Page 35 - Majalah Berita Indonesia Edisi 23
P. 35
BERITAINDONESIA, 19 Oktober 2006 35LENTERAkesadaran tentang kebutuhan akankebebasan dan kemandirian orangperorang dengan penuh tanggungjawab; mengembangkan keterampilanpenalaran, memampukan warga belajaruntuk membuat keputusan berdasarkanpengetahuan dan informasi; danmenciptakan kesadaran akanlingkungan yang akan mengembangkanpembangunan berkelanjutan dankontinuitas ras manusia.Syaykh Al-Zaytun menegaskan,belajar hidup besama dalamperdamaian, hak-hak asasi manusia,mempraktekkan demokrasi danmencapai pembangunan berkelanjutan,memerlukan pendekatan yang masukakal dan terpadu untuk menjaminketerlibatan warga belajar yangmempunyai dampak pada setiap aspekwarga belajar sebagai perorangan.Nilai-nilai IntiSyaykh menyebut empat nilai intiyakni perdamaian, hak-hak asasimanusia, demokrasi, dan pembangunanberkelanjutan, merupakan fungsi sentralpada tema “Belajar untuk hidupbersama dalam damai dan harmoni”. Perdamaian: Adalah kebenaranyang tidak dapat disangkal, bahwaseseorang tidak dapat memberikansesuatu yang ia tidak punyai.Sebaliknya, seseorang tidak dapatberdamai dengan orang-orang lain dandunia jika ia tidak berdamai dengandirinya sendiri. “Perdamaian mulaidengan kita masing-masing. Melaluipemikiran yang tenang dan sungguhsungguh tentang maknanya, maka caracara baru dan kreatif dapat ditemukanuntuk mengembangkan pengertian,persahabatan, dan kerjasama antarsemua manusia” kata Syaykh mengutipungkapan Sekjen PBB, 9-1986.Dalam dunia sekarang ini,perdamaian merupakan barang yangjarang. Ini terbukti dari kecemasanorang-perorang dan melalui kurangnyapengertian yang layak antar manusiaberbagai negara dan komunitas maupunmasyarakat.“Suatu kebudayaan perdamaiandiperlukan untuk kehidupan bersamayang bermakna. Di dalam dunia dimanakemajemukan besar dalam tata carapribadi, sosial dan budaya tentangkeberadaaan dan kehidupan, makapemilikan nilai-nilai manusia yangpenting dapat mengatasi perbedaanperbedaan ini dan menjaminperdamaian dan solidaritas,” jelasSyaykh.Menurut Syaykh, prosespembangunan budaya perdamaianmaupun perdamaian itu sendiri dimulaidari dalam hati setiap orang. Jika hal inidapat dibagikan dengan kelompokkelompok dan kebudayaaankebudayaan lain maka hal itu dapatmenimbulkan perdamaian.Dia menyebut ambang pintuperdamaian adalah toleransi. Belajaruntuk hidup bersama dalam damai danharmoni itu meliputi toleransi.Toleransi adalah penghormatan,kesediaan menerima, dan penghargaanatas keanekaragaman kebudayaan duniakita, bentuk-bentuk ungkapan kita dantata cara menjadi manusia.Menurutnya, hal itu dikembangkan olehpengetahuan, keterbukaan, komunikasi,kebebasan pemikiran, katahati dankeyakinan.“Toleransi adalah harmoni dalamperbedaan,” kata Syaykh Al-Zaytun. Halitu, katanya, bukan hanya tugas moral,tapi juga persyaratan politik danhukum. “Toleransi, kebajikan yangmemungkinkan perdamaian, memberikontribusi pada penggantiankebudayaan perang oleh kebudayaandamai,” jelas Syaykh mengutipDeklarasi tentang prinsip-prinsiptoleransi, Konferensi Umum UNESCO,November 1995.Toleransi adalah kunci kekoneksistensi damai. Penduduk yangdamai adalah penduduk yang toleran.Mereka mengakui dalam lubuk hatiyang dalam tentang keunikan dankeragaman yang dimiliki oleh setiaporang, dan perbedaan-perbedaan dapatmelengkapi dan bukan membagi-bagi.“Pertikaian dan salah pengertiandapat saja terjadi, namun manusiatoleran mampu mengubah kondisikondisi ini menjadi positif denganmengembangkan kemampuan untukmenghentikan perasaan yang panas,”kata Syaykh.Dia menegaskan bahwa toleransibukanlah pemberian, bukan sikap acuhtak acuh. Toleransi adalah pengetahuantentang orang lain. Hal itu adalah salingmenghormati melalui saling memahami.Menurutnya, manusia tidaklah keraskarena alamnya. “Ketidaktoleranantidaklah ada dalam gen-gen kita. Rasatakut dan kebodohan adalah akarpenyebab ketidaktoleranan dan polanyadapat tertanam pada jiwa manusiamulai usia dini,” jelasnya.Hak-hak Asasi Manusia: Semuahak asasi manusia adalah universal,tidak terbagi, interdependen, dan salingterkait. Menurut Syaykh, pendidikanadalah alat yang paling efektif untukpengembangan nilai-nilai yangberhubungan. Pendidikan hak-hak asasimanusia haruslah mengembangkankemampuan untuk menilai kebebasanpemikiran, katahati, dan keyakinan;kemampuan untuk menilai kesamaan,keadilan dan rasa cinta; dan suatukemauan untuk mengasuh danmelindungi hak-hak anak, kaum wanita,kaum pekerja, minoritas etnik,kelompok-kelompok yang tak beruntungdan lain lain.Kata Syaykh, pendidikan hak-hakasasi manusia ditujukan padapengembangan di dalam diri setiaporang suatu kesadaran atas nilai-nilaiuniversal dan jenis-jenis tingkah lakudimana suatu kebudayaan tentanghidup bersama dalam damai dapatdijelaskan.Demokrasi: Menurut Syaykh, duniasekarang telah menyaksikan penyebarandemokrasi sebagai bentukpemerintahan yang logis.Kecenderungan ini sudah menjadi lebihnyata di tahun-tahun sekarang ini.Demokrasi menambah pembangunanberbagai aspek potensi manusiawimelalui persamaan akses padapendidikan dan peran serta aktif dalamsemua aspek kehidupan sosial, ekonomi