Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 25
P. 52
52 BERITAINDONESIA, 23 November 2006BERITA IPTEKMenguak MisteriLeonardo da VincSelama setengah milenium, sudah ada beberapa penulisyang berusaha keras memahami misteri dari seorangLeonardo Da Vinci. Apakah sosok yang membuat lukisanMona Lisa itu adalah seorang seniman? Atau apakah diaseorang penemu yang aneh atau seorang ilmuwan?Apakah dia seorang yang memiliki pandangan ke depanyang layak disebut sebagai seorang visionaris atau diahanyalah seseorang yang memiliki masa kecil yangtraumatik.ara ahli intelektual mulai dariJohann Wolfgang von Goethehingga Sigmund Freud telahberusaha memahami karakterdari orang yang sangat penting yangpernah hidup pada masa Renaissance.Baru-baru ini, sebuah buku yang berjudulThe Da Vinci Code yang ditulis oleh DanBrown, menceritakan sisi lain dari DaVinci. Dalam buku itu dikatakan bahwaDa Vinci memberikan petunjuk-petunjukmengenai konspirasi yang terjadi di dalamGereja Roma Katolik ke dalam lukisan“Perjamuan Terakhir”.Buku The Da Vinci Code karangan DanBrown hanyalah sebuah buku fiksi. Tetapipenelitian terbaru menghasilkan temuantemuan baru yang dapat menjelaskan apasebenarnya yang membuat Da Vinci menjadi sangat terkenal. Sejak tahun 1880-an,sebanyak 6.000 naskah milik Da Vincitelah dipublikasikan dan diterjemahkan,sehingga membuat dunia tahu mengenaikejeniusan seorang Leonardo Da Vinci.Semuanya itu menjadi dasar bagi dimulainya pertunjukan baru di Victoria andAlbert Museum yang berada di London.Pertunjukan yang diberi nama “LeonardoDa Vinci: Experience, Experiment, andDesign” resmi dibuka pada tanggal 14 September 2006. Pertunjukan ini menampilkan naskah-naskah dan lukisan-lukisankarya Da Vinci yang jarang diperlihatkandi depan umum, dan juga rancanganrancangan buatan Da Vinci yang sudahdiperbesar ukurannya dan ditampilkandengan bantuan animasi komputer.Pertunjukan ini telah memunculkankembali proses berpikir Da Vinci.“Seperti Shakespeare atau Newton,seperti tokoh-tokoh hebat lainnya yangpernah hidup, Da Vinci terus-menerusmembuat kejutan,” ujar Martin Kemp,seorang kurator dalam pertunjukan itu.“Anda melihat lukisan-lukisan aslinya dansemuanya mengagumkan.”Pertunjukan karya Da Vinci ini terbagike dalam empat bagian. Pertunjukan inidimulai dengan “The Mind Eye”, sebuaheksplorasi terhadap pekerjaan Da Vinciyang isinya mengenai hubungan antaramata dan pikiran, dan penelitiannya yangsangat detil mengenai hubungan proporsional antara bagian-bagian wajah,batang tubuh, dan lengan.Da Vinci tidak pernah mendapatkanpendidikan yang cukup dalam bidang filsafat klasik dan natural yang justru dinikmati oleh beberapa orang yang hidup dizaman yang sama dengannya. Da Vinci selalu menekankan bahwa dia adalah “orangyang belajar dari pengalaman,” seseorangyang “tanpa buku pelajaran”. Dan justrukarena kurangnya pendidikan yang iaterima, membuat keinginannya menjadisangat kuat untuk memahami hukumhukum alam melalui observasi langsung.Da Vinci juga sering melakukan introspeksi. Hal ini terlihat dari bagian keduadari pertunjukan ini “The Lesser andGreater Worlds”, yang memperlihatkaneksplorasi Da Vinci terhadap gagasan kuno mengenai mikrokosmos dan makrokosmos, yaitu suatu filosofi bahwa tubuh manusia mengandung model miniatur duniadan alam semesta. Bersama-sama denganobservasinya terhadap alam, filosofi itumembuat Da Vinci menghasilkan loncatanintelektual yang menarik perhatian hinggasekarang ini. Misalnya, Da Vinci menerapkan penelitiannya mengenai sungai danaliran air ke dalam penelitiannya mengenaibagaimana aliran darah mengalir melaluijantung. Dia menyimpulkan bahwa darahakan mengalir melalui katup dan menghasilkan pusaran, yang kemudian menyebabkan katup itu menjadi tertutup. Padapertunjukan ini diperlihatkan perbandingan antara proses yang digambar olehDa Vinci dengan proses yang dibuat melaluiteknologi modern, dimana hasilnya membuktikan bahwa teori yang dibuat oleh DaVinci adalah benar.Gagasan-gagasan Da Vinci yang pragmatik menyatakan kepeduliannya terhadapPLeonardo da VinciPenelitian Leonardo tentang Embrio.52 BERITAINDONESIA, 23 November 2006