Page 14 - Majalah Berita Indonesia Edisi 31
P. 14


                                    14 BERITAINDONESIA, 15 Februari 2007BERITA UTAMA14 BERITAINDONESIA, 15 Februari 2007Jutaan kawula muda, berpendidikan sekolah dasar sampaiuniversitas, menanti turunnya kesempatan kerja.Penantian mereka yang cukup panjang, menguras pikiran,energi dan harapan. Di antara mereka ada yang berhasil,yang gagal berjatuhan, putus asa dan terhempas. Apa yangsudah dan akan diperbuat pemerintah bagi hampir 11 jutapenganggur terbuka?idak ada jadual pertandingansepakbola hari Minggu, 21 Januari. Tetapi Stadion GeloraBung Karno, Jakarta, yang berkapasitas 100.000 penonton dipadati oleh65.000 peserta ujian masuk kerja. Parakawula muda yang cukup berpendidikanitu, bahkan banyak yang menyandangijazah master, tengah mengadu nasibuntuk mengisi lowongan kerja yang sangatterbatas di dua perusahaan papan atasTrans Corp yang menaungi dua stasiuntelevisi—Trans TV dan Trans 7.Tidak cukup hanya di Jakarta. ChairulTanjung, konglomerat pendatang baru,pemilik perusahaan tersebut, juga menjaring 35.000 pelamar di tiga kota—Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.Padahal lowongan yang tersedia hanyauntuk 500 orang. Suatu pertarungan yangteramat berat, karena 200 orang memperebutkan satu lowongan. Jangan heran,kenapa begitu banyak yang berebut. Soalnya, kesempatan meraih bekerja di kantormewah seperti di Menara Para Grup,induk Trans Corp, di kawasan Mampang,Jakarta Selatan, tidak datang setiap saat.Bagi Chairul minat para pencari kerjayang meluap pada Trans Corp merupakansebuah kebanggaan tersendiri, karena Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan penghargaan untuk perusahaanswasta yang menerima peserta ujian saringan kerja terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Chairul pun membuka kemungkinan, mereka yang terjaring juga bekerjadi Para Grup yang memayungi berbagaiperusahaannya, termasuk Bank Mega.Chairul boleh bangga, namun ini faktayang mengenaskan, karena begitu besarnya minat kawula muda, termasuk duapeserta yang duduk di kursi roda, menunggu peluang emas sesengit apa pun persaingannya. Para peserta menyandang ijazah diploma sampai sarjana dan master.Melihat kenyataan tersebut, Fadhil Hasan dari Indef, menyebutnya sebagai potretyang paling gamblang dari wajah terburukkondisi pengangguran terbuka di Indonesia. Pemerintah semestinya berusahakeras memecahkan persoalan lapangankerja, terutama untuk tenaga kerja terdidik.Kata Fadhil: “Sayang kalau seorang sarjanabekerja sebagai operator telepon.”TRAKYABUKANRAKYABUKAN
                                
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18