Page 15 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 15
BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 15BERITA UTAMABERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 15RIT KUNCISME TNIRIT KUNCISME TNIeberanian dan sedikit nekadmembuat Serda TNI Mutalibbernasib lebih mujur darirekan-rekan se-kesatuannyadi sebuah komando militer di Bekasi,Jawa Barat. Mutalib punya kegiatansampingan yang mendatangkan banyakuang. Utang-piutang, sengketa tanah danberbagai masalah yang mengandalkankekuatan fisik, menjadi bisnis sampinganMutalib. Tak heran bilamana dia seringtidak datang apel di kesatuannya karena“tugas-tugas luar.”“Urusan dengan komandan bisa diaturasal setorannya cukup,” kata Mutalibsuatu hari. Dari segi materi memang diatampak lebih dari prajurit-prajurit yanghanya mengandalkan gaji. Alasan Mutalibcukup masuk akal, “bagaimana bisamemenuhi kebutuhan keluarga jika hanyamengandalkan gaji.” Mutalib, bukannama asli, hidup berkecukupan bersamaseorang istri, dua anak dan seorangkeponakannya dari kampung.Buat Mutalib yang tamatan sekolahlanjutan atas, urusan pangkat tidak terlalupenting. Soalnya dia tidak begitu bergairah mengejar karir militer. Pangkatdan seragam tentara lebih dia gunakanuntuk memperkuat kredibilitas di dalamberbisnis sampingan.Dengan alasan gaji yang tidak cukup,Praka Ishak mencari penghasilan tambahan selepas jam dinas. Prajurit Kepalayang tinggal di kawasan Depok ini menghidupi seorang istri dan tiga orang anakyang menanjak dewasa. Untuk mencukupikebutuhan keluarga, dia harus mencaripenghasilan tambahan, terkadang menjadi sopir angkutan kota (Angkot).Awalnya, dia memiliki sendiri satumobil Angkot tua warisan mertuanya,tetapi surat-suratnya sudah mati. DenganAngkot tersebut dia bisa mencari tambahan pemasukan di malam hari. Dari harike hari, bulan ke bulan, mobilnya bertambah tua dan sering mogok, sekarangjadi besi tua. Karenanya, Ishak terpaksajadi sopir tembak. Ini semua dilakoninyauntuk menambah gaji, dengan pangkatPrajurit Kepala, yang tidak mencukupkebutuhan keluarganya. Selain kebutuhansehari-hari, dia juga harus membayarsewa rumah yang bertambah dari tahunke tahun. Namun kerja keras dan keuletanIshak, akhirnya menghasilkan sebuahrumah sendiri untuk keluarganya.Tak jarang Ishak diminta bantuanrekan-rekannya sesama sopir, misalnya didalam pengurusan surat-surat kendaraanyang ditilang atau ditangkap oleh polisilalulintas atau melunakkan majikanAngkot yang terlalu pelit. Lantaran anggota TNI, Ishak cukup disegani olehrekan-rekannya, juga para majikan Angkot.K