Page 54 - Majalah Berita Indonesia Edisi 25
P. 54
54 BERITAINDONESIA, 23 November 2006BERITA FEATUREobby Moresco besar di New York, di daerahbernama Hell Kitchen, sebuah lingkunganyang dihuni oleh para pekerja keras, di sebelahbarat Manhattan. Tidak jauh dari tempat iatinggal, ada suatu tempat yang menarik perhatian Bobbysewaktu ia masih remaja, tempat itu bernama Broadway.Rupanya cahaya hingar bingar Broadway telah membuatBobby yang masih remaja ingin menjadi seorang pemainsandiwara. Sayangnya, menjadi seorang pemain sandiwara bukanlah hal yang umum di lingkungan tempat tinggalBobby. Kebanyakan para penghuni Hell Kitchen bekerjasebagai polisi, pekerja bangunan, buruh, dan penjahat.Tidak ada yang ingin menjadi seorang aktor. Karena itu,Bobby memendam sendiri keinginannya itu. Ia tidak mauteman-temannya tahu dan kemudian akan mengejekdirinya. Ketakutannya terhadap ejekan orang membuat diatidak memberitahu siapapun ketika ia mengambil pelajaranakting pada usia 17 tahun, termasuk kepada pacarnya.“Aku bukanlah aktor yang baik, tetapi aku memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dalam hidupku,” ucap Bobby. Bobby lalu pindah ke Hollywood dan di sanaia menjadi supir taksi dan bekerja sebagai bartender. “Ayahsaya berkata, ‘Berhenti melakukan kegilaan ini, dan carilahpekerjaan, kau sudah memiliki istri dan anak.’” Tetapi Bobbytetap melakukan pekerjaan yang menjadi pilihannya.Lalu pada tahun 1983, adik laki-lakinya terbunuh.Bobby kembali ke lingkungannya yang lama dan mulaimenulis sebagai cara untuk menggali rasa sakit dankondisi kehidupan di Hell Kitchen. Pada tahun 1988,cerita Bobby yang berjudul Half-Deserted Streets, ditulisberdasarkan pembunuhan adiknya, dipentaskan di sebuah panggung tidak resmi di Broadway. Seorang produser film Hollywood melihat pementasan itu dan kemudian meminta Bobby menulis untuk film layar lebar.Reputasi Bobby sebagai seorang penulis menjadibertambah baik. Dia pun mendapat tawaran pekerjaanyang membawa dirinya kembali lagi ke Hollywood. Padatahun 2003, ketika Bobby tidak memiliki pekerjaan dankehabisan uang, Bobby mendapat telepon dari PaulHaggis, seorang sutradara dan juga temannya. Haggismembutuhkan bantuan untuk menulis sebuah filmmengenai kondisi Amerika setelah peristiwa 11 September. Ke dua orang itu kemudian mengerjakan dan menyelesaikan naskah film tersebut, tetapi tidak ada satupunstudio film yang mau menerimanya. Pihak eksekutif studio mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang inginmenonton kehidupan sebenarnya, gambaran nyatamengenai bangsa yang diwarnai ketakutan dan kehidupan yang tak serasi di Amerika yang modern.Bobby merasa yakin sekali akan naskah film tersebutsampai-sampai ia mau menjual rumahnya dan meminjamuang. Bobby dan Haggis terus berusaha memfilmkannaskah film mereka. Sampai akhirnya ada seorang produserfilm independen yang mau mengambil tawaran tersebuttetapi dengan uang muka yang diberikan sangat kecil sekali,sehingga Bobby rela gajinya ditangguhkan terlebih dulu.Film Crash muncul di teater-teater pada bulan Mei2005, dan banyak menerima pujian. Pada ajang Academy Awards, film ini mendapat 6 nominasi dan berhasilmemenangkan 3 nominasi, yaitu Gambar Terbaik,Penyuntingan Film Terbaik, dan Naskah Terbaik olehPaul Haggis dan Bobby Moresco.Pada usia 54 tahun kini Bobby telah menjadi orangyang sukses. “Jika kamu memiliki sesuatu yang ingin kaulakukan dalam hidupmu, jangan pikirkan masalahnya,pikirkan bagaimana cara mencapainya.” DAP-MLPBobby Moresco, penulis film layar lebarTeguh Pada Pilihan HidupnyaMerKataAkTidBisemberibagi indrika yandemy Aadakan pada buyang lalu menyimnarik dari orang-hasil membawa pdiberi nama OscaMoresco dan Reetermasuk di dalayang berhak membberbentuk manudengan emas danbut. Bobby Morescar untuk kategordari film yang bsedangkan Reesmenerima OscarTerbaik dalam pJune Carter CashWalk The Line. Iperjalanan hidup sebut dalam mengreka, yang meretidak mudah nammenyerah.Kisah duaorang yangingin menymengejar mereka.PBBobby dan Paul Haggis menerima penghargaan Oscar.