Page 41 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 41
BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006 41Menhut Dihadang Dari DalamMenteri Kehutanan sukses menumpas pembalakan kayuliar, tetapi gagal melaksanakan program penanamanhutan. Kawasan pasca tebangan terlantar, dibakar untukdijadikan ladang dan kebun.aturan tentang percepatan pembangunanHT, dan tata cara penyelesaian izin usahapemanfaatan hasil hutan kayu pada HT, tetapi tak satu pun dari peraturan mencapaihasil yang memuaskan. Menurut pengamatan Sofyan, hambatan tersebut lebihbanyak datang dari dalam. Ketidaksenangan terhadap Kaban, kata Sofyan, boleh dibilang bersumber dari dua hal: pertama, Kaban berasal dari partai politik, bukan sosok yang menguasai masalah kehutanan secara teknis dan rinci. Kedua, Kaban menutup lahan “permainan” mereka.Namun demikian, Sofyan tetap menyarankan Menhut untuk tetap memacupembangunan hutan tanaman. Hampir48 juta hektar hutan mengalami kerusakan, di antaranya 20 juta hektar dalam keadaan kritis. Karena itu, kata Sofyan perluadanya kampanye nasional penyelamatanhutan melalui pembangunan hutan tanaman. “Pulihnya kondisi hutan memberipeluang bangkitnya kembali industriperkayuan nasional,” kata Sofyan. Danpembangunan hutan sebaiknya diserahkan kepada pihak swasta.Sofyan mengeritik pemerintah yangselama ini melaksanakan sendiri programpenanaman hutan. Nyatanya, gerakannasional rehabilitasi hutan (Gerhan) yangmenelan triliunan rupiah, tidak berhasil.Akibatnya, di mata rakyat, Gerhan antaraada dan tiada. Sofyan pernah menyarankan kepada mantan Menteri KehutananMuslimin Nasution agar program Gerhandikaji ulang. Supaya dana triliunan rupiahyang dikucurkan untuk Gerhan dialihkanpada pembangunan hutan rakyat, karenalebih murah, cepat dan merata. Sekarang,nama Gerhan terdengar sayup-sayup.Kebijakan membangun HT lewat PT.Inhutani I sampai V, kata Sofyan, juga kurang berhasil. Program tersebut tidak jelasrimbanya. Juga dibuat kebijakan membangun hutan tanaman melalui daerahotonom dengan mata anggaran DanaAlokasi Khusus (DAK). Dana yang dikucurkan sudah triliunan rupiah, tetapi hasilnya tidak menggembirakan. Karena itu,MPI Reformasi mengusulkan agar ke depan pemerintah lebih baik fokus pada pengamanan kawasan taman nasional ataukawasan konservasi hutan. Hentikanpraktik tender penanaman hutan.Sebagai kilas balik, MPI Reformasi menunjuk keberhasilan program pembangunan HT oleh perusahaan-perusahaan swasta di era Menteri Kehutanan Hasjrul Harahap. Ketika itu, Hasjrul dengan gigihmembangun hutan rakyat lewat kampanyesengonisasi, banyak orang yang meragukan.Namun ketika dia mengajak pihak swasta,kampanye tersebut relatif berhasil. Kemudian berdiri industri kertas dan pulp.Sekarang produk-produk tersebut menjadiandalan ekspor hasil hutan. Sumber bahanbaku industri perkayuan sekarang adalahhutan rakyat seluas 3 juta hektar dan HTIseluas 2,5 juta hektar. Dari kebutuhan bahanbaku kayu bulat industri perkayuan nasionalsejumlah 40 juta meter kubik, hanya 9 jutameter kubik dipasok oleh hutan alam.Karenanya, Sofyan menyarankan Kabanagar fokus pada hutan rakyat dan swastanasional. Caranya, menyederhanakan izinmembangun HT, tetapi dengan mempertegas dan memperjelas sanksi terhadap setiap pelanggaran. Para pelaksanapembangunan HT yang membakar hutanditangkap, didenda dan dipenjara. Oknum yang terlibat dipecat dan dikenakansanksi hukum.Kata Sofyan, untuk mempercepat prosesperizinan, birokrasi di Dephut supaya segera dibenahi, terutama di jalur yang macet, misalnya Badan Palnologi Kehutanan.Sofyan mengungkapkan pengalamannyaberurusan dengan Baplan. Persyaratansudah lengkap, tetapi masih dihambatdengan sinyalemen bahwa arealnya tumpang tindih, karena itu perlu disurvei duludan ditelaah. Namun setelah delapan tahunmenunggu, izin tak kunjung keluar.“Dalam hal seperti ini, Menhut harusberani bertindak tegas. Bawahan yangmengganjal izin HT agar disingkirkan,”kata Sofyan. Menurut Sofyan, pembangunan HT butuh dorongan dari pemerintah. Karena itu, pembangunan HT tidakcukup mengandalkan aparat kehutanan.Perlu dukungan perguruan tinggi, gubernur dan bupati. SHeberhasilan MS Kaban memberantas illegal logging beralih jadi bumerang. KetuaUmum Masyarakat Perhutanan Indonesia (MPI) Reformasi, Drs. H.Sofyan Siambaton mengamati adanyapihak-pihak internal departemen yangtidak senang, lalu menjegal langkahKaban. “Soalnya, illegal logging merupakan lahan permainan mereka,” kataSofyan kepada pers (15/11).Kata Sofyan, semestinya gebrakan menumpas pembalakan hutan berjalanbersamaan dengan gerakan merehabilitasi hutan lewat program Hutan Tanaman(HT). Membangun HT sangat pentinguntuk pemulihan hutan yang akan mendukung revitalisasi industri perkayuan nasional. Karena program pembangunan HTtertatih-tatih, kata Sofyan, hampir semuaarea bekas HPH terlantar. Ini mengundang masyarakat merambah dan membakar hutan untuk ladang dan kebun.Akibatnya, asap pembakaran hutan mengepul berbulan-bulan, menutup jarakpandang di darat dan udara. Banyak Bandara dan sekolah diliburkan, asap pun menyebrang sampai ke negeri tetangga, danmereka memprotes langsung ke PresidenSusilo Bambang Yudhoyono.Menurut Sofyan upaya yang dilakukanDepartemen Kehutanan untuk meningkatkan HT, dengan menerbitkan berbagai kebijakan, nyaris berjalan di tempat. MenteriKehutanan telah mengeluarkan tiga perKKetua Umum MPI Reformasi: Drs. H. Sofyan Siambaton.BERITA EKONOMI