Page 60 - Majalah Berita Indonesia Edisi 32
P. 60


                                    60 BERITAINDONESIA, 01 Maret 2007BERITA NASIONALMerajut Kebersamaan di Serambi MekkahGubernur Irwandi Yusuf dan Wagub M.Nazarmulai melangkah. Bertekad mewujudkanAceh baru yang damai.eduanya memakaipakaian dinas upacara berwarna putih, lengkap dengan atributnya serta topi petberlambang Garuda Pancasila.Dengan suara mantap IrwandiYusuf dan M.Nazar mengucapkan sumpah jabatan sebagaigubernur dan wakil gubernurAceh dihadapan MendagriM.Ma’ruf yang memimpinupacara pelantikan dan pengambilan sumpah tersebut digedung DPRD, Banda Aceh,Kamis (8/2) lalu.Sementara Ketua DPRDAceh Sayed Fuad Zakaria bersama anggota dewan lainnyadan para undangan menyaksikan dengan hikmat. Di antaranya tampak Menkominfo Sofyan Djalil, mantan MendagriSoerjadi Soedirdja dan beberapa Dubes negara sahabat.Irwandi–Nazar dilantik sebagai Gubernur dan WagubAceh periode 2007 – 2012 berdasarkan Keppres No. 3/P tahun 2006. Pelantikan ini menandai babak baru pemerintahan di provinsi paling ujungbarat Indonesia. Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada)Aceh 11 Desember 2006 lalu,pasangan ini meraih 38,2persen suara, mengungguli 7pasangan kandidat lainnyayang diusung partai politik.Termasuk pasangan HumamHamid/Hasbi Abdullah yangmendapat dukungan darikalangan mantan tokoh tuaGAM.Pilkada di Aceh memang punya nilai sejarah, karena pertama kalinya memiliki pemimpin hasil pilihan langsungrakyat. Terlebih lagi, merekaterpilih maju melalui jalurindependen. Aceh sampai saatini merupakan satu-satunyadaerah yang bisa mengajukancalon gubernur/wagub darikalangan independen selainyang diusung Parpol.Kemenangan Irwandi Yusuf,mantan tokoh GAM yang berpasangan dengan M.Nazar dari Sentral Informasi Referendum Aceh (SIRA) secara politis menunjukkan betapa masyarakat Aceh lebih mempercayai calon independen daripada calon-calon yang diusungParpol. Rakyat Aceh nampaknya menginginkan perubahandengan memilih pemimpinbaru yang diharapkan bisamewujudkan apa yang menjadi keinginannya.Realitanya, banyak harapanmasyarakat yang dibebankankepada pasangan IrwandiNazar dalam memimpin Aceh.Konflik bersenjata di Acehmemang telah berakhir, tapimasih meninggalkan banyakpersoalan yang perlu memperoleh perhatian. Ditambahlagi dengan penanganan rekonstruksi dan rehabilitasiAceh akibat tsunami dua tahunsilam yang cenderung terbengkalai. Semua itu membutuhkan penanganan serius, khususnya yang berkaitan dengankesenjangan ekonomi dan kemiskinan.Keadilan ekonomi agaknyamenjadi dambaan sebagianbesar masyarakat Aceh yangkini masih hidup dalam kemiskinan terutama di pedesaan.Kemiskinan itu terjadi di tengah gelimangan kucuran dana alokasi khusus ke Aceh yangdemikian besar. Tercatat sejaktahun 1999 pendapatan provinsi ini mengalami kenaikanhampir enam kali lipat. Inimenjadikan Aceh sebagai provinsi yang memiliki anggaranterbesar ketiga setelah Kalimantan Timur dan Papua. Pada Juni 2006 lalu dana yangtelah mengucur ke Aceh sebesar 4,9 miliar dolar AS dari 8miliar dolar AS yang akandikucurkan untuk merehabilitasi dan merekonstruksi kehidupan masyarakat yang tertimpa bencana.Namun di sisi lain terlihatbetapa angka kemiskinan masih cukup tinggi, yakni sekitar35 persen. Angka ini mengindikasikan Aceh sebagai provinsi yang penduduk miskinnya berada di urutan keduatertinggi setelah Provinsi Papua.Perlunya memajukan perekonomian rakyat disuarakanmantan petinggi GAM MalikMahmud. Menurutnya, tanpabisa memajukan perekonomian di Aceh, bukan mustahilakan memunculkan kekecewaan baru yang bisa berujungpada timbulnya pergolakandan konflik. Sehingga bisamerusak suasana damai yangsudah mulai terbangun saatini.Dukungan memang diberikan kepada pasangan ini, baikoleh pemerintah pusat maupun daerah, khususnya DPRD.“Dewan siap bekerja sama danmendukung kerja gubernur,sepanjang dilakukan untukkesejahteraan dan keadilanuntuk Aceh dalam kerangkaNKRI,” ujar Ketua DPRD AcehSayed Fuad Zakaria.Sebelumnya, Mendagri dalam pidatonya mengingatkanpasangan ini untuk membangun sinergi dengan DPRDterkait kebijakan-kebijakanbersama untuk kepentinganrakyat.Irwandi sendiri bukan tidakmenyadari tantangan beratyang dihadapinya dalam mewujudkan Aceh baru yang damai dan sejahtera. Karenabagaimana pun, sebagai kepala daerah, ia harus menjadipemimpin untuk semua rakyatAceh. Termasuk mereka yangtidak memilihnya pada Pilkada lalu. “Jabatan ini sangatberat. Ini sebuah amanah besar yang akan kami jalankansepenuh hati dan sebaikmungkin,” ujarnya usai pelantikan. „ SPKGubernur dan Wakil Gubernur NAD terpilih, Irwandi Yusuf dan M. Nazar foto: serambinews.com
                                
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64