Page 33 - Majalah Berita Indonesia Edisi 37
P. 33


                                    BERITAINDONESIA, 10 Mei 2007 31BERITA POLITIKIsu Reshuffledi Kebun DurianKalau pun ada reshuffle, SBY menyatakanakan membicarakannya dengan parpol danberkonsultasi dengan Wapres. Kalanganpengamat menilai hal itu sebagai bukti SBY‘disandera’ parpol.enikmati buahdurian serayabicara soal reshuffle. Itulahyang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(SBY) Minggu (15/4) lalu diareal perkebunan durian Warso Farm di Desa Cihideung,kecamatan Cijeruk, Bogor.Sambil duduk di kursi bambu di halaman terbuka, SBYberdialog dengan puluhanwartawan yang sehari-harimeliput di Istana Kepresidenan. Suasana begitu santai danjauh dari protokoler kenegaraan. SBY membuka pembicaraan dengan mengutarakan soalisu reshuffle yang belakanganini semakin mengemuka. Sementara para wartawan, yangduduk di rerumputan dan sebagian berdiri, serius mendengarkan, mencatat dan merekam apa yang dikemukakanSBY.Isu perombakan kabinetbelakangan ini kembali menjadi wacana, menyusul pernyataan Wapres Jusuf Kallayang mengisyaratkan tentangperombakan kabinet. “Reshuffle demi kinerja saja, bukan alasan politik,” kata JusufKalla.Presiden SBY mengatakan,bahwa susunan baru kabinetdiumumkan awal Mei.Sebelumnya, sejumlah parpol mendesak dilakukan reshuffle. PKB misalnya, menilaiada 10 menteri yang perludiganti karena kiprahnya kurang dirasakan masyarakat.Demikian pula Partai Golkardan PAN mendesak para menteri bidang ekonomi digantikarena tak mampu menggerakkan sektor riil.Presiden SBY sendiri mengaku banyak menerima namacalon yang disodorkan parpol.“Saya gunakan bahasa terang,(telah) masuk usul 10 atau 11nama untuk mengganti menteri-menteri yang ada. Usul itudari pihak partai politik danpihak lain,” ujarnya. Namundia tidak menjelaskan dariparpol mana yang mengusulkan itu. SBY juga menolakmembeberkan nama calonmenteri maupun menteri yangbakal diganti.Isu yang berkembang menyebutkan sejumlah nama dariPartai Golkar seperti Muladi,Andi Matallata, Theo L Sambuaga, Burhanuddin Napitupulu dicalonkan sebagai menteri. Namun salah seorangKetua Partai Golkar, PriyoBudi Santoso, membantah jikapartainya merekomendasikannama-nama itu kepada Presiden.Tak saja menerima sodoransejumlah nama, SBY juga menerima surat dan SMS sertacuriculum vitae (CV) dariparpol atau pihak-pihak tertentu yang sepertinya harusada pergantian menteri kabinet yang konsepnya menjadigiliran atau gantian. “Itu tidakkena,” kata SBY. “Jadi kalaupun ada reshuffle, itu karenaada kebutuhannya. Itu hasilevaluasi dan upaya kita untukmeningkatkan sinergi, kinerja,efektivitas dan teamwork kabinet,” paparnya.Penjelasan SBY menyiratkan tidak akan ada perombakan atau bongkar pasang kabinet secara besar-besaran. Karena hal itu dianggap tidak sejalan dengan kesinambungankabinet. “Karena itu dengansegala hormat saya, saya kurang sependapat. Tidak begitukonsep memelihara keberlanjutan pemerintahan” jelasnyaseperti ditulis Kompas (16/4).Kalau pun nantinya akandilakukan perombakan kabinet, Presiden SBY menyatakan akan melakukan pembicaraan lebih dahulu denganparpol, terutama jika menteriyang akan diganti berasal darisalah satu parpol. “Denganwapres saya juga akan membicarakannya meskipun nantinya tetap saya yang akan menentukan,” jelasnya.Sikap Presiden SBY ini dinilai kalangan pengamat politik sebagai tidak mencerminkan ketegasan. Bahkan adayang menilai sikap itu menunjukkan SBY ‘disandera’ parpol.Ketua MPR Hidayat NurWahid menyarankan sebaiknya presiden segera memberikepastian soal perombakanitu. Presiden akan rugi jikatidak segera memastikan perombakan, karena para menteri akan gamang dan tidakefektif saat bekerja. KinerjaKIB bisa semakin buruk. “Lakukan segera, lebih cepat lebihbaik,” tegasnya.Pada 5 Desember 2005 laluSBY telah me-reshuffle kabinetnya dengan mengubahposisi enam menteri. Tigadiantaranya diganti denganwajah baru. Yakni MenkoEkuin Budiono, MenakertransErman Suparno (PKB) danMeneg PPN/Kepala BappenasPaskah Suzzeta (PG).Pengamat politik IkrarNusabakti berpendapat, berjalannya kabinet tidak sematahanya tergantung pada kemampuan menteri, tapi jugapada presiden.Kabinet yang lambat jugabisa disebabkan arahan pemimpinnya yang tidak jelasdan kurang berani mengambilkeputusan.Adalah tidak salah jikapresiden kembali menggunakan hak prerogatifnya denganmelakukan reshuffle untukmeningkatkan kinerja kabinet.Namun Ikrar mengingatkan agar Presiden tidaksampai terjebak oleh kepentingan partai. Sebab banyakpartai mendukung rencanaperombakan tapi tidak satupun mau kehilangan wakilnya. „ SPMPresiden SBY bicara soal reshuflle di Kebun Durian. foto: presidensby.info
                                
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37