Page 38 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 38
38 BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006LENTERA38Wakil Presiden Republik Indonesia M Jusuf Kallamembuka Musyawarah Nasional Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah, atau IKALUIN SyahidJakarta di Istana Wakil Presiden, Sabtu 18 November 2006. Pada kesempatan itu Kalla jugamemberikan pembekalan-pembekalan kepadapara alumni dan segenap civitas UIN.Jadikan Pengetahuan Agama SebagPidato Pembekalan Wapres Jusuf KallaJadikan Pengetahuan Agama SebagMunas III Alumni IKALUIN Syarif HidayatullahUIN Jakarta, tentu kita merasaberbangga atas apa yang telahdilaporkan oleh Pak Rektor. Waktusaya masuk kampus, saya pikir sayamasuk ke mana, sepertinya adarangkaian apartemen ternyata suatupembaruan gedung baru.Kita bisa melihat misi UIN dariperkembangannya. PertamanyaAkademi Dinas Ilmu Agama, tentuniat awalnya untuk mengisi pos-pos diDepartemen Agama menjadi KepalaDinas, Kakandep, macam-macam.Tapi perkembangan kita luas.Departemen Agama tidak pernahberganti nama, artinya merupakansuatu departemen yang fundamentaldan prinsip untuk bangsa ini hinggatidak ada yang berani mengubah-ubahnamanya. Begitu pekanya sampai takada yang berani touch, dosa.Karena itu Departemen Agamaharus diisi dengan baik karena iniKetua Ikatan AlumniUniversitas Islam NegeriSyarif HidayatullahJakarta, atau IKALUINSyahid Jakarta periode tahun 2002-2006 Syaykh AS Panji Gumilangmerasa bersyukur kepada Allah sebabdapat melaksanakan acaraMusyawarah Nasional IKALUIN diIstana Wakil Presiden RepublikIndonesia, Jakarta. Selainmenggembirakan, yang membuatSyaykh merasa lebih sangat istimewalagi adalah pembukaan musyawarahdilaksanakan sendiri oleh WakilPresiden Republik Indonesia, yangjuga Ketua Ikatan Alumni UniversitasHasanuddin (Unhas) Makassar,Sulawesi Selatan, Muhammad JusufKalla.Pada kesempatan itu selainberkenan membuka dan meresmikanmusyawarah, Kalla juga berkenanmemberikan pembekalan-pembekalankepada para alumni demiperkembangan IKALUIN SyahidJakarta maupun bagi almamaterUniversityas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta di masa kinimaupun mendatang.Berikut ini petikan pidatopembekalan Wapres Jusuf Kalla.Saya sangat bersyukur hari ini kitadapat berkumpul untuk membukapertemuan Ikatan Alumni UniversitasIslam Negeri Syarif HidayatullahJakarta (IKALUIN). Karena saya jugaKetua Ikatan Alumni Unhas, apabilaberbicara tentang alumni pasti akanmemberikan gambaran pula tentangkampusnya. Penilaian orang kepadakampus dilihat dari alumninya, yangkalau bermartabat maka bermartabatpula universitasnya. Kalau alumnimempunyai ilmu yang tinggi kampusitu pasti merupakan tempat yang baik.Karena itu alumni mempunyaitanggung jawab untuk meningkatkanpengabdian, martabat dan untukmenjaganya. Demikian sebaliknyakepada universitas yang menghasilkanwarna alumni, keduanya mempunyaihubungan timbal balik.Dalam setiap pertemuan alumni,saya selalu mengatakan, pertemuanitu hanya satu tingkat di atas arisan.Jangan lebih menjadi dua tingkat.Karena begitu ingin masuk berbicarakatakanlah ke dunia politik,pertemuan itu langsung pecah karenadi situ bisa ada Golkar, PDIP, PANatau Demokrat. Begitu masukekonomi yang lebih riil pasti yangdicari siapa yang punya sahamjadinya pecah.Memang, pada akhirnya kebutuhanikatan alumni bermacam-macamsesuai dengan alumninya. Alumnimuda kebutuhannya sederhana.Misalnya, “Bantu dong saya carikerja,” atau kalau ada seminar anakanak muda datang mencari-cari siapasenior yang bisa dimintai tolong. Darialumni yang lebih senior kita inginintelectual exercise, mendengarkandan mendapat ilmu yang lebih baru.Tentu yang ingin naik pangkat perlubikin networking siapa tahu adakesempatan ketemu Menteri supayabisa naik pangkat.Itulah gunanya ikatan alumni untukbikin networking, tentu harusbermanfaat untuk anggota danalmamater. Alumni apapun di duniaselalu seperti itu tidak berbeda-beda.Kasih beasiswa sedikit supayapenting. Kalau bantu bangun kampusnegara punya kemampuan, bantusedikit-sedikit lapangan bola tentubisa. Tapi kalau di Al-Zaytun bisadibangun enam lapangan bola masaksatu tidak bisa di UIN.Kita merasa bangga akan perananpara alumni UIN. Begitu pula denganWakil Presiden M. Jusuf Kalla memberikan pidato pemMunas.