Page 39 - Majalah Berita Indonesia Edisi 26
P. 39
BERITAINDONESIA, 07 Desember 2006 39LENTERAgai Profesi gai Profesiamanah bangsa untuk tetapmembangun dan memberikan peranyang besar walau kadang-kadang seringditanya apa peran Departemen Agamaini. Mengatur pendidikan negara tohsekolah dan pesantren lebih banyaknya.Bikin dakwah nyatanya dakwah paraulama kadang-kadang lebih hebatdaripada kanwil. Sehingga kata PakMa’ruf Amin, ulama pun terbagi dua. DiJawa Timur ada yang namanya Ki Khos,di Jakarta ada yang Ki High Cost.Lalu IAIN masuk ke UIN, artinya kitabutuh lebih banyak ahli-ahli agama,fakultas tarbiyah, usluhuddin, adab dansebagainya. Kita sadari butuh sekianbanyak ahli-ahli agama. Sejarahperkembangan agama menunjukkansebenarnya agama justru lebih banyakdisebarkan oleh para pengusaha, parapedagang, bukan oleh para dai.Kemudian da’i diundang, itu terjadisampai sekarang.Makanya tepat sekali untukmemikirkan posisi pendidikan agama.Kita harus menjadikannya profesi, yangkemudian naik menjadi dai. Untuk itusetiap lulusan IAIN atau UINmembutuhkan tambahan syarat-syaratpaling minimum. Kalau saya dari IAINtentu, kadang-kadang waktu saya jamanmahasiswa, ketemu 10 orang mau shalatmaghrib kita dorong mahasiswa IAINuntuk jadi imam, masak dari FakultasTeknik. Tapi ini menjadi masalah kalauitu tidak biasa dia lakukan. Demikianjuga baca doa otomatis, khutbahapalagi.Jadi memang ada tiga syarat minimum untuk jadi: imam, baca doa, dankhotib. Sama juga Menteri Agama, kalauada acara doa, masa Menteri PU yangbaca, seperti jaman Pak Alamsjah yangmembuatnya sedikit agak kikuk. Jadimenurut saya agama harus mengertidasar profesi. Harus menjadi dokteryang syariah, pengusaha syariah dansebagainya. Tentu syarat minimumharus terpenuhi yakni akhlakul karimah.Saya agak risau dan mesti menegurkalau mahasiswa IAIN lebih garangdaripada universitas lain khususnya dikampung saya. Di Padang anak IAINtendang-tendang dosennya, sedangkankita dulu mencela atap rumah guru sajasudah dosa, ini apalagi menendangdosen. Jadi hal paling pokok harusdijaga sebagai dasar supaya kitamempunyai pegangan.Saya yakin pembentukan profesisebenarnya sangat dipengaruhi olehkegiatan akademis di kampus. Kalaukegiatan akademisnya lemah otomatisyang kuat kegiatan ekstra kurikuler,antara lain nendang-nendang dosenatau demo-demo. Itu biasanya seimbangsaja, akademis bagus ini turun dan kalauakademis jelek maka dia naik. Karenaenergi mahasiswa itu 100 persen,tergantung bagaimana pembagiannya.Para profesor dan dosen harus menjagakeseimbangan, menjaga prinsip dasarakhlakulkarimah dengan suatupengertian pengetahuan dasar sepertiitu.Di kalangan umat profesi itu penting.Karena dasar perkembangan agama iniadalah kemandirian. Kita umat Islamtidak akan mempunyai organisasi yanghebat secara vertikal sebab tidak punyaPaus. Yang kita punya hanya MUI,majelis, duduk saja, namanya majelis yakerjanya berunding tidak pakai strukturmemerintah. Beda dengan Paus adastruktural perintah.Karena itulah kemandirian harusmenjadi dasar bagi kita semua, yangdicerminkan dalam pengertian agamazakat, infaq dan sadakah. Kalau mauberbuat baik harus ada zakat infaqsodakoh yang besar untukperkembangan agama.Dalam pertemuan beberapa malamlalu, saya merasa berbahagia sebabsepuluh hari terakhir tiga kali IAINmelakukan pertemuan di tempat sayaini: IAIN Bandung, seminar AMAN, danmusyawarah UIN. Saya katakan, maubikin seratus kali seminar tentangperdamaian atau Islam tidak akan adaartinya tanpa keadilan ekonomi. Dankeadilan ekonomi tidak mungkindiminta-minta tetapi kita harusbergerak memampukannya.Mau apapun kalau Cina lebih kayadaripada umat, pasti yang kurang kayamenghantam terus yang kaya ini,sehingga pasti tidak akan pernah damai,apalagi kalau tidak adil. Kedamaian dankeadilan bertingkat-tingkat di dunia ini.Ada dunia yang tidak adil, sepertinegara Amerika dilawan karena tidakembekalan kepada peserta Munas IKALUIN di Istana Wakil Presiden sekaligus membuka dan meresmikanfoto: berindo wilson