Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 19
P. 48


                                    48 BERITAINDONESIA, 24 Agustus 2006‰ Kardaya WarnikaPerancang Kebijakan Miglama dimanja membawa “bendera negara” hingga pernah berjaya, nyatanyakini sudah jauh ditinggalkan PetronasMalaysia yang sudah mendunia.Sebuah amanah yang tak mudah bagiKardaya untuk mewujudkan visi Indonesia Incorporated 2020 Sektor Migas,yang digagas oleh Kaukus Migas Nasionalsebagai salah satu implementasi cetakbiru visi energi nasional 2025.Peraih gelar master ekonomi perminyakan dari Ecole Nationale Superiuredu Petrole et de Moteurs (ENSPM),Institut Francais du Petrole (IFP), Perancis, tahun 1985, dan doktor (Ph.D)bidang ekonomi energi dari Universite deIjon, Perancis, tahun 1987, ini tiap tahunharus pula mengamankan setoran penerimaan negara dari sektor migas mencapai 30 persen dari total APBN.Supaya setoran harus terpenuhi berdasarkan asumsi APBN tahun 2007, Kardaya harus mengamankan tingkat produksi harian minyak paling tidak 1,05 jutabarrel per hari.Isu yang juga sangat krusial dihadapiKardaya bagaimana menurunkan cost recovery, atau pengeluaran negara untukmembiayai investasi pengembanganlapangan migas. Sesuai ketentuan, setiappendapatan dari migas dapat langsungdipotong cost recovery terlebih dahuluoleh operator KKS, barulah dimasukkanke kantong pemerintah.Penentuan besaran cost recovery membutuhkan perhitungan yang sangat rumitdengan satu tujuan utama, jangan sampaipemanfaatan kekayaan alam Indonesiadirugikan oleh kontraktor khususnyaasing. Karena itu visi Indonesia Incorporated 2020 Sektor Migas menjadi pentinguntuk membangun korporasi sektormigas dengan bertumpu pada sumberdaya nasional. Sebagai contoh total costrecovery tahun 2005 mengalami pembengkakan hingga 50,9 persen, atau 2,54miliar dollar AS, dari sebelumnya 4,99miliar dollar AS tahun 2004 menjadi 7,53miliar dollar AS (2005).Cost recovery sangat disorot sebabtingkat produksi minyak selama tahun2005 justru merosot hanya 1,060 jutabarel per hari (bph), sebelumnya tahun2004 mencapai 1,096 juta bph. Kondisilapangan yang semakin tua merupakanalasan klasik peningkatan cost recovery,atau lokasi pengeboran di remote area.Perancang Masa Depan MigasKardaya Warnika, yang begitu luluskuliah langsung aktif bekerja sebagaiAsisten Eksplorasi Direktorat Eksplorasidan Produksi Pertamina (1978-1982),dalam kiprahnya merupakan tokoh penting perancang yang melahirkan kebijakan energi nasional 2025 sebuah blueprint atau cetak-biru berdimensi luas.Kardaya adalah Ketua Tim PerumusPembahasan RUU Migas, Ketua TimPenyusun RPP BP Migas, dan KetuaPengarah Tim Penyusun RPP dan Pelaksanaan UU No. 22/2002 tentang Minyakdan Gas Bumi.Beranjak dari perancang, pemikir, danperumus kebijakan pada akhirnya Kardaya kini berkesempatan mewujudkancita-cita mengatur langsung pengelolaanusaha sektor hulu migas untuk memberikemakmuran kepada rakyat sesuai bunyipasal 33 UUD ’45. Kardaya sekarangmemimpin sebuah institusi besar pengendali sektor hulu migas BP Migas.Pria yang pernah diangkat sebagaiPelaksana Tugas (PLT) Dirjen Migas(2002), dan Pelaksana Tugas GubernurOPEC untuk Indonesia di tahun yangsama, harus memastikan iklim investasimigas tetap menarik hati para investor ditengah kegamangan banyak pihak yangpesimistis.Karena itu, kesediaan Japan Bank International Corporation (JBIC), Asian Development Bank (ADB), dan konsorsiumtujuh bank komersial internasional mendanai proyek kilang gas alam cair (LNG)milik BP Indonesia di Tangguh, Papuayang ditandatangani Selasa (1/8) senilaitotal 2,6 miliar dollar AS, setara Rp 23,66triliun, dipandang Kardaya sebagai indikasi yang sangat baik. Bahwa para lendermasih percaya menanamkan modalnya diIndonesia. Kepercayaan ini memberikanefek berantai mendorong pertumbuhanekonomi, membesut perbankan nasionalbersedia mendanai investasi sektor migas,serta mengurangi jumlah pengangguran.Proyek BP Tangguh menyerap 10.000pekerja, mulai beroperasi tahun 2008,dan selama 25 tahun ke depan akanmemberikan pendapatan 12 miliar dollarAS kepada negara. Tiga blok Tangguhakan memproduksi gas yaitu Mutuari,Wiriagar, dan Berau.Kata Kardaya, pinjaman 2,6 miliar dollar AS untuk BP Tangguh untuk kegiatanhilir (down stream) terutama membangun dua train kilang LNG (liquefiednatural gas) kapasitas 7,6 juta ton pertahun. Di hulu atau up stream, menurutnya masih dibutuhkan dana 3,5 miliarBERITA TOKOHKardaya Warnika dilantikmenjadi Kepala BadanPelaksana Kegiatan UsahaHulu Minyak dan Gas Bumi(BP Migas), oleh MenteriESDM Purnomo Yusgiantoroatas nama Presiden RISelasa 12 April 2005.erdasarkan Undang-UndangNo. 22/2002 tentang Minyakdan Gas Bumi, BP Migas adalah badan yang dibentuk untukmelakukan pengendalian kegiatan usahahulu di bidang minyak dan gas bumi.Kepala BP Migas diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah berkonsultasi dengan DPR, dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab langsung kepada Presiden.Begitu dilantik, ke pundak pria kelahiran Cirebon 17 Agustus 1952, yangberhasil menyelesaikan studi S-1 JurusanTeknik Perminyakan ITB Bandung tahun1978, dan Fakultas Ekonomi (Esktension)Universitas Indonesia (UI) Jakarta, inilantas dibebankan tugas yang maha berat.Ia harus mengendalikan semua KontrakKerja Sama (KKS) Migas yang jumlahnya121 KKS diantaranya 45 KKS sudahberoperasi.Kardaya juga harus memajukan industri migas nasional. Sebab, setelah 100tahun lebih kegiatan migas berlangsungdi Indonesia, hanya ada 75 perusahaanmigas nasional, selebihnya 125 perusahaan milik asing. Dan Pertamina, yangBilustrasi: dendy
                                
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52