Page 16 - Majalah Berita Indonesia Edisi 30
P. 16
16 BERITAINDONESIA, 01 Februari 2007BERITA UTAMABencana Sepanjang 2006Bencana alam tak pernah berhenti sepanjangtahun 2006. Bencana tersebut—gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor—datang silih berganti.Berikut ini berbagai hasil catatan Berita Indonesia.Gempa di Padang: Tanggal 10 April 2006,gempa berkekuatan 5,5 skala richter (SR)mengguncang Kota Padang dan wilayah Sumatera Barat lainnya sekitar pukul 09.36 WIB. Tidakada korban jiwa atau bangunan yang roboh, tetapimemicu kepanikan. Ribuan warga Kota Padangberhamburan ke tempat-tempat yang tinggi,karena takut terjadinya tsunami. Sekadar catatan,gempa yang disusul oleh tsunami di Aceh danNias (26/12-2004), menelan lebih dari 200.000jiwa, menghancurkan ratusan ribu rumah sertabangunan.Ombak Terjang NTT: Tanggal 11 April 2006,ratusan rumah yang dihuni sekitar 2.000 wargadi lima kelurahan, Kecamatan Alok, KabupatenSikka, NTT, terancam terendam gelombangpasang karena robohnya tembok penahangelombang yang dibangun di sepanjang pantaipasca tsunami 1992. Gelombang setinggi tigameter menerjang Kelurahan Uneng, Beru, KotaBaru, Wairotang dan Waioti.Merapi Meletus Lagi: Tanggal 16 Mei 2006,Gunung Merapi menunjukkan tanda-tanda kianmengkhawatirkan. Gerakan magma di perut bumimuntah dari kawah Gunung Api Merapi, DIY.Gempa Bumi DIY: Letusan Merapi disusul olehgempa bumi dahsyat (26 Mei) berkekuatan 5,9pada Skala Richter. Gempa tersebut mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya,pukul 05.53 WIB. Sampai pukul 00.15 tercatat3.098 korban tewas, sebanyak 2.971 wargaKabupaten Bantul. Gempa Yogya merupakanbencana alam terbesar kedua setelah tsunami diAceh dan Nias. Gempa susulan berkekuatan 4,3Skala Richter (27/5) kembali mengguncang Yogyadan sekitarnya selama enam detik.Gempa Lampung: Tanggal 12 Juni 2006,gempa tektonik berkekuatan 5,9 Skala RichterLaut Menebar TerorWilayah perairan laut di tahun 2007,tampaknya belum berhenti menebarteror, seperti halnya di tahun 2006.Seminggu setelah memasuki tahun 2007,puluhan jiwa melayang saat berlayar diberbagai wilayah perairan di Indonesia.MI, Rabu (3/1) melaporkan sejumlahperistiwa naas yang menimpa berbagaijenis transportasi laut. Di antaranya,sebuah speed boad tenggelam diterjangombak di Muara Sampit, KalimantanTengah. Speed boad itu bertolak dariKecamatan Pagatan, Kabupaten Katingan, menuju Sampit dengan muatan 24orang, 10 orang di antaranya dinyatakanhilang. Pada hari yang sama juga dilaporkan, dua kapal nelayan asal Pati, JawaTengah, tenggelam diterjang ombak diperairan Indramayu, Jawa Barat. Namun,kelima anak buah kapal selamat.KM Loyan Jaya 9 dilaporkan hilang diperairan Ujung Genteng, Sukabumi, JawaBarat. Dalam peristiwa naas itu lima nelayandinyatakan hilang. Juga kapal motor cepatAyu Lestari yang memuat 14 penumpang,tenggelam, 9 orang dinyatakan tewas. KMCAyu Lestari diterjang ombak, tenggelam diperairan Sitirok, Kotawaringin Timur,Kalimantan Tengah, Senin (1/1).Harian Kompas melaporkan dua kapalmotor cepat tenggelam di Laut Ambon,menewaskan 5 penumpang. Satu dari duakapal cepat itu tenggelam dihantam ombak di perairan Seram bagian barat dalam perjalanan dari Latu, KecamatanKairatu ke Kulur, Kecamatan Saparua (1/1). Kapal cepat lainnya, Timahu 01, tenggelam di perairan Desa Wailelu.Ombak besar yang bergemuruh di berbagai wilayah perairan Nusantara, tidakhanya menelan korban jiwa, tetapi jugamembawa kesengsaraan bagi nelayan dankeluarganya, karena mereka tidak bisamelaut sehingga tidak mampu menyediakan kebutuhan sehari-hari. Kesulitan paranelayan ini diungkapkan oleh KetuaHimpunan Nelayan Seluruh Indonesia(HNSI) DKI Jakarta, Yan Winatasasmita.Misalnya, ribuan nelayan di Cilincing danMuara Angke berhenti melaut karenabesarnya gelombang laut. Kini merekamulai kesulitan untuk membeli kebutuhan makan sehari-hari.Di Darat Juga BencanaBencana tidak pernah memilih tempatKecelakaan pesawat. Gempa bumi di DIY.