Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 33


                                    BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 33Mutiara Pemikiran Syaykh Al-ZaytunERSAMAAMAIadalah: Belajar mengetahui, yaknimemperoleh instrumen-instrumenpengertian; Belajar berbuat, sehinggaseseorang mampu bertindak secarakreatif di lingkungannya; Belajar hidupbersama, hingga dapat berperan sertadan bekerja sama dengan orang-oranglain dalam semua kehidupan manusia;Belajar menjadi seseorang, sehinggamampu mengembangkankepribadiannya lebih baik dan bertindakdengan mandiri dengan keputusan dantanggung jawab pribadi yang lebihbesar.Syaykh Al-Zaytun mengingatkan,pendidikan tidak boleh mengabaikanaspek manapun dari potensi seseorang:ingatan, penalaran, rasa estetik,kemampuan fisik dan keterampilankomunikasi.Dari empat sendi pendidikan tersebut,Syaykh Panji Gumilang meletakkantekanan yang lebih besar pada sendibelajar hidup bersama yang dia anggapsebagai pondasi pendidikan.Pencapaiannya, denganmengembangkan suatu pengertiantentang orang-orang lain dan sejarah,tradisi dan nilai-nila tradisional mereka.“Berdasarkan hal ini, kita dapatmenciptakan semangat baru yangdibimbing oleh pengakuan tentanginterdependensi kita yang progresif dananalitis bersama tentang risiko-risikodan tantangan-tantangan masa depan,”jelasnya.Menurut suami dari Ibu KhotimahRahayu, itu belajar hidup bersamaadalah satu dari isu-isu pendidikansekarang ini, karena dunia kontemporer(kini) sudah sangat sering menjadidunia kekerasan. Memang, ujarnya,pertikaian telah terjadi sepanjangsejarah umat manusia, namun faktorfaktor baru telah menambah risiko,khususnya kemampuan yang luar biasauntuk penghancuran kemanusiaan itusendiri yang diciptakan selama abadyang lalu dan terus dilanjutkan di abadini. “Oleh karena itu, kita percaya akanperlunya dirancang suatu bentukpendidikan yang akan memungkinkanterhindarnya pertikaian-pertikaian ataupenyelesaiannya secara damai melaluipengembangan belajar hidup bersamadengan orang-orang lain, denganmengembangkan suatu semangatmenghormati nilai-nilai pluralisme dankebutuhan untuk saling pengertian,toleransi, dan perdamaian,” tegasnya.Belajar Hidup BersamaDi tengah perubahan global yangcepat, Indonesia dengan ciri-cirinyayang unik dalam pengertiankebudayaan, penduduk dan kondisisosio-ekonomik, menurut Syaykh PanjiGumilang tengah menghadapitantangan yang meningkat yangmenuntut perhatian segera danmendasar. Tantangan-tantangan initerkait dengan isu-isu perdamaian, hakasasi manusia, demokrasi, danpembangunan berkelanjutan. Untukdapat menyelesaikan isu-isu ini, kataSyaykh Al-Zaytun, kita sebagaipenduduk Indonesia dan pendudukdunia hendaklah dapat menerimaperbedaan-perbedaan yang dimiliki olehbangsa ini dan segera mulai berusahaatas dasar persamaan-persamaan untukkelangsungan hidup kemanusiaan,berbangsa dan bernegara.Kekuatan-kekuatan yang sudahdibangun oleh negara kita selamabertahun-tahun hendaklah dapatmenjadi kekayaan fundamental untukberbagi (shared out), peduli (careabout), membantu dan bekerja bersamake arah pemeliharaan perdamaian,perlindungan hak-hak asasi manusia,mengembangkan demokrasi danmempercepat pembangunan di dalammengejar tujuan-tujuan bersamakemanusiaan, berbangsa dan bernegara.Sebagai bangsa Indonesia, Syaykhmenegaskan, kita harus selalu belajarhidup bersama berdasarkan salingmenghormati dan memahami, salingmembantu, berbagi dan peduli untukkemanfaatan dan keuntungan semua.Belajar hidup bersama memerlukansuatu proses yang dinamis, holistik,sepanjang hayat melibatkan pendudukwarga bangsa bagi semua segmenmasyarakat.Jika semua kualitas yang melekatpada pengertian belajar hidup bersamaitu sudah diperhatikan dandipertimbangkan, kata Syaykh, makapendidikan untuk meraih perdamaian,hak-hak asasi manusia, demokrasi, danpembangunan berkelanjutan sudahpasti merupakan suatu proses holistikyang saling terkait.Menurut Syaykh, pembangunanberkelanjutan yang meliputi semuaaspek kehidupan manusia tidak dapatdicapai tanpa perdamaian. Perdamaiantidak mungkin dicapai tanpa demokrasi.ERSAMAAMAISyaykh Al-Zaytun Abdussalam Panji Gumilang.
                                
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37