Page 31 - Majalah Berita Indonesia Edisi 32
P. 31
BERITAINDONESIA, 01 Maret 2007 31BERITA UTAMAKemana AparatPemprov DKI?Satkorlak atau Tramtib dan Linmas tidakterlihat?Partai-partai politik yang setiap musimkampanye gencar mengobral janji kepadarakyat tak satu pun yang muncul di tengahpara korban banjir. Mereka tak berminatsekadar mengunjungi para korban, apalagi mengulurkan bantuan nyata. Jika adasatu dua tenda partai yang dipasang disejumlah lokasi banjir, tak seorang punpersonil partai yang memperlihatkan diri.Berita Indonesia melihat hanya dua tendadari PDIP dan Partai Demokrat yangberdiri di halaman bekas gedung bioskopNusantara, Jatinegara, Jakarta Timur, dihari pertama dan kedua. Baru hari berikutnya bermunculan dari Partai Hanura,PPP, PKS dan PAN.Ketika sorotan mengarah ke PemprovDKI, Sutiyoso langsung mengadakan konferensi pers, Selasa (6/2). Dia mengatakanPemda DKI sudah menyiapkan logistikdan bantuan lain-lain dengan secukupnya,termasuk lapangan penampungan yanglebih besar. Memang lebih baik terlambatdaripada tidak sama sekali. Cuma Sutiyoso tidak menjanjikan ganti rugi alakadarnya kepada para korban yang rumahnya rusak berat diterjang banjir.Seakan sudah jadi tradisi di antara paraaparat birokrasi pada tingkat apa pun,mereka tidak tertarik pada program yangmenyangkut kepentingan rakyat kecil,kecuali itu jadi proyek. „ DEN, SHerbulan-bulan sebelum kehadiran banjir awal Februari ini,semua aparat yang terkait dengan penanganan bencana tersebut sibuk mengadakan rapat-rapatkoordinasi. Tetapi tatkala banjir mengepung dan menggenangi 60 persen wilayahJakarta - dari Kamis sampai Senin (1-5/2) - mereka terkejut, panik dan tak melakukan apa-apa. Ribuan korban yang terjebak berhari-hari di loteng dan atap rumah, tak berani keluar karena tidak mendapatkan perahu karet untuk lolos darikepungan banjir. Mereka bahkan menahan lapar dan haus karena kekuranganmakanan dan air bersih berhari-hari.Padahal Dinas Ketenteraman, Ketertibandan Perlindungan Masyarakat (Tramtibdan Linmas), membawahi Satkorlak banjirserta Pusat Krisis senantiasa berkoordinasidan bersiap menghadapi bahaya banjir.Perangkat yang dipersiapkan dalam rencana operasi penanganan dan penanggulangan bencana banjir (2005-2006),termasuk ratusan personil dan 256 perahukaret. Rinciannya; Pemda DKI Jakarta(119), TNI (105), POLRI (19), PMI (5) danSAR (8). Untuk penanggulangan bencanabanjir, Pemda DKI mengalokasikan anggaran sebanyak Rp 255 miliar, ditambahdana cadangan Rp 500 miliar.Rapat koordinasi dan semua persiapanPemda DKI seolah tersapu oleh banjir.Hanya beberapa perahu anggota Satkorlak dari SAR, TNI dan Polri serta organisasi lingkungan, sementara aparatPemprov tidak kelihatan pada hari pertama dan kedua. Para korban mengungsidengan rakit bikinan sendiri atau getekgetek kecil. Bantuan dan pasokan makanan maupun obat-obatan datang sangatterlambat. Kenyataan ini diakui GubernurSutiyoso di hadapan pers ketika meninjauPintu Air Manggarai, Sabtu (3/2).Bantuan makanan, obat, selimut, pakaian dan evakuasi banyak dilakukandengan swadaya masyarakat yang berempati pada para korban, seperti daripersonil TNI yang mengerahkan peralatannya, serta dari perkumpulan pecintalingkungan hidup. Organisasi kemasyarakatan tingkat kelurahan banyak jugamembantu—dari pengumpulan sumbangan sampai mendirikan dan menangani dapur umum. Apakah lantaranbanjir yang meluas sehingga para petugasBDalam dua hari pertama banjir hebat di Jakarta, aparatpemerintah DKI Jakarta yang berwenang tidak terlihatdi antara kerumunan pengungsi. Tak ada responapalagi aksi konkrit.Dalam dua hari pertama banjir hebat di Jakarta, aparatpemerintah DKI Jakarta yang berwenang tidak terlihatdi antara kerumunan pengungsi. Tak ada responapalagi aksi konkrit.Rumah-rumah di pemukiman yang tidak luput dari genangan banjir. foto: berindo wilson