatanpemerintah belum siap memerintah tanpa utangluar negeri. Itu artinya semakin ditingkatkanberbagai macam anggaran perbelanjaan, semakinmembengkak jumlah hutang yang akan ditanggung oleh rakyat, dan semakin dalam jurangkemiskinan rakyat Indonesia.Sedangkan membangun pendidikan Indonesiamodern wajib kita tempuh, oleh karenanya kitasebagai bangsa harus mencari dan menemukanjalan keluar yang rasional dan humanis. Masihbanyak jalan keluar sebagai solusi problemtersebut. Berpikir dan berusaha untuk kemajuanpendidikan Indonesia modern tidak bolehberhenti. Seluruh masyarakat Indonesia untukperkara pendidikan ini akan memiliki pemikiranyang sama bahwa pendidikan Indonesia modernpasti terlaksana, kini dan seterusnya, sebab jikatidak, akan menjadi tidak bermakna berbangsaPENCAPAIAN MINIMAL PENDIDIKOleh: Dr Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang*Syaykh Al-ZaytunBAGIAN DUADARI DUA TULISANFOTO-FOTO LENTERA WILSON EDWARDTatanan HZone of Peace