Page 13 - Majalah Berita Indonesia Edisi 30
P. 13


                                    BERITAINDONESIA, 01 Februari 2007 13V ISIBERITAisah-kisah yang difirmankan Tuhan di dalamkitab-kitab suci ummat Yahudi, Nasrani dan Islam, banyak mengandung peringatan keraskepada manusia agar tidak melakukan kerusakandi muka bumi, baik secara pisik maupun moral.Dalam kisah-kisah tersebut, sangat diyakini kebenarannyaoleh mayoritas ummat manusia, dan sudah berdimensi waktusangat panjang, dapat kita baca bagaimana Kain tegamembunuh adiknya Habil lantaran berebut saudara perempuan mereka untuk dinikahi.Bagaimana Tuhan memerintahkan Nabi Nuh membuatperahu di atas gunung, karena akan menurunkan air bah yangmaha dahsyat. Nuh dicemooh oleh ummatnya dan perahunyayang belum selesai dikerjakan. Ketika banjir hebat menenggelamkan dunia, perahu itu digunakan oleh Nabi Nuh besertaistri, putra-putri, menantu dan pengikut setianya untukmenyelamatkan diri. Sangat tak masuk akal, sebuah perahudibuat di gunung, bukannya di tepi pantai. Tetapi Tuhanmemerintahkan Nuh seperti itu, karena sebagian besarummatnya telah berpaling darinya.Juga bagaimana Tuhan harus menghancurkan dua kotaSodom dan Gomora, karena ummat Nabi Luth, saudarasepupu Nabi Ibrahim, bermoral dan berperilaku sangatburuk. Istri Nabi Luth sendiri ikut tewas di dalam bencanatersebut. Ummatnya memaksa Nabi Luth untuk menyerahkan tiga tamu pria tampan kepada mereka. Padahal ketigapria tampan adalah malaikat yang dikirim Tuhan untukmembuktikan kerusakan moral ummat Nabi Luth.Atau bagaimana Tuhan menghancurkan menara-menaramenjulang ke langit yang dibangun oleh Raja Babilon yangmenyembah berhala. Gempa bumi dahsyat meratakanmenara-menara tersebut dengan tanah dan menghancurkanKerajaan Babilonia. Padahal Tuhan telah memilih delta suburdi antara Sungai Eufrat dan Tigris itu sebagai pusat peradabanmanusia, daerah asal Nabi Ibrahim. Sang Raja memaksaIbrahim meninggalkan negeri itu, mengembara ke TanahKanaan (Tepi Barat, Gaza dan Jerusalem), kawasan yangsampai sekarang diperebutkan oleh Israel dan Palestina.Kisah tentang Nabi Musa yang dikejar-kejar oleh Firaun(Raja Mesir) karena tidak mau mempertuhankan bapak angkatnya. Ketamakan akan kekuasaan dan kemungkaran telahmembuat Firaun lupa diri. Tuhan menunjukkan kekuasaannya kepada Firaun dengan membelah laut untuk memberi jalan kepada Nabi Musa dan pengikutnya, kemudian menyatukannya kembali, sehingga menelan Firaun dan balatentaranya. Karena merah bersimbah darah Firaun dantentaranya, maka laut itu dinamakan Laut Merah (Red Sea).Membangun peradaban tidaklah mudah. Dibutuhkanwaktu bertahun-tahun, bahkan hingga berabad-abad jikaingin peradaban langgeng sepanjang masa. Tetapi terbuktitak satu peradaban pun dalam sejarah manusia bertahanabadi. Kehancuran moral merupakan pemicu utama, dansatu-satunya penyebab runtuhnya sebuah peradaban.Dalam kisah yang lebih dekat dengan Indonesia, bagaimanakerajaan-kerajaan yang sudah memiliki pengaruh besar,seperti Singasari—hancur akibat tragedi berantai kisah cintaKen Arok dan Ken Dedes—Sriwijaya, Majapahit dan SamudraPasai, harus tutup buku lantaran kerusakan moral akibattamak kekuasaan.Indonesia di era teknologi canggih, sejak tahun 2004, takpernah luput dari hantaman berbagai bencana—gempa bumi,tsunami, banjir dan tanah longsor—serta kecelakaantransportasi, baik di darat, udara maupun laut.Ujung tahun 2006 ditutup dengan tenggelamnya KMSenopati Nusantara (29/12) yang berpenumpang lebih dari600 orang. Hanya puluhan orang yang selamat, sisanya tewasdi laut dan lenyap bersama kapal tersebut. Karena rendahnyakesadaran moral, maka operatornya menjejali kapal itudengan penumpang dan kendaraan-kendaraan berat. Padahalmereka sudah diingatkan tentang gejolak cuaca di laut yangbisa membahayakan pelayaran.Dan awal tahun 2007 dibuka dengan kisah hilangnyapesawat Adam Air (1/1) bersama 102 orang di dalamnya.Serpihan-serpihan pesawat diketemukan 10 hari setelahmenghilang. Tiadanya tanggung jawab moral terhadaplingkungan dan keselamatan karena semata-mata mengejarkeuntungan material.Seperti pengakuan 18 pilot senior Adam Air bahwa merekahengkang karena manajemen memaksa mereka menerbangkan pesawat yang tidak laik terbang. Sebaliknya, sejumlah pilot senior Garuda Indonesia ramai-ramai hengkangke perusahaan penerbangan asing karena tergiur penghasilanyang jauh lebih besar.Perusakan lingkungan sangat terkait dengan kesadaranmoral bangsa. Eksploitasi berlebihan terhadap hutan dankawasan pertambangan untuk memenuhi nafsu serakah manusia, secara akumulatif telah merusak keseimbangan ekologi. Perubahan cuaca di Indonesia yang ekstrim belakanganini sangat terkait dengan perusakan lingkungan tersebut.Musim dan cuaca berubah-ubah tak terduga. Predikasitentang cuaca acapkali meleset. Kadang-kadang terjadi panasterik berhari-hari di tengah musim hujan. Namun perubahanini tidak memberi pertanda kepada manusia. Banjir dan tanahlongsor datang setiap tahun, tetapi penggundulan hutan danillegal logging jalan terus. Sebab, kalau dihentikan banyakorang yang akan kehilangan budaya hidup enak.Adakah kita pernah berpikir, seperti kisah-kisah yangpernah terjadi di masa lalu, bahwa moral hazard mengakibatkan kemarahan alam yang bisa meruntuhkan peradaban hedonisme? Mestinya ada pihak-pihak yang memberiperingatan dan mengambil langkah-langkah untuk menatakembali moral bangsa, dan menyelamatkan lingkungan demianak cucu dan eksistensi bangsa kita.Karena itu, siapa pun warga negeri ini, semestinyamerenungkan kenapa bencana dan musibah datang silihberganti. Tuhan telah memberi peringatan paling kerasdengan guncangan gempa bumi dan tsunami dahsyat di Acehdan Nias, merenggut ratusan ribu nyawa.Bangsa ini perlu menjaga kebersihan moral dan berserahdiri kepada Tuhan, agar luput dari bencana. Dan membangunperadaban sesuai kehendak Tuhan. Bukan peradabanhedonis, semata-mata mengejar kenikmatan duniawi, yangacapkali menjerumuskan manusia dalam kenistaaan. „Kebersihan MoralKilustrasi: dendy
                                
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17