Page 17 - Majalah Berita Indonesia Edisi 31
P. 17


                                    BERITAINDONESIA, 15 Februari 2007 17BERITA UTAMAJadi impor di luar yang sudah diputuskansebelumnya, yakni 500.000 ton. Saat iniimpor yang dikeluarkan untuk tenderbaru, 250.000 ton. Jadi masih ada sisa250.000 ton.Pemerintah juga memusatkan diriuntuk mencapai target tambahan produksi beras dua juta ton tahun 2007. Targetini ingin dicapai dengan memacu poduksidi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Baratdan Sulawesi Selatan. “Jika tercapai target produksi dua juta ton, impor berasbisa diturunkan,” kata Menko Perekonomian, Boediono, yang menjelaskan hasilRapat Koordinasi Perberasan di Depkeu(22/1). Selain stok beras yang dimilikiBulog, pemerintah daerah juga dimintamemiliki stok beras sendiri untuk mengamankan daerahnya.Meneg PPN/Kepala Bappenas PaskahSuzetta mengatakan, selain keempatprodusen utama beras, masih ada 12provinsi yang diharapkan mampu menggenjot produksi beras tahun ini. “Namunhanya empat provinsi yang benar-benarjadi andalan,” kata Paskah kepada persusai rapat.Namun Nasril Bahar, anggota KomisiIV DPR, mengingatkan pemerintah agartekad meningkatkan produksi beras tidaksekadar wacana. Karena itu perlu didukung oleh kesiapan petani, penyediaanbenih, pupuk, tenaga penyuluh dan perbaikan irigasi. Pemerintah, katanya, haruspunya target untuk mencapai swasembada beras, paling lambat tahun 2007.“Pemerintah jangan hanya tebar pesona,” kata Nasril. Karena itu, dia mengharapkan agar memiliki program yang jelasdan terencana, tidak sporadis sepertisekarang.Sedangkan Winarno Tohir, KetuaUmum Kontak Tani dan Nelayan Andalan(KTNA), merasa pesimis bahwa targettersebut bisa dicapai. Sebab petani menghadapi anomali musim dan kelangkaanpupuk. Tanda-tandanya sudah terlihatdengan menurunnya permukaan air diWaduk Jatiluhur dan terlambatnya hujandi Pantura. Kata Winarno: “Dengankondisi musim yang membaik targetproduksi meleset jauh.”Namun rasa optimis datang dari DirjenTanaman Pangan Deptan Sutarto Alimoeso. Soalnya, Deptan sudah mempercepat pola tanam, meskipun hujan turunterlambat di sejumlah daerah sentraberas, sehingga hasilnya tidak memuaskan. Jalan keluarnya, kata Sutarto, menanam benih padi hibrida. Pemerintah akanmemperluas areal tanam benih jenishibrida sampai 2 juta hektar. Sebab, satukilogram benih hibrida bisa menghasilkan360 kilogram gabah kering panen (GKP).Atau, satu hektar lahan bisa menghasilkan9 ton GKP. Untuk memacu produksi,pemerintah menggunakan Dana Ketahanan Pangan sebesar Rp 3,5 triliun. Masihada dana Rp 1 triliun untuk perbaikanirigasi.Agar target tambahan produksi dua jutaton tercapai, Boediono akan mengajakenam daerah penghasil utama beras untuk mengamankan stok nasional, karenastok Perum Bulog tidak akan cukupmenutupi seluruh kebutuhan beras nasional yang diperkirakan mencapai 36 jutaton. Keenam daerah itu diundang keDeptan untuk membahas masalah-masalah teknis peningkatan produksi padi.Kata Boediono: “Pasokan beras diharapkan dapat lebih aman sehingga angkaimpor bisa dikurangi.”Optimisme yang tinggi diperlihatkanoleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyonoketika turun ke sawah memanen danmenanam benih padi hibrida di Gorontalobersama Gubernur Fadel Muhammad(15/1). Menurut Presiden Susilo yangakrab dipanggil SBY, target penambahanproduksi dua juta ton beras bisa dicapaijika para kepala daerah sentra beras memenuhi janji mereka untuk meningkatkanproduksi. Provinsi-provinsi yang harusbertanggungjawab antara lain, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, SulawesiSelatan, Sumatera Selatan dan Gorontalo.“Produksi beras tidak boleh pas-pasansupaya Indonesia tidak impor beras lagi,”kata SBY.Satu peringatan penting datang dariJenderal (Purn) Wiranto, mantan PangabABRI, Menteri Pertahanan dan MenkoPolkam. “Ledakan akan terjadi bilamanakebutuhan pokok rakyat tidak terpenuhi,”kata Wiranto yang sekarang memimpinPartai Hati Nurani Rakyat.Wiranto memberi contoh, sekarangrakyat sulit makan karena harga beras dankebutuhan pokok lainnya terus naik, danlapangan kerja menyempit. Dia menyarankan agar pemerintah segera mengakhiri kegamangan hidup rakyat.Sebenarnya, rakyat miskin butuh pekerjaan yang memberi mereka penghasilan. Karenanya perlu menciptakanpekerjaan, bukan memberi sedekah langsung tunai yang membuat mereka kehilangan harga dan kepercayaan diri. „ SHTanam Padi: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani bersama Gubernur GorontaloFadel Muhammad menanam padi hibrida.Jenderal (Purn) Wirantofoto: presidensby.infofoto: berindo wilson
                                
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21