Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 22
P. 17


                                    BERITAINDONESIA, 5 Oktober 2006 17BERITA UTAMAuntuk menghidupi keluarga dengan tigaorang anak. Tetapi sekarang, Suginomenjalani kehidupan pensiun dengantenang, karena dua dari tiga anaknyasudah berkeluarga.Ada juga anggota kesatuan elit TNI yang“dikaryakan” menjadi pengawal pribadipara pengusaha papan atas. Fenomena iniberlangsung secara diam-diam, meskimenyimpang dari aturan. Yang lebih fatal, sejumlah oknum TNI menjadi bandarNarkoba atau menyediakan diri sebagaipembunuh bayaran lantaran godaanuang. Beberapa bulan lalu, dua anggotamarinir terjerat hukum karena terlibatkasus pembunuhan direktur PT Asabri.Mereka terbukti menjadi pembunuhbayaran. Kasus-kasus seperti ini memanglangka, tetapi sedikit banyak mencorengcitra TNI.Taraf Hidup PrajuritSama halnya dengan polisi pangkatterendah, prajurit bawahan pun, gaji dantunjangannya hanya cukup untuk kebutuhan hidup sekeluarga selama sepuluhhari. Bedanya, Kapolri Jenderal Sutantopunya nyali untuk mengajukan usulankenaikan gaji polisi sampai 800 persen keMenteri Keuangan. Tetapi Panglima TNIMarsekal Djoko Suyanto menyerahkankesejahteraan para prajuritnya kepadapemerintah dan DPR. Gaji bersih prajuritterendah Rp 1.000.000, sedangkan gajiseorang jenderal hanya Rp 2.200.000,tetapi tingkat kesejahteraan mereka jauhberbeda seperti bumi dan langit.Marsekal Djoko hanya mengatakanbahwa dia memperjuangkan tiga prioritasutama untuk membangun TNI yangprofesional, yaitu meningkatkan kesejahteraan perajurit, melengkapi alat utamasistem senjata dan hubungan baik antaraTNI dan Departemen Pertahanan. Tigaprioritas utama ini dirumuskan di dalamrapat pimpinan TNI.“Agar prajurit profesional, pemerintahharus menjamin taraf hidup yang layakbagi prajurit sehingga yang bersangkutantidak perlu lagi memikirkan pekerjaantambahan,” kata Marsekal Djoko. Karenanya, dia telah meminta DPR memberidukungan bagi peningkatan taraf hidupprajurit, mencakup: sandang, pangan,papan, kesehatan dan pendidikan. Djokohanya mengimbau DPR dan pemerintahagar memahami seberapa besar penghasilan yang layak bagi seorang prajuritdengan tugas pokok yang begitu berat.AS Hikam, anggota Komisi I DPR yangmembidangi TNI dan pertahanan, menganggap masalah kesejahteraan prajuritmenjadi salah satu unsur terpentingdalam membangun TNI. Dia ingin paraanggota parlemen ikut memperjuangkannya karena selama ini kesejahteraanprajuritu belum bisa dilaksanakan secaramemadai. Dan satu agenda yang pokok,agar semua tunjangan yang menjadi hakpara prajurit, sampai secara utuh ditangan mereka.Karena, menurut Hikam, fasilitas yangdijanjikan tidak sesuai dengan apa yangdidterima prajurit. Dia memberi contoh,sudah dianggarkan bahwa para prajuritmendapat dua paket seragam dalamsetahun, tetapi yang diterima hanya satupaket. “Ada kesenjangan kesejahteraanantara atasan dan bawahan,” kata Hikamkepada M. Subhan dari Berita Indonesia.Kata Hikam, yang paling pokok antaraapa yang dijanjikan dan apa yang diberikan harus konkrit. Hal-hal tersebutmemang tampak sepele, kata Hikam,tetapi bagi para parjurit sangat pentingartinya, karena bisa memperlemah dayajuang mereka.Bagi anggota fraksi PKB itu yang terpenting adanya fokus yang makin jelasterhadap postur TNI, karena saat inibelum ideal. Dia melihat ada perbedaanpostur yang menyolok antara wilayah lautdan udara dengan wilayah darat. Karenaitu, kata Hikam, ke depan matra laut danudara yang diperbaiki—tidak hanyadarat—kalau ingin memodernisasi TNI.Modernisasi ini juga sangat tergantungpada, men behind the gun, alias kecukupan hidup para prajurit.Soal kaitan antara pengambilalihanbisnis TNI dengan kesejahteraan prajurit,Hikam Iya menilai bisnis TNI memangharus dirombak supaya tidak ada lagibisnis militer yang menciptakan konflikkepentingan. Misalnya, Asabri dan bisnisbisnis lainnya harus dirasionalisasi dandijalankan sesuai dengan perangkatsistem.Bagi Hikam, kesejahteraan prajuritharus ditanggung oleh negara, bukan olehbisnis sampingan militer. Ini dimaksudkan agar prajurit tidak lagi menengokkanan kiri untuk mencari penghasilantambahan atau agar tidak menciptakanketidaknyamanan para pajurit di dalammelaksanakan tugas utamanya. TugasDPR, khususnya Komisi I, kata Hikam:foto-foto: berindo wilson
                                
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21