Page 58 - Majalah Berita Indonesia Edisi 32
P. 58
58 BERITAINDONESIA, 01 Maret 2007BERITA OLAHRAGAAwal Petualangan Platini Bersama UEFAMichel Platini resmi menjadi orang nomorsatu di Uni Federasi Sepak Bola Eropa(UEFA). Baginya, ini adalah awal dari suatupetualangan besar.ichel Platini telah berhasilmembuktikankalau dirinya tidak hanya handal sebagai pemain sepak bola yang dapat disejajarkan dengan legendaPrancis masa lalu seperti JustFontaine dan Raymond Kopa.Platini juga dinilai handal sebagai organisator setelah dirinya terpilih sebagai presidenbaru UEFA dalam kongresyang dihadiri para presiden federasi sepakbola Eropa di Duesseldorf, Jerman, Jumat (26/1). Dengan demikian, ia adalahorang Prancis ketiga setelahJules Rimet dan Henry Delauney, yang memimpin organisasi sepak bola Eropa. Priaberusia 51 tahun ini berhasilmendapatkan 27 suara dari 52perwakilan anggota sedangkansaingannya Lennart Johansson memperoleh 23 suara, dan2 suara tidak sah.Bagi Platini, menjadi pemegang posisi tertinggi di UEFAadalah suatu awal dari petualangan besar. “Saat sebagaipemain, piala diusung setelahmenggondol gelar bersamatim,” katanya dalam sambutanpenobatan. “Hari ini merupakan kemenangan besar bagisaya, tapi saya tidak ingin merayakannya. Saya cukup gembira memimpin sepak bolaEropa. Ini awal sebuah petualangan besar,” tambahnya.Kerja keras adalah kunci keberhasilan hidup Platini. Kemampuannya bermain sepakbola tidak diperolehnya melalui pelatihan di akademi-akademi sepakbola seperti kebanyakan pemain sepakbola.Platini belajar bermain sepakbola di jalanan dan dari ayahnya, seorang imigran Italiayang berprofesi sebagai pemain sepakbola. Dari ayahnya,Platini sudah diajarkan sejakdini mengenai betapa pentingnya mengantisipasi pertandingan dan mengetahui kepada siapa bola akan diberikansebelum menerima bola.Jalan Platini menjadi pemain sepakbola terkenal tidaklah mudah. Sewaktu remaja,Platini divonis dokter tidakdapat lagi bermain sepakbolakarena memiliki kesulitan bernafas dan lemah jantung. Padakeikutsertaannya pertama kalidi Piala Dunia yaitu tahun1978 di Argentina, para pendukung menyalahkan dirinyasebagai penyebab kekalahanPerancis. Tapi semuanya itumembuat Platini menjadi matang sebagai pemain sepakbola. Hasilnya, Platini memperoleh beberapa penghargaolahraga yang fantastis danpermainan cerdas di manabisa mengajarkan kita bagaimana hidup bersama, salingberbagi dengan yang lain.Sepakbola merupakan pendidikan yang luar biasa untukhidup,” tutur Platini yang lahirpada 21 Juni 1955.Keyakinannya itu membawadirinya menciptakan programyang menjadikan dirinya pemenang posisi tertinggi UEFA.Dalam program itu, Platinimengusulkan membatasi jumlah kontestan Liga Championsdari negara-negara raksasasepakbola, dari empat menjaditiga. Sehingga akan terjadipemerataan kesempatan kepada klub negara-negara “pinggiran” untuk mencicipi ajangantarklub paling bergensi diEropa itu. Janji itulah yangmembuat Platini banyak mendapat dukungan dari negaranegara kecil. Platini jugamenganjurkan untuk menggunakan dua asisten wasittambahan dalam setiap pertandingan serta penerapanteknologi rekaman video.Platini adalah mantan pemain terbaik dunia yang kalipertama menduduki posisi tertinggi di UEFA. KemenanganPlatini ini disambut gembiraoleh kalangan sepakbola. “Kami, kalangan sepakbola selalumengeluh tak ada yang mewakili kami,” kata pelatih Arsenal,Arsene Wenger, teman senegara Platini, Prancis. “Setidaknyasekarang tak ada lagi yangmengeluh seperti itu.” DAPan yang luar biasa, sepertisatu-satunya pemain yangdapat memenangkan PemainTerbaik Eropa selama 3 tahunberturut-turut. Platini jugaterpilih sebagai salah satu dari7 pemain sepakbola terbaik diabad 20. Dirinya juga dipandang sebagai pemain sepakbola paling elegan pada generasinya dan pemain sepakbolaPerancis terbaik sepanjangmasa.Bagi Platini, sepakbola bukan sekadar olahraga ataupunbisnis. Coba simak perkataannya saat bicara di kongres berikut ini: “Saya lahir dalam dunia sepakbola. Ayah saya pemain sepakbola yang hebat.Sebagai imigran Italia, saya sangat mencintai perkawinanini. Sepakbola merupakanM Lennart JohanssonMichel Platini

