Page 45 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 45
BERITAINDONESIA, 10 Agustus 2006 45 Sepenuh Hatibilitas harus dijaga dengan baik,” katanya.Lalu, yang tak kalah penting dalammewujudkan efektivitas adalah pola preferensi kerja. Menurut Suharno, ini adalah kecocokan atau keserasian, kesamaanantara profil individu kita dengan pekerjaan. “Kalau kita punya pro feelingmengolah logistik, maka kita akan senangdan efektif. Tapi kalau kita sebenarnyaingin jadi seniman, disuruh hitung barang, tentu tidak akan bisa menikmati pekerjaannya. Atau minat kita sebagai intelijen, tapi ditugaskan di bidang logistikya, akan merasa tidak cocok,” ujarnya.Maka menyesuaikan minat, kemauan dengan jenis pekerjaan akan mendorongterciptanya efektivitas. Dengan kesesuaian itu, orang tidak akan mengenal waktudalam bekerja. “Karena rasa cinta terhadap pekerjaan itu akan muncul,” tandaslaki-laki yang lahir 23 April 1957 diKaranganyar Solo ini.Kata Suharno, pada dasarnya manusiaitu ada tiga bagian karakter. Yaitu adayang suka pada pekerjaan yang menantang dan berisiko. Jenis manusia ini cukup diberi petunjuk, dia akan bisa menyelesaikannya sendiri. Kemudian ada jugaorang yang baru bekerja jika dia diberitugas. Ada lagi yang baru mau mengerjakan tugas jika ada iming-iming penghargaan. Untuk pribadi seperti ini perluada pengawasan yang ketat. Tiga faktoritulah yang dipilih Suharno dalam menujukeefektivan pengelolaan logistik yanglebih baik.Ingin Lebih Dari SeniorSejak Sekolah Dasar, SLTP dan SMA,Suharno selalu mendapat rangking dikelasnya. Maka tak heran jika pada 1976ia berhasil masuk di Institut PertanianBogor (IPB) tanpa tes. Putra bungsu dari7 bersaudara, pasangan Bapak SoepardiTaruprawiro dan Ibu Suharmi ini selainrajin belajar, memiliki keinginan yangkuat untuk sekolah tinggi. Tak lebihkarena bekal pengasuhan dari sang ayahyang disiplin dan motivasi dari sang ibuyang ingin anak-anaknya menjadi orangyang ‘lebih’ dari teman-temannya.“Kamu harus bisa lebih dari temantemanmu nak. Ibu yakin, kamu bisa,”nasehat sang ibu pada Suharno dankakak-kakaknya yang selalu diingatnya.Nasehat itu kemudian menjadi motivasibagi jalan kehidupannya hingga kini.Menjadi anggota militer, diakui suamidari DR. Hj. R. Adjeng Ratna Suminar,SH, MM memang bukan cita-citanya waktu kecil. Namun, keinginan itu muncul karena ‘kharisma’ ABRI waktu itu. Ketika ituia dan kawan-kawannya ingin menyelenggarakan kongres Ikatan Mahasiswa Teknologi Pangan Se-Indonesia. Namun, olehMenteri Pendidikan waktu itu, Prof.Daoed Yoesoef tidak mengijinkannya,karena dikhawatirkan akan muncul unsurpolitiknya. “Itulah yang memotivasi sayauntuk menjadi militer. Karena sayaberpikir, mungkin kalau ayah saya tentara, keinginan ini bisa terwujud. Karenaayah saya akan bisa melobi Mendikbudkala itu untuk meluluskan acara itu,”ucapnya sambil berkelakar.Namun, lebih dari itu, semangat untukmenjadi orang yang memiliki nilai ‘lebih’terus mendominasi dan memotivasinyauntuk terus maju. Ia tahu, banyak bidangyang bisa ia masuki selepas dari IPB.Banyak kawannya, bahkan seniornyasudah menduduki posisi penting dipemerintahan, termasuk di Bulog danDepartemen Perindustrian. Namun, itumembuatnya berpikir “Saya tidak mungkin memiliki kedudukan melebihi seniorsaya.” Akhirnya, ia berupaya untuk mencari tempat mengabdi, yang masih belumbanyak di tempati teman-temannya. Danitu adalah di TNI.Kebetulan, suatu saat ia dan kawankawannya melihat pameran pada hariABRI, 5 Oktober. Di pameran tersebut iasemakin merasakan kekagumannya terhadap ABRI. Maka, keinginannya semakin kuat untuk meneruskan sekolahmiliter.Sepenuh HatiLulus Wamil tahun 1983, Suharno langsung bertugas di Pembekalan Angkutandengan pangkat Letnan. Namun waktu ituistilahnya Jawatan Itendans AngkatanDarat. Tahun 1985, ia bertugas di BadanPembekalan TNI. Sembilan tahun kemudian mengikuti Dik Sesko Angkatan, kemudian tahun 1997 berdinas di PuslitbangTNI. Tahun 1999 berdinas di staf logistikTNI. Tugas selanjutnya di Badan Pembekalan TNI, kemudian hingga kiniberdinas di Staf Logistik TNI.Suharno mengakui, sudah merasa senang mendapat tugas di bidang logistik.Namun, kemudian ia berpikir ingin mengombinasikan antara militer dengan ilmiah. Maka, di sela-sela menjalankantugasnya itu ia melanjutkan kuliah lagimengambil S2 dan kemudian melanjutkannya S3. Karena selama bertahuntahun membidangi hal yang sama, makaprestasi Suharno cemerlang di bidanglogistik. Kini, Suharno sebagai staf logistikPaban II, bidang pembekalan umum. Iabanyak mengurusi bidang makanan Kaporsatlap (perlengkapan perorangan danperlengkapan satuan lapangan) dan BMP(Bahan Bakar dan Pelumas). Riwayatkerjanya sejak Letnan hingga pangkatLetkol banyak bertugas di lingkunganSuharno: Bersama keluarga usai wisuda meraih gelar S3BERITA PROFILBERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006 45