Page 52 - Majalah Berita Indonesia Edisi 32
P. 52
52 BERITAINDONESIA, 01 Maret 2007BERITA HUKUMPerjuangan SuciBelum BerakhirSuciwati minta percakapan telepon yang berkaitan dengan kasus Munir dibuka. FBI akanmembantu Polri.asus kematian aktivis hak asasi manusia, Munir, masih berlanjut. Sidang gugatan Suciwati, isteri Munir, terhadapPT Garuda Indonesia cs, yakni IndraSetiawan, Pollycarpus Budihari, YetiSusmiyati, dan Dedi Irianto, tengahberlangsung di Pengadilan Negeri JakartaPusat. Suciwati juga mempertanyakanperkembangan hasil penyelidikan polisiseputar kasus pembunuhan bekas Koordinator Kontras itu.Seperti diberitakan Koran Tempo, 5Februari 2007, percakapan telepon yang dimaksud Suciwati adalah percakapan antarapilot Pollycarpus Budihari dengan salahseorang bekas pejabat Badan IntelijenNegara (BIN). Juga rekaman kamera tersembunyi di Bandar Udara Soekarno Hattadan Bandar Udara Changi, Singapura.Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Bambang Kuncoko menyatakan Biro PenyelidikFederal AS (FBI) tengah membantu Indonesia untuk membuka rekaman pembicaraan antara Munir dengan beberapaorang yang diduga terkait dengan pembunuhannya. Termasuk juga percakapanPollycarpus dengan bekas pejabat BIN.Percakapan telepon ini akan digunakanKejaksaan Agung sebagai bukti baruuntuk mengajukan permohonan peninjauan kembali kasus terbunuhnya Munirdengan terdakwa Pollycarpus.Sementara itu, pada sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (1/2), kuasa hukum Suciwati, Asfinawati,menyerahkan 17 bukti kepada majelis hakim yang diketuai Andriani Nurdin. Asfinmenyebutkan 17 bukti itu di antaranyaadalah rekaman wawancara audio visualMantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Indra Setiawan, di salah satu televisiswasta yang mengaku bahwa surat penugasan Pollycarpus ke Singapura memangtidak lazim, karena dibuat mundur tanggalnya.Selain itu, sepeti diberitakan SuaraMerdeka 1 Februari 2007, Asfina mengatakan bukti lain berisi pengakuan dari manajemen Garuda bahwa memang terjadikesalahan prosedur dalam pemindahantempat duduk Munir dari kelas ekonomike kelas bisnis.Dia menambahkan bukti lain yang diajukan adalah hasil investigasi sebuah media cetak yang menemukan kelalaian Garuda dalam menangani Munir, saat ia keracunan arsenik dalam penerbangan menuju Belanda. “Ada temuan kelalaiandalam memberi obat dan bantuan medislainnya,” kata Asfinawati.Tim Baru PolisiMabes Polri membentuk tim barusehubungan dengan pengusutan kembalikasus kematian Munir. Seperti dilaporkanKoran Tempo 25 Januari 2007, tim inidipimpin Kepala Badan Reserse KriminalKombes Bambang Hendarso Danuri.Tim tersebut merupakan tindak lanjutdari tim sebelumnya. Pada November lalu,tim sebelumnya telah datang ke AmerikaSerikat, Belanda, dan Perancis untukkeperluan kasus itu.Adapun bantuan yang diberikan FBIberupa bantuan teknis, di bidang teknologi informasi serta bidang forensik untukmemeriksa organ tubuh Munir.“Ini kerja sama bidang teknis, bukankerja sama di bidang penyidikan. Bantuanteknis ini misalnya IT (information technology), forensik, untuk mengungkapkomunikasi dan juga membantu memeriksa organ tubuh Munir,” ujar KapolriJenderal Sutanto, seperti dikutip MediaIndonesia, 26 Januari 2007.Kerja sama dengan pihak AS diharapkan Sutanto dapat membantu Polri mencapai kemajuan berarti dalam upayamengungkap misteri kematian Munir.Munir ditemukan tewas di atas pesawatGaruda nomor penerbangan GA 974,Senin, 7 September 2004 yang terbangdari Jakarta menuju Amsterdam. Hasilautopsi ahli forensik Belanda pada 13Oktober 2004 menyebutkan, Munirmeninggal karena dalam lambungnyaterdapat racun arsenik dalam jumlahbesar.Mabes Polri yang menyidik kasus inimenetapkan Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai tersangka karena didugamemasukkan arsenik ke dalam jus jerukyang diminum Munir.Polly adalah pilot pesawat Garuda yangikut terbang bersama Munir pada 7 September 2004, namun ia terbang sebagaipenumpang dan bukan sebagai pilot.Dalam pesawat, Polly duduk bersebelahandengan Munir.Pengadilan Negeri Jakarta Pusat danPengadilan Tinggi Jakarta memvonis Polly 14 tahun penjara, namun MahkamahAgung membebaskan Polly dari dakwaanmembunuh Munir. MA hanya memvonisPolly dua tahun penjara karena menggunakan surat tugas palsu saat terbang keSingapura. Polly telah bebas dari penjarakarena mendapat remisi tiga bulan.Belakangan, Kejagung akan mengajukan PK (peninjauan kembali) atas putusankasasi itu sehingga meminta Polri untukmencari bukti baru sebagai dasar mengajukan PK. RHKMENGGUGAT PT GARUDA INDONESIA: Ajukan 17 bukti di persidangan

