Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 16
16 BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006BERITA UTAMAPraka Ishak baru saja menyelesaikantugas di Nanggroe Aceh Darussalam. Diarombongan terakhir yang dipulangkanpasca penandatanganan nota kesepakatandamai Helsinki, Finlandia, tahun lalu.Pengalamannya di Aceh juga terbilangberuntung. Pengalaman yang menegangkan ketika bertugas di sana, bukan menghadapi GAM tetapi serangan gelombangtsunami, Desember 2004.Sepulang dari Aceh, meskipun tidak lagiberprofesi sampingan sebagai sopirAngkot, Ishak tetap mencari penghasilantambahan selepas jam dinas. Dia seringdiminta bantuan oleh pengusaha angkutan yang acapkali mendapat gangguanatau pemalakan di jalan oleh para preman. Tugas kebanggaannya, menjadipengawal pribadi seorang jenderal petinggi TNI-AD.Ishak kini sering keluar kota menemanimajikan pribadinya. Meskipun penghasilannya dari profesi prajurit sangatminim, Ishak tidak pernah mengeluhkarena dia merasa dirinya sebagai prajuritpejuang.Lain halnya dengan Amiruddin yang masuk dinas tentara karena kesulitan memperoleh pekerjaan. Dua tahun lalu Amir,juga nama samaran, mendaftar masuktentara di kawasan Condet, Jakarta Timur.Sebenarnya dia sedang menempuhpendidikan tinggi di sebuah perguruantinggi, tetapi nekad masuk tentara kategori tamtama—setingkat sekolah lanjutanpertama.Kendati demikian Amir bangga lantaran bisa mengenakan seragam yangdiidamkannya sejak meninggalkan kampungnya di Nusa Tenggara Barat. Amirlulus pendidikan militer dengan pangkatprajurit dua, dan gaji pertamanya impasdengan alasan untuk menebus hukumandan menyumbang tambahan honor instruktur. Bagi Amir niat masuk tentarabukan lantaran terdorong semangatberjuang, tetapi ingin memperoleh penghasilan sendiri untuk membiayai kuliahnya. Gajinya memang tidak seberapa,tetapi dia cukup senang karena bisamandiri, tidak lagi menggantungkan diripada kiriman orang tua.Agak berbeda dengan prajurit angkatantahun 1950-an. Misalnya, Sugino yangmasuk tentara karena ingin berbakti padanusa dan bangsa. Sugino, seorang marinirberpangkat Sersan Satu banyak menjalanitugas tempur, terakhir di Timor Timur.Sugino, sekarang sudah pensiun, seringmeninggalkan keluarganya bahkan sampai setahun. Namun dia agak terhibur,karena selama bertugas memperolehinsentif, meski tak seberapa, dan gaji utuhuntuk keluarganya.Sugino beruntung kebagian rumahmurah di Perumnas Depok Baru. Setelahpensiun, dia masih bertugas sebagaianggota satuan pengamanan (Satpam) disebuah perguruan tinggi di kawasanLenteng Agung, Jakarta Selatan. GajiAS Hikam, Anggota Komisi I DPR. Satpam dan pensiunan hanya pas-pasanDefile: Pasukan TNI-AU, TNI-AD dan TNI-AL berdefile pada HUT TNI.