Page 37 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 37


                                    BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006 37LENTERAAzyumardi AzraUIN Integrasikan Ke-Indonesiaandan Ke-IslamanRektor Universitas Islam Negeri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta, Prof Azyumardi Azrasudah memimpin dua periode selama tahun1998-2002 dan 2002-2006. Kini, ia sudah siapsiap mengakhiri darma bakti setelah pada 17Oktober 2006 terpilih calon rektor baru ProfKomaruddin Hidayat.Sejak tahun 2002 UIN mengalami dua lompatan terbesar dalam sejarahnya. Pertama, berubah nama dari IAIN menjadi UIN. Kedua, terpilih Syaykh AS Panji Gumilang sebagai KetuaIkatan Alumni IAIN/UIN. Jadilah Azyumardi danSyaykh, dua tokoh besar umat Islam Indonesiayang terkenal berpandangan sangat moderat,toleran, berjiwa demokrasi serta berorientasiperdamaian bahu-membahu mewujudkan citacita UIN sebagai World Class University, menjadiUniversitas Riset yang kompetitif, bergengsi,serta bertaraf internasional.UIN sedang merancang pendirian FakultasKedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat, hasilkerjasama dengan Japan Bank for InternationalCooperation (JBIC), serta pendirian National ICTCenter sebagai Pusat Teknologi Informasitercanggih di Indonesia hasil kerjasama denganDepkominfo dan Korea Eximbank. Kedua proyekini bernilai 50 juta dollar AS, setara Rp 450 miliar.Era UIN adalah awal peniadaan dikotomi antarailmu-ilmu agama (ayat-ayat Qur’aniyyah) dan ilmuilmu umum (ayat-ayat kauniyyah).Azyumardi mengatakan, setiap alumni seharusnya tidak hanya berkiprah di tengah-tengah masyarakat sesuai profesinya. Tetapi jugaharus memberikan dukungan bagi kemajuanUIN ke depan. Berikut petikan wawancaraHaposan Tampubolon dari Berita Indonesiadengan Azyumardi Azra.Apa pendapat Anda tentang kemajuanspektakuler UIN khususnya sejak 2002?Soal itu biarlah orang lain yang menilai supayatidak subjektif. Kalau mau mengapresiasi apa yangsaya lakukan dua periode ini, silahkah lihat sajasendiri, tidak pas kalau saya yang mengatakan.Nanti dikatakan saya membesarkan diri.Bisa disebutkan benang merahnya saja?Itu banyak sekali. Misalnya saja perubahandari IAIN menjadi UIN, semakin banyakbertambah fakultas, jumlah gedung baru, kerjasama dengan pihak luar dan dalam negeri, UINsemakin bergengsi dan sebagainya.Ada membangun tidak dengan danasendiri tetapi bekerjasama. Apa resepnya?Ya, tentu setelah kita membangun lobby danhubungan baik dengan mereka. Kalau institusi kitatidak dikenal orang akan susah untuk dipercaya.Kita harus berupaya mengangkat institusi kita inidi dalam dan di luar negeri, sehingga orangmenjadi tahu dan berminat untuk bekerja sama.Apa saja kriteria World Class Universityitu?World Class University ditandai adanyapengakuan dari pihak luar negeri bisa berbentuk banyak dosen kita yang diminta mengajarke luar negeri, memberikan seminar dan sebagainya.Kedua, semakin banyak pengakuan internasional dan lembanga-lembaga asing yang menawarkan kerja sama dengan kita. UIN sudahmencapai tingkatan seperti itu. Yang belumdiakui adalah peringkat kita sebagai universitas terbaik, sebab belum diurus dan didaftarkan.Tetapi de fakto pengakuan sudah banyak.Apakah status UIN bisa naik menjadiBadan Hukum Milik Negara?Itu tergantung perkembangan pembahasandi DPR RI. Sekarang penyelesaian naskahRUU BAP badan hukum pendidikan masih kitatunggu. Sementara menunggu, kita jugasedang memproses diri menjadi BadanPelayanan Umum yang memberikan kelonggaran kepada UIN untuk mengelola keuangannyasendiri. Kita tinggal melaporkan dan diperiksaoleh inspektorat, tanpa harus menyetorkan hasilPendapatan Negara Bukan Pajaknya. Inimempermudah pengelolaan keuangan.Anda kental mengintegrasikan visi keIslaman dan ke-Indonesiaan. Maksudnya?Antara ke-Islaman dan ke-Indonesiaanterintegrasi karena universitas ini universitasIslam. Jadi, kita mengembangkan ke-Islamanyang moderen yang progresif tapi harusterkontekstualisasi dengan Indonesia karenakita orang Indonesia, kita hidup di bumi Indonesia bukan di tempat-tempat lain. Maka, keIslaman kita harus terkait dengan ke-Indonesiaan secara terpadu.Misalnya dalam konteks ke-Indonesiaan, keIslaman kita itu tidak memiliki masalah denganPancasila karena Pancasila adalah landasanbagi persatuan bangsa. Jadi hal-hal seperti iniyang terkait karena masih ada saja kalanganumat Islam yang misalnya mempertanyakanPancasila. Nah, dalam konteks kita, itu tidaksepatutnya dilakukan karena Pancasila adalahbagian dari identitas ke-Indonesiaan yang tidakusah dipertentangkan dengan ke-Islaman. Ituyang dimaksud dengan integrasi ke-Islamandan ke-Indonesiaan. „ HTalmamater kita, tapi juga bagi bangsaIndonesia menuju Indonesia yang kitadambakan bersama. Kami mengajakkepada semua Alumni, janganlah kitaberhenti berdarma bakti untuk almamater dan bangsa yang kita cintai inikarena kita sudah tidak lagi menjadipengurus IKALUIN. Mari, dengansegala daya upaya yang kita miliki, kitateruskan darma bakti kita kepadaalmamater,” ucap Syaykh AS PanjiGumilang, mengakhiri pidato pertanggungjawabannya yang sontak memperoleh applaus dari semua peserta.Pimpinan sidang musyawarah, Prof.DR. Amsal Bahtiar, lalu menawarkankepada peserta apakah menerima ataumenolak laporan pertanggungjawabanSyaykh. Tanpa dikomando semuamenjawab menerima. Amsal kemudianmenyatakan kepengurusan demisoner.Hal yang sama masih terjadi tatkalaberlangsung sesi pemilihan pengurus baru,secara aklamasi peserta meminta kembalikesediaan Syaykh AS Panji Gumilang untukkembali memimpin IKALUIN selamaempat tahun ke depan. Bahkan sejumlahharapan baru berhasil disampaikan supayamenjadi perhatian pengurus yang baruterpilih. „ HT/AM/WEUIN Syarif Hidayatullah periode 2002 – 2006, Prof. DR.foto: dok. al-zaytun
                                
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41