Page 48 - Majalah Berita Indonesia Edisi 25
P. 48
48 BERITAINDONESIA, 23 November 2006BERITA TOKOHIr. M. Hatta RadjasaJadikan AngkutanLebaran Lebih Baikangkutan lebaran tahun ini terasa jauh lebih baik. Arus lalu lintas relatif lancar. “Indikatornya, semua pengguna jasa selamaangkutan lebaran berhasil terangkut, danperjalanan mereka berjalan dengan amandan lancar. Tidak ada penumpang arusmudik yang tidak terangkut,” jelas Hatta.Kata dia, jumlah kecelakaan lalu lintasjuga menurun jauh, termasuk angkakorban jiwa meninggal dunia dan lukaluka turut menurun.Hatta mengakui menemukan sejumlahfaktor penghambat namun itu berada diluar jangkauan insan Perhubungan.Seperti, kabut asap akibat kebakaranhutan yang menyelimuti beberapa daerahIndonesia, atau pendangkalan air sungaikarena kemarau berkepanjangan sepertidi Sungai Barito. “Termasuk akibat lumpur di Sidoarjo yang kemungkinan mengganggu arus mudik di sana. Tetapi padasaat angkutan lebaran lalu lintas masihlancar.”Segala penghambat, walau berada diluar jangkauan, berhasil diantisipasisecara cermat. Masalah asap di wilayahpulau Sumatera misalnya. Karena Bandara Sultan Thaha Jambi diselimuti asapukan hanya menjadi anggotaMenteri tersibuk Kabinet Indonesia Bersatu (KIB), pria kelahiran Palembang 18 Desember1953 yang selalu berpenampilan kalem,namun dikenal luas sebagai pengelolamanajemen yang terbilang sukses, ini jugarela tak turut berlebaran ke kampunghalaman.Hatta Radjasa, insinyur lulusan TeknikPerminyakan ITB Bandung yang mantanaktivis Masjid Salman, sebelum diangkatmenjadi Menteri Ristek/Kepala BPPTpada Kabinet Gotong Royong tahun 2001,sudah terbentuk sebagai pengusaha danCEO yang sukses. Ia memulai karirsebagai Teknisi Lapangan PT Bina PatraJaya (1977-1978), kemudian Wakil Manager Teknis PT Meta Epsi, sebuah perusahaan pengeboran minyak (1980-1983),dan Presiden Direktur Arthindo (1982-2000).Ketika reformasi sosial politik bergulir,suami dari drg. Oktiniwati Ulfa Dariah inilantas terjun menjadi politisi. Pengagumtokoh kaliber dunia Bung Karno dan Conrad Adenaur, Kanselir pertama Jermanpasca PD-II, ini tampil sebagai politisiyang piawai menjalankan komunikasipolitik. Ia bisa dengan mulus menyelesaikan kebuntuan politik dengan membangun komunikasi yang terbuka terhadap semua elemen. Di area politik,Hatta adalah the man of the crisis.Hatta Radjasa terbentuk menjadi politisi religius penganut paham pluralisme,membuatnya layak disebut sebagai negarawan. Sebagai contoh, sejak memasukiruangan kerja kementeriannya, saat itupula masa berakhirnya peran dia sebagaipolitisi. Di situ ia pasti akan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara, danmelepaskan kepentingan partai, golongandan pribadi.Ayah dari Reza, Aliya, Azimah, dan Rasyid ini sejak kecil sudah terlatih bekerjakeras, jujur, mandiri dan saling bekerjasama. Tak mengherankan apabila iaberhasil menunjukkan integritas dankapasitasnya saat ditunjuk menjabatMenristek/Kepala BPPT.Dan selama dua tahun terakhir menjabat Menteri Perhubungan, Hatta Radjasa sesungguhnya bukannya tak pernahmenghadapi persoalaan klasik yakniterjadi kecelakaan transportasi. Kecelakaan bisa saja mengakibatkan korban jiwameninggal dunia dan kerugian materialdalam jumlah besar.Akan tetapi Hatta selalu hadir menampakkan diri di setiap peristiwa itu. Hattamenunjukkan bahwa dirinya adalah orangyang paling bertanggungjawab atas setiapkecelakaan. Lalu dengan lugas Hattaberbicara kepada wartawan, detil menjelaskan perkiraan sebab-musabab kecelakaan, sehingga terhindarlah opiniyang menyesatkan atau kemungkinanspekulasi penyebab kecelakaan. Parakorban lantas memperoleh empati yangdalam, merasa sangat diperhatikan olehpemegang otoritas transportasi.Angkutan yang Nyaman-AmanSebagai Menteri di sebuah negeri yangsetiap tahun rutin menghadapi persoalanangkutan mudik lebaran, Hatta memulailangkah pertamanya dengan membuat kebijakan filosofis, berlanjut ke kebijakanoperasional, hingga memperhitungkanteknis pelaksanaan operasional di lapangan.Semua ia tuangkan dalam payunghukum yang mengikat semua orang.Maka muncullah Inpres No. 3/2004tentang Koordinasi Angkutan Lebaran,Keputusan Menteri No. KM.291/2006tentang Angkutan Lebaran Terpadu, sertaPerhub No.KM 48/2006 tentang RencanaOperasional Penyelenggara AngkutanTerpadu.Kepada Samsuri dari Majalah BeritaIndonesia, Hatta Radjasa dalam berbagaikesempatan mengatakan, pelaksanaanangkutan lebaran walau sangat beratnamun begitu mulia. Sebab untuk tahun2006 ini, misalnya, jumlah pemudik yangharus diberangkatkan sekitar 15 juta orang,naik 5,3% dibanding tahun sebelumnya.Dengan penanganan yang terencana,Sebagai Menteri Perhubungan, Ir. M. Hatta Radjasadengan tulus bersedia menjalani kesibukan yang lebihekstra selama pelaksanaan angkutan lebaran 2006.BIr. M. Hatta Radjasa