Page 19 - Majalah Berita Indonesia Edisi 35
P. 19
BERITAINDONESIA, 12 April 2007 19BERITA UTAMA Secara AdatSistem pengelolaan keuangan negarapun disebutnya amburadul. Apabilafungsi dan peran BPK diatur jelas dalamUUD 1945, Badan Pengawasan Keuangandan Pembangunan (BPKP) menurutBaharuddin harusnya ditempatkan disetiap departemen dan LPND agar bisaikut mencegah terjadinya penyimpangan,serta menata sistem pengelolaan danakuntansi yang baik. Bukannya ikut jadipemeriksa.Baharuddin juga menyebut keberadaanberbagai fungsi pengawasan lain, sepertiinspektorat jenderal (Itjen), badan pengawas daerah (Bawasda), hingga satuanpengawasan internal (SPI) di setiapBUMN. “Semuanya tumpang tindih melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, penyimpangan terus saja terjadi,” urainya.Negeri Sarat Bandit KoruptorKehadiran KPK per 29 Desember 2002sempat memunculkan secercah harapannegeri ini bersih dari kejahatan kriminalkerah putih para pejabat negara, yangsudah tergolong sebagai kejahatan luarbiasa (extra ordinary crime), atau sekelasdengan kejahatan kemanusiaan yangdilakukan para teroris.Seluruh mata awalnya sudah mulaiberpaling dari Kepolisian, Kejaksaan, danMahkamah Agung lalu menuju ke KPK.Tetapi melihat fenomena Yusril-Rukiyang dengan mudah bisa “diselesaikansecara adat”, dan kini muncul lagi fenomena yang lebih spektakuler antaraYusril-Hamid Awaluddin, terkait empatsurat sakti yang pernah keduanya layangkan untuk memuluskan pencairan uangTommy Soeharto dari bank BNP Paribas,besar kemungkinan kasus ini juga akan“diselesaikan secara adat”. Maka rasapesimistisnya Baharuddin Aritonangberalasan jadinya.Dua politisi terkemuka berasal dari duapartai politik terbesar di tanah air, Andi Mattalatta Ketua DPP Partai Golkar dan PramonoAnung Sekjen DPP PDI Perjuangan, samasama senada menilai pimpinan KPK.Keduanya menilai pimpinan KPK saatini lemah dalam menyelesaikan kasuskasus korupsi yang dilaporkan masyarakat. Mereka dinilai tidak pantas menjadipimpinan KPK selanjutnya karena mengutamakan hubungan kemanusiaan daripada penegakan hukum.Kata Andi, pimpinan KPK banyak menimbulkan ketidakpuasan. Padahal KPKdibentuk ketika Kepolisian dan Kejaksaanterbukti tidak bisa melakukan pemberantasan korupsi.“Badingkan saja biaya yang dipakaiKPK dengan uang negara yang berhasil diselamatkan. Itu karena isinya adalah orang-orang lama, sehingga mereka lemahkarena tersandera hubungan kemanusiaan yang pernah terjalin sebelumnya,”papar Andi.Pramono melihat KPK berhasil hanyadalam membangun citra sebagai penegakhukum yang bergigi. “Sebagai lembagapenegak hukum yang bersifat ad hoc, KPKsudah cukup bergigi untuk membangunimage,” ujar Pramono, menyentil KPKtidak berani terhadap elit-elit politiknasional yang diduga korupsi. “BahkanKPK yang dibentuk untuk membendungwhite colar crime tidak berani bertindakke arah itu. Para pelaku white colar tidaktersentuh.”Keberanian Kejaksaan Agung menjebloskan Widjanarko Puspoyo, (mantan)Dirut Perum Bulog ke Lapas Cipinangmenimbulkan lagi harapan baru yang lain.Penguasa “Gedung Bundar” rupanyamasih punya gigi menegakkan supremasihukum.Kini arus dukungan mulai berbalik arahuntuk bergerak ke Jalan Sultan Hasanuddin. Tak kurang seorang Ahmad SyafiiMaarif, mantan Ketua PP Muhammadiyahmenyempatkan diri mendatangi ruangkerja Hendarman Supandji, Jaksa AgungMuda Tindak Pidana Khusus (Jam-Pidsus)untuk memberikan dukungan.“Kita memberikan dukungan moral kepada Pak Hendarman sebagai senior citizen, sebagai orangtua, warga sepuh yangtidak punya kepentingan apa-apa. Kitamemberi dukungan untuk melawan banditisme di Indonesia,” kata Maarif.Dukungan diberikan Maarif agar Hendarman terus memberantas dan melawanbanditisme korupsi di Indonesia. Sebab,menurutnya, Indonesia sudah menjadirimba belantara yang berisi bandit-bandit koruptor yang merusak bangsa.Guru Besar UGM Yogyakarta itu merasaharus memberikan langsung dukungannya kepada Hendarman, yang mantanKepala Jaksa Tinggi Yogyakarta. Karena,sebagai salah seorang pemberantas korupsi yang sering mendapat tekanan,Hendarman yang sejak pertama kalidikenal Maarif sebagai pribadi yang lurus,itu sangat perlu mendapatkan dukunganluas dari seluruh masyarakat. HTTaufiqurrahman Ruki Yusril Ihza Mahendra Hamid Awaluddin