Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 30
P. 14


                                    14 BERITAINDONESIA, 01 Februari 2007BERITA UTAMA14 BERITAINDONESIA, 01 Februari 2007BENCANA MASIH HABencana menjadi bagian yang tidakterpisahkan dari perjalanan masyarakatIndonesia ketika menapak ke awal tahun2007. Faktanya, bencana mengiringiperjalanan tahun 2006, malahan gencarterjadi di pengujung tahun. Akankah tahunini juga diramaikan oleh bencana dipelbagai daerah? Sebelum pertanyaan ituterjawab, bangsa perlu membangkitkankesadaran moral untuk menjagakeseimbangan ekosistem.erangkaian bencana alam. Itulah kado perpisahan tahun2006 bagi masyarakat Indonesia. Kado tersebutsekaligus menandai banyaknya peristiwa yang memilukan di Indonesia sepanjang tahun lalu. Tidak berlebihanjika banyak kalangan menilai tahun 2006 sebagai tahun penuhbencana bagi negeri yang indah ini.Sejak bencana kekeringan melanda sebagian besar wilayahnegeri mulai Agustus, masyarakat tidak henti-hentinyamenunaikan shalat istighosah meminta hujan. Namun, ketikahujan mulai turun di awal Desember, langsung memicu bencanabanjir. Editorial Media Indonesia yang ditayangkan di MetroTV, Selasa (19/12) langsung menghunjam lewat judul: MusimBencana Telah Tiba.Kedatangan musim hujan di bagian dunia lainnya merupakanberkat alam karena memberikan air kehidupan bagi bumi.Namun di Indonesia, sebagian daerah menikmatinya sebagaiberkat, sebagian besar lainnya menerimanya sebagai bencana.Gempa tektonik yang mengguncang Daerah IstimewaYogyakarta dan Jawa Tengah, merupakan bencana palingmengerikan di pertengahan tahun 2006, setelah gempa bumiyang disusul tsunami meluluhlantahkan Aceh dan Nias (26/12-2004). Korban tewas dalam gempa bumi DIY sebanyak 5.000orang, sedangkan tsunami menewaskan tak kurang dari 200.000orang. Padahal masyarakat DIY lebih mewaspadai letusanGunung Merapi.Dalam waktu yang hampir bersamaan, gempa bumi mengguncang sejumlah daerah. Setiap guncangan gempa menimbulkanketakutan lantaran masyarakat trauma dengan tsunami Aceh.Tanpa dikomando sekali pun, penduduk yang ketakutanberlarian mencari tempat-tempat yang lebih tinggi.Masyarakat memang sudah waspada tsunami. Di saat masyarakat siap, tsunami malah tak datang. Namun begitu masyarakatlalai, tsunami malah menerjang kawasan-kawasan pantai selatanJawa, 18 Juli 2006. Kawasan terparah diterjang tsunami adalahPangandaran, mencatat korban 587 tewas dan 298 orang hilang.Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)Chalid Muhammad, mencatat 135 bencana ekologis sepanjangtahun 2006. Bencana ekologis diawali banjir dan tanah longsordi Jember, Jawa Timur, 1 Januari 2006. Tahun itu ditutup dengan bencana banjir di Aceh Tamiang dan tanah longsor di Madina, Sumut, dan Solok serta Padang Pariaman, Sumbar.Manajer Program Penanggulangan Bencana WALHI, Sofyanmengatakan kepada Amron Ritonga dari Berita Indonesia,periode 2004 sampai awal Januari 2007, sangat rentan denganbencana dan musibah. Musibah itu datang silih berganti lantaranS
                                
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18